Brian Bunuh Diri Setelah Ribut dengan Ayah

Seorang pemuda bernama Brian Arfan Raja Koda (24) mengakhiri hidup dengan bunuh diri

Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM/ONCY REBON
Kapolsek Alak, Tatang Prajitno Panjaitan, SH., S. I. K., MH, Jumad (29/05/2020) 

POS-KUPANG.COM | KUPANG - Seorang pemuda bernama Brian Arfan Raja Koda (24) mengakhiri hidup dengan bunuh diri.  Warga RT 1 RW 1 Kelurahan Nunbaun Sabu, Kecamatan Alak, Kota Kupang ini ditemukan sudah tidak bernyawa, Jumat (29/5/2020).

Tubuhnya tergantung pada seutas kabel sling warna hitam di kolong jembatan Nunbaun Sabu. Leher terlilit kabel, dan ujung kabel yang satu terikat pada besi jempatan.

Saat pertama kali ditemukan, jasad Brian tanpa busana. Ia mengenakan celana pendek cokelat, tanpa alas kaki.

Balita TTS Positif Corona Tiga Kali Swab Test

Kapolresta Kupang Kota AKBP Satria Binti Perdana Tarung melalui Kapolsek Alak Tatang Prajitno Panjaitan mengatakan, korban ditemukan sekitar pukul 05.30 Wita. Namun, dilaporkan pukul 06.30 Wita.

"Ketika kami ke lokasi, korban sudah tidak berada di TKP. Ia telah dibawa keluarganya sendiri ke rumah," kata Tatang.

Tiga Warga Dusun Numba Ende Besar Tolak Karantina

Polisi telah melakukan olah TKP, termasuk mengambil keterangan dari keluarga korban dan sejumlah warga. Informasi dari warga dan keluarga, lanjut Tatang, bahwa pada malam hari sebelum gantung diri, Brian terlibat adu mulut dengan ayahnya.
Setelah adu mulut, korban pergi dari rumah. Pada pagi harinya, korban ditemukan tewas dengan cara menggantung diri di bawah Jembatan menggunakan kabel sling warna hitam.

"Bapaknya belum bisa diambil keterangan karena masih berduka dan kita pahami itu. Tadi hanya diambil keterangan dari kakak dari ayah korban dan saksi-saksi yang melihat korban," ujar Tatang.

"Korban adalah mantan napi (narapidana) yang mendapat program asimilasi Covid 19, dan baru dibebaskan 2 bulan yang lalu," tambah Tatang.

Ia mengatakan, keluarga menerima keadaan korban dan menolak untuk melakukan autopsi luar dan dalam.

Saksi Fredik Lalay menuturkan, Jumat sekitar pukul 05.30 Wita, dia sedang berada di rumah. Saat itu terdengar suara keributan di jalan. Sedangkan beberapa orang-orang berlari ke arah jembatan sambil berteriak histeris. Fredik menduga ada kejadian yang menimpa seorang ibu yang sedang hamil.

"Selang beberapa saat, saya mendengar suara tangisan dari arah jembatan. Setelah saya berlari menuju jembatan, ada seorang ibu berteriak kepada saya "Brian meninggal karena gantung diri". Saya melihat ayah korban sedang memeluk korban yang sudah tidak bernyawa," ujar Fredik saat ditemui di rumah duka.

Bertepatan dengan kedatangannya, lanjut Fredik, adik bungsu korban juga tiba. Kemudian menghampiri korban dan meminta orang-orang di sekitar untuk membuka tali yang mengikat leher korban.

Fredik membenarkan bahwa korban mengakhiri hidupnya menggunakan seutas kabel telepon. Ujung kabel dililitkan pada lehernya sendiri hingga membekas ke dalam kulit. Ujung kabel lainnya, diikatkan pada tiang jembatan.

"Saya tidak perhatikan panjang kabel berapa meter. Kemudian siapa ambil kabel itu, saya juga tidak perhatikan itu," ujarnya.

Bapak besar korban, Absalom Raja Koda mengatakan, orang tua tidak mengetahui persolan yang dialami Brian.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved