Buntut Penutupan Jalan Trans Flores di Hikong Berbuah Kesedihan Bagi Keluarga Yohanes Diaz

Buntut penutupan jalan trans Flores di Desa Hikong, Kecamatan Talibura, Sikka oleh Kades Hikong dan warga berbuat kesedihan bagi Yohanes Diaz

Penulis: Aris Ninu | Editor: Kanis Jehola
ISTIMEWA
Penutupan jalan Maumere-Larantuka di Desa Hikong, Kecamatan Talibura 

POS-KUPANG.COM | MAUMERE - Buntut penutupan jalan trans Flores di Desa Hikong, Kecamatan Talibura, Sikka oleh Kades Hikong dan warga berbuat kesedihan bagi Yohanes Diaz, warga Kelurahan Amagarapati, Kecamatan Larantuka, Flotim.

Pasalnya, saat aksi penutupan jalan Maumere-Larantuka di Hikong, Sabtu (23/5/2020) siang mobil ambulance yang membawa pasien melahirkan dari Larantuka sempat tertahan sekira satu jam karena banyaknya antrian kendaraan.

UPDATE Corona Indonesia 25 Mei 2020: Tambah 479, Total Jadi 22.750 Orang, 5.642 Sembuh

Ambulance itu membawa pasien bernama Marselina, rujukan dari RSUD Larantuka. Di mana Marselina mau ke RSUD Maumere karena mau dioperasi bayi di dalam kandungnya. Marselina yang mau melahirkan diduga mengalami pendarahan hebat.

Akan tetapi begitu ambulance diijinkan lewat karena ada pasien nyawa bayi di dalam kandung Marselina tidak bisa diselamatkan.

Bayi itu meninggal dunia begitu tiba di RSUD Maumere. Sedangkan Marselina saat ini sedang menjalani perawatan di RSU Maumere.

UPDATE CORONA NTT - Positif Covid-19 Jadi 85 Orang, Tambah 1 Kasus Sumba Timur, 2 Kasus di Nagekeo

Yohanes Diaz, warga Flores Timur yang merupakan ayah dari bayi tersebut kepada wartawan di RSUD Maumere, Senin (25/5/2020) siang, mengatakan, istrinya dirujuk ke RSUD TC.Hillers Maumere karena RSUD Larantuka tidak memiliki alat operasi.

"Saat dalam perjalanan, mobil ambulance harus tertahan di wilayah Kabupaten Sikka tepatnya di Desa Hikong akibat penutupan jalan. Pada saat itu juga, istrinya dalam kondisi pendarahan di atas mobil ambulance.
Saya dengan istri di dalam ambulance. Posisi mobil kami ada di belakang karena banyak kendaraan juga tertahan. Ada dua bidan yang turun dari mobil untuk meminta izin kami lewat. Sekitar satu jam mobil ambulance kami tertahan," ujar Yohanes.

Setelah diizinkan mobil ambulance langsung melakukan perjalanan ke RSUD TC.Hillers Maumere. "Setiba di RSUD Maumere, saat diperiksa bayi dalam kandungan istri saya sudah meninggal. Kalau tidak tertahan, kemungkinan bayi dalam kandungan isri saya bisa diselamatkan. Soalnya pada saat masuk UGD bayinya meninggal dunia," kata Yohanes.

Yohanes menuturkan, bayi yang meninggal di dalam kandung istri berjenis kelamin laki-laki merupakan anak yang keempat.

"Istri saya setelah operasi dalam kondisi sehat-sehat saja. Sementara masih dirawat di RSUD dr. TC.Hillers Maumere.Saya berharap, kejadian ini tidak terulang kembali karena mobil ambunlance tidak boleh terlambat saat membawa pasien yang kritis saat dirujuk ke Maumere.Saya pasrah atas kematian bayi saya. Ini mungkin rencana Tuhan. Intinya jangan ada lagi penutupan akses jalan selama masa Covid-19," ungkap Yohanes

Sementara itu, Sekertaris Dinas Perhubungan Kabupaten Sikka, Ferdinandus Lepe kepada wartawan di Maumere menjelaskan, aksi penutupan jalan itu oleh Kades Hikong dan warganya lantaran kecewa dengan petugas Covid-19 di Kabupaten Flores Timur yang bertugas di perbatasan menyebutkan warga Hikong dan masyarakat Kabupaten Sikka pembawa virus sehingga mereka tidak dizinkan masuk ke wilayah Boru. Mereka dizinkan apabila ada surat rapidtest.

Ia mengatakan, penutupan jalan oleh Kades Hikong dengan warganya dilakukan, Sabtu (23/05) pukul 14.00 wita. Pada saat pengerjaan penutupan jalan, ada salah satu mobil ambulance yang muat pasien kecelakaan patah tulang dari Flores Timur menuju Sikka diizinkan lewat oleh warga Desa Hikong.

Setelah dua jam lamanya, kendaraan dari arah flores Timur dan Sikka sudah penuh dengan atrean panjang di wilayah Desa Hikong. Tiba-tiba, ada salah satu mobil ambulance dari arah Flores Timur masuk di wilayah Desa Hikong.

"Ada dua bidan yang datang memberitahukan kepada petugas saya bahwa ada mobil ambulance yang muat pasien harus dirujuk ke Sikka. Mendengar informasi itu, saya perintahkan Kades Hikong dan warganya segera membongkar portal jalan itu agar mobil ambulance bisa lewat," ujar Ferdinandus Lepe.

Setelah itu, ungkapnya, dirinya memerintahkan para petugasnya untuk mengatur lalu lintas agar mobil ambulance yang muat ibu hamil itu bisa lewat.

"Mobil ambulance itu diizinkan lewat. Bahkan petugas dan dibantu warga meminta kendaraan yang parkir disitu untuk bergeser sehingga mobil ambulance ini bisa terus melakukan perjalanan ke Sikka," paparnya

Ia mengaku, saat ini akses jalan telah dibuka sejak, Sabtu (23/05) malam. Setelah dua Bupati Flores Timur dan Bupati Sikka telah melakukan pembicaraan.

Sebelumnya, Kepala Desa (Kades) Hikong, Agustinus Adeodatus, SP bersama masyarakat Dusun Hikong menutup jalan Maumere-Larantuka, Sabtu (23/5/2020) sore.

Penutupan ini sebagai respon atas perlakuan petugas Posko Perbatasan Boru, Flotim

Yang mana kekecewaan Kades Hikong dan Pelaku ekonomi yg diperlakukan sangat tidak manusiawi.

Kades Hikong yang ingin mengambil uang di ATM Boru harus ada rapid test kalau tidak ada ATMnya diberi ke mereka untuk cairkan.Kades kecewa lalu pulang.

Sementara itu, pelaku perjalanan dari Maumere yang merupakan pelaku ekonomi mikro pun disuruh pulang kalau tidak ada rapid test bahkan mendekati dan memegang portal saja langsung diusir. Maka itu tadi siang kades dan warga tutup jalan. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Aris Ninu)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved