Tentara Israel Nampak Beringas dan Tak Berperikemanusiaan, Ternyata Dibentuk dengan Cara yang Kejam

Karakter yang keras tersebut ternyata dilatarbelakangi dengan pendidikan kemilitiran yang dijalani sangat keras dan seperti tak memiliki hak asasi man

Editor: Alfred Dama
AFP PHOTO / ABBAS MOMANI
Wanita Palestina berjuang membebaskan seorang bocah yang ditangkap seorang tentara Israel (tengah) dalam bentrokan antara tentara Israel dengan demonstran Palestina di Desa Nabi Saleh, Tepi Barat, dekat Ramallah, Jumat (28/8/2015). 

Di mana mereka akan ditanyai, ditampar, dicambuk, dan menjadi sasaran perendahan martabat.

"Saya mulai menangis tetapi itu tidak membantu saya," kata seorang tentara kepada Hadashot saat menceritakan pengalamannya.

"“Ketika saya membuat mereka marah, mereka menempatkan saya di dinding dan mulai memukuli punggung saya," lanjutnya.

Baca Juga : Upacara Pengorbanan di Israel, Akankah Ritual Ini Kembali Dipraktikkan?

Bahkan jika mereka berteriak kesakitan, maka pukulan akan semakin lebih keras dan itu adalah saat bagi Anda untuk diam.

Intimidasi dan interogasi yang membingungkan juga tak lepas dari pelatihan itu.

"Seorang interogator berdiri di hadapanku dan membentak 'Aku tahu siapa kamu dan apa yang akan kamu rencanakan!'"

Para instruktur itu kemudian membaringkan peserta di atas meja dan mengikat tangannya untuk kemudian dicambuki.

Baca Juga : Ada 'Kesalahan Krusial' di Balik Gembar-gembor Ilmuwan Israel Klaim Temukan Obat Ampuh Penyembuh Kanker

Dalam tes latihan lain, para peserta bahkan didengarkan dengan musik elektronik Arab dan dipaksa menari hingga terjatuh.

“Ada saat-saat di mana saya mulai menangis dan berkata, 'Berhenti! Akhiri saja! Saya tidak tahan lagi! '”Kenang seorang tentara.

"'Kakiku tidak tahan lagi, aku tidak bisa menari.' Saya pikir saya tidak pernah mengalami hal yang lebih sulit dalam hidup saya. ”

Untuk memastikan pengalamannya tidak terlalu melukai, seorang psikolog menemani para prajurit melalui program tersebut.

Baca Juga : Yerusalem Punya siapa?Begini Sejarah Yerusalem sejak berdirinya Israel

"Pelatihan tahanan mempersiapkan kombatan untuk kemungkinan kegagalan," kata Letkol Yotam Dagan, seorang mantan psikolog tentara, menjelaskan.

Halaman
123
Sumber: Grid.ID
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved