Bank NTT Telah Gunakan Aplikasi Inti Perbankan Berstandar Dunia
Bank NTT resmi menggunakan sistem core banking. Sistem ini merupakan aplikasi inti perbankan berstandar dunia
Penulis: Yeni Rachmawati | Editor: Hermina Pello
POS-KUPANG.COM | KUPANG -Sistem Core Banking yang baru bertajuk T24 Bank NTT telah resmi digunakan sejak Senin 11 Mei.
Langkah strategis ini menjadi fondasi transformasi teknologi Bank NTT untuk meningkatkan layanan perbankan yang dapat diakses nasabah maupun masyarakat di mana dan kapan saja.
Sistem aplikasi ini merupakan aplikasi inti perbankan berstandar dunia yang dipakai lebih dari 2000 bank di seluruh dunia dengan fitur regulasi yang terintegrasi dan lengkap seperti Antasena, Apolo, PSAK 71, APUPPT dan lain-lain dan telah mengikuti aturan regulasi atau roadmap arahan regulasi perbankan Otoritas Jasa Perbankan (OJK) dan Bank Indonesia (BI)I, serta Data Center tier tertinggi di Indonesia.
"Dengan T24, kami berharap semakin memperkuat Bank NTT sebagai salah satu bank digital di Indonesia serta menjamin sistem informasi dan teknologi dan ready for the future atau siap menghadapi masa depan. Ini adalah pencapaian yang membanggakan bagi Bank NTT karena peralihan sistem core banking dilakukan secara serentak di seluruh kantor cabang di Provinsi NTT dan Surabaya yang memiliki dua perbedaan waktu. Hal ini merupakan migrasi bigbang yang pertama kali dilakukan Bank NTT serta dilakukan pada 250 kantor Bank NTT," kata Direktur Umum Bank NTT, Johanis Umbu Landu Praing, di Lantai 5 Bank NTT, Kamis (14/5) saat silahturahmi dengan wartawan. Hadir juga Plt Direktur Utama, Alex Riwu Kaho Direktur Kepatuhan, Hilarius Minggu dan Direktur Dana, Absalom Sine.
Johanis mengatakan, tujuan penggantian sistem untuk meningkatkan pelayanan Bank NTT kepada nasabah terutama dalam hal proses otomasi tata kelola dan pengamanan serta mempersiapkan Bank NTT menjadi bank devisa dan bank yang siap menghadapi tantangan Indonesia 4.0 serta Bank NTT dapat menjadi anchor bank bagi pelaku finansial dan fintech di Provinsi NTT.
Bank NTT, kata Johanis, telah melakukan proses migrasi sistem ini selama delapan bulan dengan tiga tahapan yang mengikuti best practice yakni persiapan sistem data migrasi dan go life.
Masing-masing tahapan tersebut telah dilakukan pengujian dan pengecekan data secara menyeluruh serta pelaksanaan go life dilakukan dengan sistem down time yang minimum yaitu hanya 8 jam.
Ia mengatakan banyak peluang dan dampak positif terhadap perjalanan bisnis Bank NTT ke depan dengan sistem core banking yang baru ini.
"Perseroan semakin siap mengembangkan produk dan layanan digital serta memungkinkan terus memberikan inovasi dan solusi yang bukan hanya sesuai kebutuhan nasabah tapi exceeding customers needs atau melebihi kebutuhan nasabah," ungkapnya.
Selain itu, katanya, inisiatif ini juga mendorong upaya meningkatkan efisiensi guna memenangkan persaingan di industri perbankan yang semakin ketat pencapaian yang sekaligus menjadi tonggak perubahan sistem core banking bank milik pemerintah daerah provinsi/kota/kabupaten di NTT.
"Ini menjadi bukti konsistensi bahwa Bank NTT terus berinovasi sebagai komitmen untuk berperan dalam kancah perbankan nasional dan mengabdi pada negeri. Bank NTT menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh stakeholders atas dukungan yang telah diberikan sekaligus permohonan maaf kepada nasabah atas ketidaknyamanan selama berlangsungnya proses peningkatan layanan ini," tuturnya
Sementara Plt Direktur Utama, Alex Riwu Kaho, mengatakan, sejak 11 Mei 2020, operasional bank NTT masuk pada fase baru, karena tuntutan perkembangan dunia perbankan, kebutuhan harapan pengguna jasa dan berkompetisi dengan dinamika yang ada.
Dimana kemajuan teknologi revolusi industri menjadi landasan untuk melakukan penyesuaian core banking. Dalam penyesuaian maka masih membutuhkan proses, bila ada keluhan dari nasbaah disiapkan call center 24 jam.
"Setiap saat akan menerima berbagai keluhan dan disampaikan solusi. Kami merasa tidak cukup hanya satu saluran distribusi penyampaian, maka diharapkan teman-teman media bisa membantu menyampaikan keluhan dari nasabah," katanya.
Alex menambahkan, mereka menyadari tidak bisa berbuat maksimal tanpa ditopang oleh berbagai pihak.
