Ende Berpotensi PSBB

BUPATI Ende Djafar Achmad menegaskan jika pasien Covid-19 semakin bertambah maka Ende akan diberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar ( PSBB)

Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM/LAUS MARKUS GOTI.
Bupati Kabupaten Ende Djafar Achmad, di Kantor Bupati Ende, Selasa (26/5/2020). 

POS-KUPANG.COM - BUPATI Ende Djafar Achmad menegaskan jika pasien Covid-19 semakin bertambah maka Ende akan diberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar ( PSBB).

"Kalau makin banyak yang positif Covid-19, sepuluh atau sampai dua puluh orang kita PSBB tentu dengan pertimbangan yang matang dari kita semua," kata Bupati Djafar usai menggelar rapat bersama Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 di Kantor Bupati Ende, Rabu (27/5/2020).

Pemda Buka Portal Perbatasan NTT New Normal

Bupati Djafar geram terhadap warga Dusun Numba Besar Desa Raporendu Kecamatan Nangapanda yang menolak dikarantina terpusat di Rumah Jabatan Bupati Ende. Padahal, berdasarkan hasil rapdt test tanggal 22 Mei, sebanyak 13 warga Numba Besar dinyatakan reaktif. Tiga orang di antaranya menolak untuk dikarantina.

Dusun Numba Besar terbanyak menyumbang pasien Covid-19, dengan empat warga positif Corona. "Ambil mereka yang kepala batu, hari ini mereka harus sudah dikarantina," tegas Bupati Djafar.

Rapat Gugus Tugas Covid-19 Ende membahas tiga agenda, yakni penanganan Covid-19, rencana penerapan New Normal dan kepulangan pekerja migran asal Ende.

Satgas Kelurahan Naikoten 1 Belum Memiliki Anggaran

Hal yang paling banyak disoroti adalah penerapan New Normal atau kenormalan baru di tengah pandemi Covid-19.

Dandim 1602 Ende Letkol Inf Fuad Suparli mengatakan, penerapan New Normal di tengah pandemi Covid-19 ini harus dimengerti secara baik dan benar oleh masyarakat.

"Ini butuh kerja sama dan koordinasi yang bagus dari setiap sektor sehingga sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat bisa berjalan dan masyarakat paham," ujarnya.

Fuad menegaskan, New Normal tidak meniadakan protokol kesehatan. Justru sebaliknya seluruh sektor dan masyarakat Ende harus lebih taat pada protokol kesehatan, antara lain cuci tangan, jaga jarak dan selalu mengenakan masker.

Bupati Djafar membeberkan bagaimana protokol kesehatan ditingkatkan jika New Normal diterapkan di Ende. Sejak awal di Kabupaten Ende tidak ada penutupan yang ada hanya pembatasan.

"Kita tidak tutup bandara, tidak tutup pelabuhan, pintu masuk darat di perbatasan, pasar, toko, yang kita lakukan hanya pembatasan supaya ekonomi tetap berjalan, di samping itu kita gencar melakukan upaya pencegahan dan penanganan Covid-19," katanya.

Menurutnya, Gugus Tugas Covid-19 Ende akan melakukan persiapan, sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat terkait penerapan New Normal. Jika New Normal diberlakukan tata kelola pemerintahan dan pembangunan, tempat ibadah mulai dibuka dan aktivitas ibadah berjalan normal.

Akan tetapi, protokol kesehatan mesti ditingkatkan, yakni setiap tempat ibadah wajib menyediakan tempat cuci tangan dan melakukan pemeriksaan suhu tubuh.

Ketua DPRD Kabupaten Ende Fary Taso ragu dan cemas terkait kesiapan untuk penerapan New Normal. Menurutnya, saat ini Ende tengah dihadapkan dengan urusan penanganan pasien Covid-19, tracing Klaster Gowa dan Magetan yang mana jumlah reaktif rapit tes meningkat.

Masyarakat Ende juga belum sungguh-sungguh taat pada protokol kesehatan. "Kita lihat saja di pasar dalam kondisi saat ini saja, banyak yang tidak pakai masker, apalagi kalau ada pemberlakuan new normal," tegas Fery.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved