Jurnalis di Labuan Bajo Dianiyaya
Kisah Jurnalis di Labuan Bajo Diteriaki Penulis Corona Sebelum Dianiaya Pria Mabuk
Masyarakat Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat (Mabar) dibuat heboh atas kejadian seorang jurnalis dianiaya pria mabuk miras
Penulis: Gecio Viana | Editor: Rosalina Woso
Kisah Jurnalis di Labuan Bajo Diteriaki Penulis Berita Covid-19 Sebelum Dianiaya Pria Mabuk
POS-KUPANG.COM | LABUAN BAJO -- Masyarakat Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat (Mabar) dibuat heboh atas kejadian seorang jurnalis dianiaya pria mabuk miras (minuman keras), Sabtu (30/5/2020).
Adalah Petrus Aloisius Hermanto (43), jurnalis di Labuan Bajo yang dianiaya hingga babak belur, Sabtu (30/5/2020) malam.
Pria yang akrab disapa Louis Minjo ini dianiaya pria yang tengah mabuk miras bernama Ferdi di Dusun Kaper Desa Golo Bilas, Kecamatan Komodo, Kabupaten Mabar sekitar pukul 23.45 Wita.
Diakuinya, sebelum di tendang hingga jatuh ke dalam got sedalam 1 meter, ia sempat diteriaki sebagai penulis berita virus Corona (Covid-19).
"Sebelum saya ditendang, dia (pelaku) teriak ke saya bilang, 'kau yang buat (tulis) berita Corona', saya ditendang saat saya kencing," kisahnya saat ditemui di kediamannya, Minggu pagi.
Louis yang terjatuh ke dalam got berusaha bangkit menahan sakit dan keluar dari dalam got.
Saat berdiri berhadapan, ia pun mempertanyakan kenapa dianiaya tanpa sebab, namun ia dihadiahi bogem mentah tepat di bagian wajah oleh pelaku.
"Saya tidak siap, saya tanya tapi dia falungku (pukul) saya lagi di hidung," katanya.
Akibat dianiaya, mantan jurnalis TVRI ini mengalami sejumlah luka mengaku sakit di sekujur tubuhnya. Hingga Minggu pagi, sakit yang dialaminya semakin menjadi-jadi.
"Saya sulit untuk beraktivitas karena luka di lutut kanan karena benturan saat jatuh terguling di got, luka di tangan dan kaki," ungkapnya.
Ditemui sebelumnya di Mapolres Mabar saat melakukan laporan polisi, Louis menuturkan sebelum kejadian, ia tengah mengikuti acara internal keluarga di kediaman saudaranya, Honorius Sema.
Saat itu, ia dipercaya untuk memainkan keyboard mengiring beberapa saudara yang menyanyi.
Pelaku bersama rekannya berinisial O, datang dalam keadaan mabuk miras dan bergabung bersama beberapa tamu lainnya.
"Saya kan main keyboard iringi lagu, saya tidak tahu dia datang dari mana, yang jelas dia tidak diundang," katanya.
Saat bersama, sempat terjadi keributan yang dilakukan oleh pelaku, sehingga pemilik rumah meminta pelaku untuk pulang.
Acara keluarga pun dihentikan karena sudah larut malam dan pelaku hendak diantar pulang menggunakan mobil milik salah satu rekan Louis yang hadir.
"Saya juga pergi kencing di got yang berada di dekat rumah, pelaku ini kebetulan belum diantar pulang, tiba-tiba dia tendang saya dari belakang saat saya kencing," kisahnya.
Akibat ditendang pelaku, Louis terjatuh dalam got dan mendapati luka lecet di tangan dan memar di lutut kanan akibat benturan. Bahkan celana jeans yang dikenakannya pun robek.
Tidak sampai di situ, pelaku sekali lagi melakukan penganiayaan dengan memukul tepat di wajah Louis sebanyak satu kali.
"Saya kaget karena ditendang tiba-tiba, setelah keluar dari got dan berdiri, saya tanya dia kenapa pukul saya, dia (pelaku) bilang, kau mau lawan saya?, Lalu dia pukul saya lagi," tutur Louis menirukan perkataan pelaku.
"Dia juga bilang kau yang buat berita korona," tambahnya.
Louis tidak melakukan perlawanan saat dianiaya dan pelaku langsung diantar pulang menggunakan mobil.
"Dia langsung pulang karena ada saudara saya berdatangan ke lokasi kejadian," ungkapnya.
Adik korban, Bonefasius Oldam (40) mengaku kaget saat mengetahui kakaknya dianiaya pelaku.
Bonifasius mengaku, keluarga mengetahui korban dianiaya setelah mendengar teriakkan korban yang dianiaya.
"Jarak dari rumah ke tempat kejadian itu 15 meter, saya lari ke sana setelah dengar ada teriakan, tapi pelaku sudah meninggalkan lokasi," jelasnya.
Bonifasius membenarkan bahwa pelaku sempat membuat keonaran hingga timbul ketidaknyamanan bagi pemilik rumah dan tamu lainnya.
Sehingga, kata dia, pelaku yang saat itu tengah mabuk berat diantar pulang.
"Saat duduk bersama, pelaku sempat putar banting meja," ungkapnya.
Keributan yang terjadi saat itu diselesaikan bersama, bahkan pelaku sempat berlutut dan meminta maaf kepada pemilik rumah.
Namun demikian, pihaknya tidak terima atas perbuatan pelaku yang menganiaya kakaknya, terlebih saat korban tengah buang air kecil dan dianiaya tanpa sebab.
Korban Lapor Polisi
Korban Louis bersama kerabatnya melaporkan kejadian tersebut di Sentra Kepolisian Terpadu (SPKT) Polres Mabar, Sabtu malam.
Laporan polisi Louis Minjo tertuang dalam Surat Tanda Penerimaan Laporan Nomor : STPL / 75 / V / 2020 / NTT / Res Kabar tertanggal 30 Mei 2020.
Saat memberikan keterangan, terlihat Loius yang masih menahan sakit akibat dianiaya karena mengalami sakit di punggung, luka lecet di jari tangan kiri dan lebam di lutut kanan karena benturan.
Ia pun berjalan tertatih-tatih saat meninggalkan Mapolres Mabar didampingi sang adik, Bonefasius Oldam (40).
Louis Minjo juga telah melakukan visum et repertum di Puskesmas Labuan Bajo.
Laporan polisi dilakukan usai kejadian pada sejak Sabtu malam hingga Minggu (31/5/2020) pukul 01.35 Wita.
Kapolres Mabar Kapolres Mabar, AKBP Handoyo Santoso, SIK., M.Si dikonfirmasi Minggu pagi membenarkan laporan polisi kasus penganiayaan tersebut.
• Banyak Perbedaan, Tapi Marko Simic Rindukan Riko Simanjuntak, Ini Alasannya, Info
• Melaney Ricardo Bandingkan Pendidikan Raffi Ahmad & Nagita Slavina, Singgung Harta Orangtua Rafathar
Selanjutnya, pihak kepolisian akan melakukan pemanggilan terhadap pelapor dan sejumlah saksi lainnya.
"Kasus ini dalam tahap penyelidikan," katanya.(Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Gecio Assale Viana)