Di LCS Hadapi AL Amerika,Di Darat China Siap Gempur India,Tapi Tentara Hindustan Bukan Kaleng-kaleng
Dengan jumlah sekitar 2 juta personil, tentara China yang dilengkapi dengan persenjataan super canggig diyakini bisa menghadapi negara manapun termasu
Dunia juga telah berubah.
Ketika China awalnya menyerbu wilayah India, Presiden John F. Kennedy menawarkan beberapa senjata, tetapi terlalu sedikit terlambat, dan netralitas resminya kemungkinan mendorong para pemimpin India untuk lebih condong ke arah Uni Soviet.
Namun hari ini, kepercayaan akan kemitraan AS-India yang kuat adalah salah satu dari sedikit topik yang masih menyatukan Demokrat dan Republik di Capitol Hill dan lintas administrasi.
Ini bukan hal-hal negosiasi diplomatik di ruang belakang yang sunyi, tetapi dianut secara terbuka.
Cina mungkin percaya intimidasinya tidak akan menimbulkan konsekuensi serius seperti yang biasanya dilakukan di Laut China Selatan, tetapi India bukan China.
Xi mungkin percaya dia bisa melumat Hong Kong dan menghancurkan semangat kebebasannya, tetapi dia akan salah jika percaya bahwa India lemah atau bahwa Amerika Serikat — bahkan di bawah pemerintahan Trump — akan mengabaikan agresi yang dilakukannya.
* Perang dingin AS-China meningkat di Laut China Selatan, ini yang diperebutkan
Eskalasi perang dingin antara Amerika Serikat dan China di Laut China Selatan (LCS) meningkat akhir-akhir ini.
Selain keduanya saling memamerkan kekuatan dan saling sindir mengenai pandemi virus corona, sebenarnya kedua kekuatan ekonomi terbesar dunia tersebut tengah memperebutkan cadangan minyak dan gas alam di dasar LCS.
Hal itu sebagaimana diungkapkan Mantan Komandan Sekutu Tertinggi NATO dan pensiunan Angkatan Laut AS, Laksamana James Stavrdis dalam opininya diBloomberg, Jumat (22/5/2020).
Stavrdis mengatakan, ia telah menghabiskan sebagian besar karir militernya berlayar di Pasifik dan berlayar berkali-kali melewati perairan lembab Laut China Selatan.
Baca Juga: Bawa 1.000 ton senjata, AS kirim kapal induk Ronald Reagen ke perairan Indo-Pasifik
Stavrdis mengatakan Laut China Selatan merupakan perairan yang besar dan luas. Ukurannya setara dengan laut Karibia dan Teluk Meksiko bila digabungkan.
Nah ia menuturkan, dasar LCS penuh dengan cadangan minyak dan gas. Kemudian hampir 40% perdagangan internasional melewati jalur ini. Sehingga wilayah LCS sangat strategis.
Menurut Stavrdis, China telah mengklaim sebagian besar Laut China Selatan merupakan laut teritorialnya.