Dokter Pahlawan Sars Sebut Penelitian Virus Corona Sangat Berisiko Tinggi,Bisa Dihentikan Kapan Saja

Ada beberapa negara yang mengklaim sudah menemukan obat atau vaksin namun belum bisa diterima luas lantaran masih harus diuji lagi untuk mengetahui ti

Editor: Alfred Dama
via Intisaroi.grid.id
Zhong Nanshan , dokter pahlawan China yang berhasil perangi Sars pada 2002-2003 

"Profesor Lipkin memiliki teknologi yang sangat bagus, bernama penangkap molekuler, yang dapat menangkap

dan menganalisis kunci gen untuk mengidentifikasi sumber virus," ujar Zhong.

"Hal itu akan memudahkan kita tidak hanya memetakan virus Corona di darah manusia tetapi juga meliput investigasi sumber dari hewan."

Namun Zhong menyebutkan politisasi Amerika yang bertujuan menyalahkan China terus-terusan membuat proyek tersebut berisiko tidak dilanjutkan.

"Pelacakan asal-usul seharusnya menjadi isu ilmiah penting yang libatkan penelitian gabungan dan aku sangat bersemangat untuk lakukan hal itu.

"Namun dengan label politisasi, sangat sulit untuk melakukannya."

Presiden Amerika Donald Trump dan Menlu Amerika Mike Pompeo telah mengklaim jika virus Corona meloloskan diri dari sebuah laboratorium di Wuhan.

Meski tidak memiliki bukti, mereka memulai investigasi untuk mengusut hal tersebut.

Mereka juga salahkan penanganan awal China pada wabah ini yang sebabkan penyebarannya ke seluruh dunia.

China menampik klaim tersebut dan menuduh Amerika sebarkan teori konspirasi tidak berdasar.

Beijing berkali-kali mengatakan mereka menolak investigasi yang disetir politik untuk temukan sumber virus Corona.

Mereka hanya akan menerima bukti ilmiah dan objektif dalam lingkup kerja WHO.

Zhong mengatakan pemerintah China telah menginvestigasi klaim tentang laboratorium Wuhan dan tidak temukan bukti yang memberatkan mereka.

"Setelah tuduhan dari Amerika muncul, Komisi Kesehatan Nasional China dan CDC China segera mengirim tim khusus untuk menginvestigasi tempat itu selama 2 minggu," ujarnya.

"Para investigator tidak temukan hal tidak wajar di laboratorium tersebut dan tidak ada bukti jika virus Corona dibuat oleh laboratorium tersebut.

Sumber: Grid.ID
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved