E.P. Da Gomez Politisi, Pemikir dan Pejuang Demokrasi

-Berita meninggalnya politisi kawakan PDIP Kabupaten Sikka, E.P da Gomez menggemparkan warga Nian Sikka baik di Kabupate

Penulis: Gerardus Manyela | Editor: Ferry Ndoen
istimewa
BERSAMA EP DA GOMEZ -Andre Hugo Pareira (tengah) bersama EP da Gomez dan jajaran pengurus PDIP foto bersama usai launching ambulance. 

POS KUPANG.COM, KUPANG -Berita meninggalnya politisi kawakan PDIP Kabupaten Sikka, E.P da Gomez menggemparkan warga Nian Sikka baik di Kabupaten Sikka maupun luar Kabupaten Sikka. Siapa yang tidak mengenal E.P da Gomez?

Anggota DPR RI Dapil NTT 1 dari PDIP Perjuangan, Dr. Andreas Hugo Pareira menyimpan kenanganan sendiri. Andre mengisahkan, sekitar setahun yang lalu diawal Mei 2019, setelah selesai Pileg-Pilpres, sebelum kembali k Jakarta, dirinya sempat berkunjung ke rumah E.P. da Gomez. Kalimat pertama, ketika menyambut kedatangan Andre, "bagaimana penghitungan suara?".

"Saya sampaikan bahwa untuk pilpres dukungan untuk Jokowi-Amin dari NTT maksimal sekitar 80-an %. Sementara untuk Pileg DPR RI kursi terbagi merata ke 6 partai. Meskipun PDI Perjuangan meraih suara terbanyak, tetapi tidak cukup untuk kursi ke-2. Namun untuk kabupaten, saya sampaikan ada tambahan satu kursi, dan kemungkinan PDI Perjuangan keluar sebagai partai pemenang di Kabupaten Sikka," kata Andre menjawab pertanyaan E.P da Gomez.

Lanjut Andre dalam rilis ke Pos Kupang.Com, Selasa (19/5/2020), mendengar PDI Perjuangan menang di Kabupaten Sikka raut wajah politisi senior ini senyum sumringah.

Seperti biasa, setiap kali bertemu E.P da Gomez pembicaraan selalu dimulai dengan pertanyaan kritis; antara ingin tahu dan mengajak diskusi mengevaluasi realita politik, baik nasional maupun daerah.

Kali ini pembicaraan dimulai EP dengan pertanyaan, "Andre, bagaimana menurut mu untuk memenangkan kursi DPR, dan kemudian memenangkan partai?"

Andre mengaku terkejut mendengar pertanyaan ini, terdengar biasa tetapi menukik pada substansi persoalan aktual yang dihadapi, baik politisi maupun partai politik. Andre mengaku diam sejenak, merenung, karena tahu frame berpikir sang begawan politik, dengan realita politik saat ini sudah sangat berbeda.

Masa ketika EP di pentas politik, dengan situasi politik hari ini sudah jauh berubah.

Andre mulai menjelaskan perubahan sistem politik secara nasional, perubahan siatem pemilu menjadi proporsional terbuka dengan suara terbanyak dan praktik politik di lapangan yang tentu jauh berbeda dengan sistem proporsional tertutup dengan memilih tanda gambar partai, seperti yang berlangsung ketika EP da Gomez masih manggung di dunia politik.

"Saya katakan kepada mo'at EP, bahwa dengan sistem pemilu seperti saat ini, politisi yang berkontestasi di Pileg pasti berpikir yang pertama dan terutama adalah bagaimana dia terpilih. Dan, untuk terpilih ada syaratnya, harus cukup modal sosial, modal politik dan modal finansial yang diramu dalam paket strategi kampanye. Partai pun dalam mengusung caleg akhirnya harus memasukan variabel kemungkinan keterpilihan sebagai pertimbangan utama. Soal kompetensi sebagai politisi seringkali nomor dua," kata Andre.

Sampai pada poin ini, EP da Gomez langsung menyeletuk, "wah, kalau begini saya tidak sanggup lagi, realita politik kalian hari ini sudah jauh dari mimpi saya soal politisi dan partai yang ideal".

Andre menambahkan, dengan sistem seperti ini yang diutamakan adalah terpilih (elected), bahwa yang terpilih itu mewakili (represent), itu harapan. Oleh karena itu, pentingnya kaderisasi dan di PDI Perjuangan kaderisasi dilakukan terus menerus baik sebelum maupun setelah terpilih agar mereka yang terpilih adalah kader yang sadar mewakili rakyat.

Diskusipun, kata Andre berakhir dan dirinya pamit. Sambil mengantarnya, EP da Gomez sempat berpesan: "Andre, kau terpilih dan kaupun harus mewakili rakyat. Sampaikan juga kepada teman-teman yang terpilih, mereka juga harus bekerja mewakili rakyat".

EP da Gomez di masyarakat Kabupaten Sikka, Flores maupun NTT, dikenal sebagai politisi yang kritis, loyal dan berintegritas tinggi terhadap persoalan-persoalan sosial kemasyarakatan, baik di daerah maupun nasional.(Laporan Reporter POS KUPANG.COM, Gerardus Manyella)

BERSAMA EP DA GOMEZ -Andre Hugo Pareira (tengah) bersama EP da Gomez dan jajaran pengurus PDIP foto bersama usai launching ambulance.
BERSAMA EP DA GOMEZ -Andre Hugo Pareira (tengah) bersama EP da Gomez dan jajaran pengurus PDIP foto bersama usai launching ambulance. (istimewa)

Area lampiran

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved