Corona di Ende
Kronologi Empat Warga Ende Positif Corona, Simak Cara Kerja Gugus Tugas dan Kesiapan RSUD Ende
Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Ende menjelaskan cara kerja mereka dalam pencegahan dan penanganan penyebaran virus Corona atau Covid-19
Penulis: Laus Markus Goti | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM | ENDE - Dokter Muna Fatma selaku Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Ende menjelaskan bagaimana cara kerja mereka dalam pencegahan dan penanganan penyebaran virus Corona atau Covid-19 di Kabupaten Ende.
Kadis Kesehatan Kabupaten Ende ini memastikan dalam situasi sesulit apapun, mereka harus tetap bekerja.
Kepada POS-KUPANG.COM di Kantor Bupati Ende, Senin (18/5/2020) dr. Muna Fatma mengatakan, saat ini di Ende sudah ada penambahan tiga pasien Covid-19 hasil tracking yang kontak erat dengan pasien 01 Klaster Gowa.
• Basarnas Maumere Selamat 4 Nelayan
Menurutnya, Gugus Tugas Covid-19 Ende tidak menunggu ada yang positif dulu baru melakukan tracking kontak. "Kami tidak tunggu hasil swab positif baru tracking," kata dr. Muna Fatma.
Dia katakan, untuk kasus klaster Gowa, pasca di Manggarai Barat dilaporkan ada yang positif, mereka langsung mengumpulkan klaster Gowa di Ende, observasi dan rapid tes pada 2 April 2020.
Hasilnya, lima orang dan satu orang yang kontak erat langsung diisolasi di RSUD Ende, diambil swab dan dikirim ke Kupang. Sementara yang non reaktif dikarantina di Rumah Jabatan Bupati Kabupaten Ende.
• Peduli Covid-19, Plan Indonesia Distribusi 6 Juta Liter Air Bersih di Nagekeo
Mereka lalu melakukan tracking terhadap keluarga atau orang yang kontak erat dengan enam orang tersebut, sambil menunggu laporan dari Gugus Tugas Provinsi terkait hasil pemeriksaan swab.
Hasil tracking 7 orang dinyatakan reaktif rapid tes. "Artinya sebelum Gugus Tugas Provinsi NTT 13 April 2020 umumkan ada Pasien 01 klaster Gowa positif kami sudah lebih dulu tracking, observasi dan rapit tes," ungkapnya.
Menurutnya pekan lalu, Gugus Tugas Covid-19 Ende mengirim 7 sampel yang reaktif tersebut, ditambah 4 dari Laboratorium Mahardhika dan 5 dari Klaster Magetan, total swab yang dikirim 16.
Hari ini, Senin (18/5/2020), dari enam belas sampel swab tersebut Gugus Tugas Provinsi melaporkan, 3 orang hasil tracking Klaster Gowa dinyatakan positif Covid-19. Sisanya, termasuk dari Klaster Magetan dan Mahardhika belum diketahui hasilnya, negatif atau positif Covid-19.
Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Ende meminta agar warga yang pernah kontak erat dengan pasien covid-19 mesti jujur dan melaporkan diri kepada Gugus Tugas.
Dia katakan disamping Gugus Tugas Covid-19 Ende gencar melakukan tracking kontak, diharapkan warga yang pernah kontak erat dengan pasien Covid-19 mesti terbuka dan jujur agar bisa memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di Kabupaten Ende.
"Butuh keterbukaan dan kejujuran dari warga yang kontak erat dengan pasien Covid-19 demi kebaikan kita bersama dan untuk memutuskan mata rantai penyebaran Covid-19," ungkapnya.
Terkait tiga orang yang sudah dinyatakan positif Covid-19, dr. Muna Fatma katakan mereka hari ini juga dievakuasi dari Rumah Jabatan Bupati Kabupaten Ende ke RSUD Ende.
Pantauan POS-KUPANG.COM mereka dievakuasi sekitar pukul 16.00 Wita oleh belasan petugas dari Gugus Tugas Covid-19 Ende. Sebelum evakuasi, para anggota TNI dan Polri tampak mengatur kendaraan yang lewat di jalan di samping rumah Jabatan Bupati.
Para petugas yang mengenakan alat pelindung diri (APD) lengkap yang datang dengan satu mobil ambulans dan dua mobil dari Badan penanggulangan bencana lantas memasuki halaman rumah jabatan. Dua petugas membawa alat semprot cairan antiseptik.
Tiga orang yang positif satu per satu keluar dari pintu samping, sebelum diarahkan masuk ke dalam mobil ambulans, mereka disemprot cairan antiseptik.
Menariknya saat disemprot cairan antiseptik semua petugas sontak berteriak 'semangat' sambil tepuk tangan, memberi dukungan kepada tiga orang tersebut. Mereka tampak tenang dan mengikuti dengan baik setiap arahan petugas.
Kebijakan Soal Tempat Karantina Terpusat
dr. Muna Fatma mengatakan, saat ini berdasarkan hasil rapat Gugus Tugas Covid-19 Ende ada perubahan mengenai tempat karantina terpusat. Menurutnya perubahan itu dilakukan untuk memudahkan sistem pengawasan.
Dia mengatakan, tujuh ruang isolasi di RSUD Ende hanya akan dipakai untuk merawat pasien dalam pengawasan (PDP) dan pasien yang sudah terkonfirmasi positif Covid-19.
Sementara tempat karantina terpusat bagi yang reaktif rapit tes di Rumah Jabatan Bupati Kabupaten Ende dan yang non reaktif di Stadion Marilonga Ende.
Kesiapan RUSD Ende Tangani Pasien Covid-19
Direktris RSUD Kabupaten Ende, dr. Aries Dwi Lestari, kepada POS-KUPANG.COM mengatakan, pihaknya siap menangani pasien baru tersebut.
Menurutnya, untuk melindungi diri saat menangani pasien Covid-19, mereka mengenakan Alat Pelindung Diri (APD) level tiga. "Kami harus sesuai protap, ketika kami masuk ke ruang isolasi pasien Covid-19, kami kenakan APD level tiga," ungkapnya.
Menurutnya ruang isolasi yang baru di RSUD Ende merupakan ruang isolasi yang berstandar. "Artinya ada ruang antar room dimana ada kamar mandi ada showernya, kami sediakan juga sabun sampo di situ," ungkapnya.
Dia jelaskan, usai menangani pasien mereka harus melepaskan APD di tempat khusus yang sudah disediakan.
Selanjutnya, mereka berpindah ke ruang lain, yakni kamar mandi, pintu kamar mandi didorong pakai siku. Di Kamar mandi mereka harus membersihkan diri. "Mandi dari ujung kaki hingga kepala menggunakan sabun dan sampo pakai air mengalir, dari shower," ungkapnya.
Mereka lalu masuk ke satu ruangan lagi, untuk mengganti baju baju. Setelah itu mereka menggunakan handsanitizer di tangan. "Jadi dobel-dobel pengamanannya baru kita bisa keluar," ungkapnya.
Lanjutnya, mereka juga disediakan rumah khusus untuk ditinggalli. "Ada rumah khusus. Jadi tinggal di situ," ungkapnya.
Terkait aktivitas di rumah sakit, pasca adanya pasien Covid-19, dr. Aries mengatakan sejak masifnya penyebaran virus corona atau covid-19 di Tanah Air Bupati Ende surat mengeluarkan instruksi tidak ada kunjungan ke RSUD Ende.
"Tidak ada kunjungan ke Rumah Sakit jam berapa pun kecuali penjaga yang memakai kartu jaga dan kami di RSUD Ende hanya ada dua penjaga. Jadi tidak usah datang ke rumah sakit kalau hanya datang untuk kunjung, demi kebaikan kita bersama dan memutus mata rantai penyebaran Covid-19," ungkapnya. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Laus Markus Goti)