Ibadat Sabda Gereja Katolik Minggu VII Paskah, Minggu Komunikasi Sedunia, 24 Mei 2020

Berikut naskah Ibadat Sabda Gereja Katolik untuk Minggu VII Paskah 2020, yang bertepatan dengan hari Minggu Komunikasi Sedunia,Minggu 24 Mei 2020

Penulis: Agustinus Sape | Editor: Agustinus Sape
Vatican Media
Paus Fransiskus ketika memberikan pesan 'Urbi et Orbi' hari Minggu Paskah, 12 April 2020. 

Ya Tuhan, kami bersyukur atas karya penebusan atas diri kami melalui Yesus Putra-Mu. Ia benar-benar menjagai kami, kawanan domba-Nya. Semoga kami dapat lebih mengenal Engkau dalam hidup kami agar kelak kami dapat bersatu dengan Dikau dalam kehidupan yang kekal.
Demi Yesus Kristus, Tuhan dan pengantara kami, yang hidup dan berkuasa, bersama dengan Bapa, dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa.
U : Amin.

06. AJAKAN MENDENGARKAN SABDA TUHAN
P : Marilah kita membuka hati kita untuk mendengar-kan Sabda Tuhan dan menerimanya agar Sabda Tuhan menjadi pelita iman kita dan tongkat penuntun jalan hidup kita.
[Sebaiknya bacaan dibacakan dari Alkitab]

07. BACAAN PERTAMA (Kis. 1:12-14)
L : Bacaan dari Kisah Para Rasul.
Maka kembalilah rasul-rasul itu ke Yerusalem dari bukit yang disebut Bukit Zaitun, yang hanya
seperjalanan Sabat jauhnya dari Yerusalem. Setelah mereka tiba di kota, naiklah mereka ke ruang atas, tempat mereka menumpang. Mereka itu ialah Petrus dan Yohanes, Yakobus dan Andreas, Filipus dan Tomas, Bartolomeus dan Matius, Yakobus bin Alfeus, dan Simon orang Zelot dan Yudas bin Yakobus. Mereka semua bertekun dengan sehati dalam doa bersama-sama, dengan beberapa perempuan serta Maria, ibu Yesus, dan dengan saudara-saudara Yesus.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U : Syukur kepada Allah.

08. MENYANYIKAN LAGU

09. BACAAN KEDUA (1 Ptr. 4:13-16)
L : Bacaan dari Surat Pertama Rasul Petrus
Saudara-saudari, bersukacitalah, sesuai dengan bagian yang kamu dapat dalam penderitaan Kristus, supaya kamu juga boleh bergembira dan bersukacita pada waktu Ia menyatakan kemuliaan-Nya. Berbahagialah kamu, jika kamu dinista karena nama Kristus, sebab Roh kemuliaan, yaitu Roh Allah ada padamu.

Janganlah ada di antara kamu yang harus menderita sebagai pembunuh atau pencuri atau penjahat, atau pengacau. Tetapi, jika ia menderita sebagai orang Kristen, maka janganlah ia malu, melainkan hendaklah ia memuliakan Allah dalam nama Kristus itu.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U : Syukur kepada Allah.

10. ALLELUIA
P : Alleluia, Alleluia, Alleluia
U : Alleluia, Alleluia, Alleluia
P : Segala firman yang Engkau sampaikan kepada-Ku, telah Kusampaikan kepada mereka dan mereka telah menerimanya.
U : Alleluia, Alleluia, Alleluia

11. INJIL (Yoh. 17:1-11a)
P : Marilah kita bersama-sama mendengarkan Injil Yesus Kristus menurut Yohanes.
Pemimpin dan semua yang hadir membuat tanda salib dengan ibu jari pada dahi, mulut, dan dada. Kemudian Pemimpin membacakan Injil.

Dalam Perjamuan terakhir, Yesus menengadah ke langit dan berkata: "Bapa, telah tiba saatnya; permuliakanlah Anak-Mu, supaya Anak-Mu mempermuliakan Engkau. Sama seperti Engkau telah memberikan kepada-Nya kuasa atas segala yang hidup, demikian pula Ia akan memberikan hidup yang kekal kepada semua yang telah Engkau berikan kepada-Nya.

Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus. Aku telah mempermuliakan Engkau di bumi dengan jalan menyelesaikan pekerjaan yang Engkau berikan kepada-Ku untuk melakukannya. Oleh sebab itu, ya Bapa, permuliakanlah Aku pada-Mu sendiri dengan kemuliaan yang Kumiliki di hadirat-Mu sebelum dunia ada.

Aku telah menyatakan nama-Mu kepada semua orang, yang Engkau berikan kepada-Ku dari dunia. Mereka itu milik-Mu dan Engkau telah memberikan mereka kepada-Ku dan mereka telah menuruti firman-Mu. Sekarang mereka tahu, bahwa semua yang Engkau berikan kepada-Ku itu berasal dari pada-Mu. Sebab segala firman yang Engkau sampaikan kepada-Ku telah Kusampaikan kepada mereka dan mereka telah menerimanya. Mereka tahu benar-benar, bahwa Aku datang dari pada-Mu, dan mereka percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku. Aku berdoa untuk mereka. Bukan untuk dunia Aku berdoa, tetapi untuk mereka, yang telah Engkau berikan kepada-Ku, sebab mereka adalah milik-Mu dan segala milik-Ku adalah milik-Mu dan milik-Mu adalah milik-Ku, dan Aku telah dipermuliakan di dalam mereka. Dan Aku tidak ada lagi di dalam dunia, tetapi mereka masih ada di dalam dunia, dan Aku datang kepada-Mu.
P : Demikianlah Injil Tuhan.
U : Terpujilah Kristus.
[Bisa menyanyikan sebuah lagu singkat yang cocok]

12. RENUNGAN SINGKAT
Bacaan Injil memperlihatkan kepada kita bahwa Yesus amat dekat dengan Bapa. Kata-kata-Nya menunjukkan bahwa Yesus mengetahui dengan jelas apa yang menjadi tugas perutusan-Nya, yaitu menyelamatkan manusia. Tahap demi tahap tugas itu diselesaikan-Nya.

Yesus telah mengumpulkan para murid-Nya dan mereka ini yang akan terus melanjutkan tugas perutusan-Nya. Namun, satu lagi yang akan dilewati Yesus yaitu kematian-Nya di salib. Yesus melihat kematian-Nya ini sebagai tugas yang mulia. Ia rela mati agar manusia menjadi hidup.

Yesus melaksanakan tugas-Nya dengan sempurna karena Ia amat sering berkomunikasi dengan Bapa yang mengutus-Nya. Ia juga memohonkan kekuatan dari Bapa untuk menyelesaikan tugas-Nya itu. Hal ini menjadi inspirasi bagi kita sekalian. Sebagai orang beriman, kita memiliki tugas yang sama dengan Yesus yaitu menyelamatkan dunia. Kita memulainya dari diri kita sendiri. Kedekatan kita dengan Tuhan akan membantu kita semakin kuat dalam iman.

Di zaman kini, kadangkala orang kurang mendekatkan diri dengan Tuhan. Doa menjadi hal yang dilakukan dengan cepat-cepat. Atau doa menjadi nomor terakhir dalam daftar prioritas kita. Padahal, Tuhan selalu ingin berkomunikasi dengan kita. Ketika merasa susah, orang baru berpaling kepada Tuhan.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved