News
Satu Pasien Reaktif Covid-19 di RSUD Lewoleba Ngotot Pulang Rumah, Ia Paksa Dokter, Ini yang Terjadi
Satu orang pasien reaktif Covid-19 yang kini dirawat di RSUD Lewoleba ngotot minta dipulangkan ke rumah.
Penulis: Ricardus Wawo | Editor: Benny Dasman
Laporan Wartawan Pos Kupang, Com, Richo Wawo
POS KUPANG, COM, LEWOLEBA - Satu orang pasien reaktif Covid-19 yang kini dirawat di RSUD Lewoleba ngotot minta dipulangkan ke rumah. Dia memaksa dokter memulangkannya ke rumah karena sudah melewati masa 14 hari diisolasi.
Ketika dikonfirmasi Kamis (14/5), seusai meresmikan Puskesmas Waiknuit di Desa Tubuk Rajan, Kecamatan Atadei, Bupati Lembata Eliaser Yentji Sunur mengatakan pasien yang berada di ruang isolasi belum bisa dikeluarkan apa pun alasannya hingga hasil swab diumumkan di Kupang.
Menurutnya, pasien yang ada di ruang isolasi dirawat sesuai standar protokol kesehatan Covid-19. Dirinya juga baru mendengar kabar adanya pasien yang minta dipulangkan.
Bupati Sunur memaklumi kalau ada pasien yang merasa jenuh dan minta pulang. Tim dokter menurutnya juga pastinya sudah biasa menghadapi situasi semacam itu dan bisa mengatasinya.
Dia hanya minta semua pasien mengikuti anjuran dokter sesuai protokol kesehatan.
"Pemerintah pasti buat hal yang sangat baik untuk mereka," pesan Bupati Sunur.
Perihal pengumuman hasil swab, Bupati Sunur berujar pihaknya tidak akan gegabah untuk memastikan sampelnya positif atau negatif Covid-19.
Proses uji swab, lanjutnya, bisa dilakukan dua kali untuk memastikan pasien betul-betul bebas corona.
Bupati Sunir menyampaikan bahwa sudah ada 13 sampe swab dari Lembata yang sudah dikirim ke Kupang. Sampel yang dikirim ke Kupang itu sudah termasuk tiga sampel yang pertama dikirim ke Surabaya sebelum ada laboratorium di Kupang.
Sampel tersebut dikirim ke Kupang karena pengumuman swab di Surabaya terlalu lama. *