Penyaluran BST Covid-19 di Lewoleba Berujung Protes Warga, Data Penerima Carut Marut

Penyaluran BST Covid-19 di Kelurahan Lewoleba Utara Kecamatan Nubatukan Kabupaten Lembata, Jumat (22/5/2020) menuai protes

Penulis: Ricardus Wawo | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM/Ricko Wawo
Penyaluran Bantuan Sosial Tunai (BST) Covid-19 di Kelurahan Lewoleba Utara Kecamatan Nubatukan Kabupaten Lembata, Jumat (22/5/2020) menuai protes dari warga. Puluhan warga yang mendatangi kantor lurah sejak pagi hari melakukan protes lantaran tak puas dengan data penerima BST Covid-19. Padahal proses penyaluran baru akan dilakukan Sabtu (23/5/2020) besok. 

POS-KUPANG.COM | LEWOLEBA - Penyaluran Bantuan Sosial Tunai ( BST) Covid-19 di Kelurahan Lewoleba Utara Kecamatan Nubatukan Kabupaten Lembata, Jumat (22/5/2020) menuai protes dari warga. Puluhan warga yang mendatangi kantor lurah sejak pagi hari melakukan protes lantaran tak puas dengan data penerima BST Covid-19.

Padahal proses penyaluran baru akan dilakukan Sabtu (23/5/2020) besok. Mayoritas warga tak puas karena data penerima yang menerima BST Covid-19 berbeda dengan data yang disodorkan para ketua RT ke pihak kelurahan.

Sopir Logistik Sembako Mengadu ke Posko Covid-19 Sikka Lantaran Bingung, Ini Penyebabnya

Ketua RT 14, Jubaidah dengan kesal menceritakan, data penerima yang dia masukan ke kantor lurah sebanyak 32 kepala keluarga. Namun kemudian dari kelurahan menginformasikan kalau penerima bantuan yang terverifikasi menjadi 15 kepala keluarga.

Parahnya, selain data yang tidak sesuai dengan yang didaftarkan, sejumlah penerima juga dianggap adalah 'orang mampu'.

OJK Dapatkan Opini WTP dari BPK

Sementara, kata Jubaidah, masih banyak orang susah yang sudah didata justru tidak dapat.
"Data sudah kocar-kacir. Orang yang susah banyak yang tidak dapat," sebutnya.

Warga RT 05 Alberta Surat, mengatakan dari pihak RT mengusulkan 18 kepala kelurga. Tapi dari semua yang sudah didata justru tidak masuk dalam kelompok yang akan menerima BST Covid-19 yang disalurkan melalui Kantor Pos Indonesia.

Justru, yang terima bantuan ada enam kepala keluarga yang sebelumnya tidak didata oleh RT. Salah satu dari mereka diketahui adalah pegawai honorer.

"Mereka (enam nama yang tercantum dalam BST) ini daftar langsung di Kelurahan, tidak lewat ketua RT," kata Alberta Surat (52), warga RT 005 RW 002, Kelurahan Lewoleba Utara.

Alberta mengungkapkan, awalnya dalam data yang disetor ke pihak kelurahan namanya terdaftar sebagai penerima. Tetapi ketika data dari Kemensos masuk ke kelurahan, namanya hilang bahkan beberapa nama yang disodorkan pihak RT tidak ada satupun yang terakomodasi.

"Ini yang saya keluhkan, masa data yang diusulkan 18 nama, lalu yang keluar 6 nama yang saat itu tidak didata. Karena bukan hanya saya saja yang hilang namanya, masyarakat lain juga ikut hilang," ungkap Alberta.

Masalah pendataan semakin membuat warga tidak puas. Pasalnya menurut pengakuan Alberta dan sejumlah warga yang melakukan aksi protes, ada kepala keluarga di RT 17 tertera sebagai daftar penerima BST di RT 15. Sementara itu, ayahnya yang tinggal di RT yang sama, terdaftar sebagai penerima BST di RT 14.

Ketika dikonfirmasi di ruang kerjanya, Lurah Lewoleba Utara Yohanes Gala Blikololong, mengakui kalau ada warga yang sudah didata oleh RT tetapi tidak masuk dalam daftar penerima BST Covid-19.

"Bagi yang tidak dapat untuk sementara kita input dulu dan konfirmasi ke dinsos. Semoga mereka yang tidak dapat ini mudah-mudahan bisa tercover," jelasnya.

Menurut dia, semua data yang diusulkan ke Kantor Dinsos-PMD Kabupaten Lembata berasal dari data yang dikumpulkan para RT. "Semua dikumpul ke kita dan kita serahkan ke dinsos," ucapnya.

Yohanes menjamin tidak ada data yang diubah di tingkat kelurahan. Perihal protes warga, Yohanes dan pihak kelurahan masih berkoordinasi dengan Dinas Sosial dan PMD Kabupaten Lembata untuk mencari jalan terbaik. Dia sangat berharap semuanya bisa diselesaikan secara baik.

Dari penelusuran POS-KUPANG.COM, masalah data juga dikeluhkan warga di Kelurahan Lewoleba Tengah dan Lewoleba Barat. Ada perbedaan data antara yang diusulkan para RT dan data final penerima BST Covid-19.

Masalah lain yang ditemukan yakni bantuan yang bersumber dari Kementerian Sosial ini juga tak tepat sasaran. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ricko Wawo)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved