Bank NTT Telah Gunakan Aplikasi Inti Perbankan Berstandar Dunia
Bank NTT resmi menggunakan sistem core banking. Sistem ini merupakan aplikasi inti perbankan berstandar dunia
Penulis: Yeni Rachmawati | Editor: Hermina Pello
"Maka kesempatan hari ini memberi manfaat positif bagi Bank NTT dalam membangun perannya untuk memberikan kontribusi dalam pembangunan Bank NTT," katanya.
Alex menyampaikan membangun super tim, implementasinya tidak terbatas pada internal tetapi membutuhkan kolaborasi dan sinergitas termasuk para media.
Apalagi secara makro dan mikro pandemi Covid-19 memberikan aspek yang luar biasa pada seluruh sektor, secara mendasar aspek kepribadian juga mengalami dampak yang sangat besar 180 derajat.
Sebagai BPD, lanjutnya, memiliki tanggung jawab yang sangat berat pada kondisi ini tapi dengan segala upaya Bank NTT membangun komunikasi, hubungan kemitraan yang akan terus dijaga komitmen dan kualitasnya, sehingga hal-hal yang berhubungan dengan relaksasi akan ada pertanggungjawaban yang disampaikan, terutama debitur yang membuat Bank NTT mampu bertumbuh hingga saat ini.
2000 Nasabah Ajukan Relaksasi
Alex menjelaskan saat ini ada sekitar 2.000 lebih debitur yang melakukan pengajuan relaksasi kredit dengan nilai Rp800 miliar. Terhadap debitur sudah dilakukan klarifikasi sesuai segmentasi kredit, bahkan sampai kredit mikro dan sudah diklasifikasikan berdasarkan sektor ekonomi.
Karena sektor ekonomi yang paling terasa dampaknya. Misalnya perdagangan, perhotelan dan lainnya.
"Ini baru berjalan sekitar satu bulan, perkiraan kami kondisi ini akan mengalami pertambahan, pertumbuhan kualitatif baik debitur atau nominal kredit akan mengalami kenaikan karena terpapar covid-19," tuturnya.
Lanjutnya, dari sisi likuiditas walaupun dalam keadaan kondisi yang sulit, bank NTT sangat aman untuk saat ini sampai dengan akhir 2020. Di sisi lain makin maraknya bertumbuh orang yang terpapar di sekitar terkait Covid-19.
Ia mengajak untuk bersama kampanye menggunakan cara pembayaran yang aman, transaksi menggunakan uang tunai menjadi media berpotensi penularan virus Covid-19.
"Mari beralih pada sistem pembayaran yang aman berbasis digitalisasi dengan menggunakan model transaksi yang aman, update mobile banking sehingga transaksi lewat QRIS. Bank NTT sudah melakukan itu bahkan diberbagai tempat seperti gereja-gereja, kolekte sudah bisa menggunakan kolekte online, begitu juga di toko-toko, merchant-merchant dan lapak-lapak sudah menggunakan cara pembayaran yang lebih aman dan sehat. Secara bank, peran kita untuk mendukung dan membatasi penyebaran Covid-19 sudah menjadi tugas dengan menghimpun cara pembayaran yang sehat dan aman," tukasnya.(Laporan reporter POS-KUPANG.COM, Yeni Rachmawati)
