Breaking News

News

Warga Kalena Wano Sumba Barat Daya Antusias Terima BLT, Vinsensius: Bukan untuk Beli Tuak-Berjudi

penerima BLT agar membelanjakan uang yang diterima untuk kebutuhan pokok keluarga. Bukan untuk membeli peci, bermain judi dan hura-hura di jalan

Penulis: Petrus Piter | Editor: Benny Dasman
PK/Petrus Piter
Kepala Desa Kalena Wano, SBD, Vinsensius Malo Ngongo,BA secara simbolis menyerahkan dana BLT kepada 5 perwakilan warga penerima BLT di aula kantor Desa Kalena Wano, SBD, Jumat (22/5/2020). Selanjudnya pembagian dana BLT oleh staf Desa 

 Laporan Wartawan Pos Kupang, Com, Petrus Piter

POS KUPANG, COM, TAMBOLAKA  - Ratusan warga Desa Kalena Wano, Kecamatan Kota Tambolaka, Sumba Barat Daya, antusias menerima bantuan langsung tunai (BLT) dana desa di aula kantor desa setempat, Jumat (22/5).

Kepala Desa Kalena Wano, Vinsensius Malo Ngongo, BA, meminta warga penerima BLT agar membelanjakan uang yang diterima untuk kebutuhan pokok keluarga.

Bukan untuk membeli peci, bermain judi dan hura-hura di jalanan. "Bila hal itu terjadi, pemerintah akan menindak tegas sesuai hukum yang berlaku," tegas Vinsensius.

Di hadapan penerima BLT, Vinsensius menegaskan, dana BLT sebesar Rp 600.000 diterima secara utuh tanpa dipotong sepeserpun meskipun honor aparat desa sampai saat ini belum cair.

Vinsensius menyebut BLT Desa Kalena Wano diterima 167 orang. Namun dalam perjalanan, 56 orang penerima BLT dana desa masuk dalam daftar penerima dana bantuan sosial tunai (BST) Kementerian Sosial RI sehingga mereka dicoret.

"Dengan demikian, dipastikan penerima BLT Desa Kalena Wano hanya 111 orang," tegasnya.

Dia meminta relawan kembali melakukan penyisiran mendata ulang calon penerima BLT dana desa guna memastikan warga yang terima adalah orang susah.

Vinsensius juga meminta warga mentaati protokol kesehatan untuk memutus rantai penularan virus corona. Warga Desa Kalena Wano diminta berdiam diri di rumah, memakai masker bila keluar rumah, istirahat teratur, makan makanan bergizi, menjaga kebersihan rumah dan lingkungan serta menjaga jarak.

Dalam waktu dekat, katanya, akan dilakukan operasi pemakaian masker.

"Tidak ada lagi alasan warga tidak memiliki masker karena desa Kalena Wano telah membagikan 1000 lebih masker kain kepada warga. Masker kain itu dipakai selama empat jam, kemudian dicuci lalu digunakan lagi.

"Kita tindak tegas warga yang tidak menggunakan masker," ungkapnya. *

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved