Suara Dentuman Misterius di Langit Hebohkan Jakarta dan Jabar, Ini Tanda-Tanda

Viral lagi video yang merekam suara dentuman misterius terdengar berkali-kali hingga menghebohkan warga Bandung

Editor: Ferry Ndoen
pixabay.com
Ilustrasi 

POS KUPANG.COM--- Viral lagi video yang merekam suara dentuman misterius terdengar berkali-kali hingga menghebohkan warga Bandung.

Hingga hari ini, Kamis (21/5/2020), video viral tersebut menjadi trending nomor 9 di Twitter.

Suara dentuman misterius juga pernah menggemparkan warga Jawa Barat dan Jakarta pada Sabtu (11/4/2020) lalu.

Bahkan Ahli vulkanologi dari PVMBG ikut angkat bicara terkait suara dentuman misterius saat itu.

Jual Perawan Rp 2 Miliar Disumbangkan Untuk Korban Covid 19, Pilihan Sulit Tapi

Dan kini, kejadian hampir serupa terjadi lagi pada Kamis (21/5/2020) sekitar pukul 08.00 hingga 09.00 WIB.

Melansir dari Tribun Jabar dalam artikel 'Trending Topic, Video Viral Dentuman Langit Terdengar di Bandung, Seperti Suara Raksasa Lagi Jalan', akun Twitter @MurizRizky bertanya apakah mendengar dentuman dan gemuruh.

MurizRizky mengaku berada di Bojongsoang saat mendengar dentuman misterius itu.

Sejumlah warganet yang membalas postingan MurizRizky mengaku mendengar hal serupa.

Mereka yang mengaku mendengarnya berasal dari berbagai daerah seperti Caringin, Kopo, Moh Toha, Leuwipanjang, dan Dago.

Salah satu warganet menjelaskan dentuman itu terdengar dalam jangka waktu setengah jam sekali.

"Aku perhatiin tiap setengah jam sekali.. awal denger jam 8 pagi, yang kedua jam 08.30, trus ada lagi jam 09.00," kata @july3787.

Ibu dan 4 Anaknya Jalan Kaki 10 Km Demi Ambil Beras Bantuan, Ini Kisahnya

Seorang warganet mengaku mendengar suara dentuman itu berkali-kali.

"Kopo berkali2 min. Dentumannya 4 sampe 5 kali terus ilang terus muncul lagi selang beberapa menit," ucap @bohlamterang.

Adapula yang mengatakan suara dentuman itu seperti langkah kaki raksasa.

"Iyaaa aku dengerr kirain aku aja ya Allah.. kaya raksasa lagi jalan," kata @july3787.

Berikut salah satu videonya :

Kasus serupa pernah hebohkan Jawa Barat dan Jakarta

Sebelumnya, suara dentuman keras juga pernah mengehebohkan warga Jawa Barat dan Jakarta pada Sabtu (11/4/2020) dini hari. 

Dentuman itu terdengar saat erupsi Gunung Anak Krakatau (GAK) tengah erupsi. 

Meski demikian, Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi ( PVMBG) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Kasbani justru menyatakan suara detuman tidak terkait dengan aktivitas erupsi Gunung Anak Krakatau.

Dentuman misterius tersebut terjadi sekira pukul 01:45 WIB hingga lebih dari pukul 03:00 WIB dini hari.

Seorang warga di Jakarta Timur bernama Dionisius Eka merekam detik-detik ketika dentuman misterius tersebut terjadi.

Dio yang sekira pukul 02:00 WIB dini hari sedang mencari jangkrik mengaku terkejut mendengar dentuman misterius tersebut.

Merasa aneh dengan dentuman yang terjadi secara konstan dan berangsur-angsur menjadi lebih cepat, Dio pun mengabadikan momen tersebut dalam sebuah video.

Menurut keterangan Dio, dentuman misterius tersebut terdengar seperti suara detak jantung manusia.

"Saya sedang nyari jangkrik, tiba-tiba dengar dentuman gitu. Kalau saya dengar seperti suara bass, atau tepatnya seperti suara detak jantung," terang Dio kepada Tribunnews, Sabtu pagi.

Dio pun membagikan video detik-detik dentuman misterius tersebut terjadi kepada Tribunnews.

Dari laporan wartawan Tribunnews.com, Lusius Genik menyebutkan bila ingin mendengar dentuman misterius tersebut dengan jelas, disarankan untuk mengenakan headset.

Kepala PVMBG Kementerian ESDM Kasbani mengatakan, dentuman tersebut tidak terdengar oleh pos pemantauan gunung api terdekat.

Oleh karena itu, ia yakin suara yang didengar masyarakat bukan berasal dari erupsi Gunung Anak Krakatau.

"Dentuman tidak terdengar di pos pengamatan yang di Pasauran, Pantai Carita," ungkapnya.

Diketahui, Gunung Anak Krakatau yang berada di Lampung erupsi pada Jumat (10/4/2020) malam sekitar pukul 21.58 WIB.

Hal itu dilaporkan oleh KESDM, Badan Geologi, PVMBG Pos Pengamatan Gunungapi Anak Krakatau yang dikutip oleh Twitter BNPB, @BNPB_Indonesia.

Kepala Pusat Data dan Informasi BNPB, Agus Wibowo mengatakan, tinggi kolom abu yang dikeluarkan Gunung Anak Krakatau berdasarkan laporan yang didapatkannya yakni sekitar 500 meter.

"Untuk letusan pertama sekitar 500 meter, lalu terus meletus sampai pagi tadi. Jam 5-an masih terus ada erupsi," jelas Agus.

Ahli vulkanologi dari PVMBG, Surono, menyampaikan, ia belum mengetahui sumber suara dentuman yang dimaksud oleh sejumlah warganet.

Seperti dilansir dari Kompas dalam artikel 'Soal Suara Dentuman Misterius, Berikut Analisis dari Ahli Vulkanologi'

Namun, ia menganggap suara tersebut disinyalir dari adanya letusan GAK.

"Saya terus terang tidak tahu sumber suara dentuman tersebut, kecuali yang paling mungkin adanya letusan GAK yang meletus beruntun pagi ini," ujar Surono saat dikonfirmasi terpisah oleh Kompas.com, Sabtu (11/4/2020).

Pria yang akrab disapa dengan Mbah Rono ini menyampaikan, hal yang paling berbahaya dari letusan gunung api muda yakni adanya longsoran pemicu tsunami yang terjadi pada Desember 2018.

Longsoran tersebut terjadi lantaran untuk menambah bentuk gunung agar lebih tinggi dan besar.

"GAK mengikuti hukum kodrat alam, sering meletus seperti dulu, pernah satu tahun tidak berhenti, guna membangun tubuhnya supaya tinggi dan besar," ujar Mbah Rono.

Waspada cuaca ekstrem
Waspada cuaca ekstrem (www.pexels.com)

Mbah Rono menjelaskan, saat GAK meletus besar, GAK tidak akan menimbulkan tsunami besar, hanya longsorannya yang dapat memicu tsunami.

Dari kejadian pagi ini, Mbah Rono menyampaikan, terjadinya letusan kemarin mengapa justru diributkan saat ini, bukan ketika GAK selama satu tahun meletus secara terus-menerus?

Menurut dia, letusan GAK menjadi daya tarik wisata minat khusus, di mana para wisatawan sudah paham bagaimana aturan menonton kejadian alam tersebut.

"Siapa yang menikmati atraksi alam GAK? Beberapa kapal pesiar internasional mewah, kita sempat diundang naik kapal tersebut dan menceritakan mengenai ibunya alias Gunung Krakatau yang nakal dengan tsunaminya, sementara si anak yang dinamis ingin cepat besar dengan cara meletus," terang Mbah Rono.

Terkait kisah itulah perbedaan antara fenomena alam, Mbah Rono menganggap fenomena tersebut dapat menjadi tontonan, bukan untuk ditakuti. (Fidya Alifa/Retia Kartika/Putra Dewangga/Tribun Jabar dan Kompas/Surya.co.id)

Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul VIRAL Lagi Video Suara Dentuman Misterius di Langit Bandung, Sebelumnya Hebohkan Jakarta dan Jabar, https://surabaya.tribunnews.com/2020/05/21/viral-lagi-video-suara-dentuman-misterius-di-langit-bandung-sebelumnya-hebohkan-jakarta-dan-jabar?page=all.
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta
Editor: Adrianus Adhi

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved