Cinta Terlarang Guru dan Siswi Akhirnya Terbongkar, "Pak, Saya Tidak Mens Lagi"

Tak hanya memarahi suaminya, sang istri juga mendatangi rumah korban, dengan menunjukkan bukti-bukti chattingan antara korban dengan suaminya.

"Di rumah korban, istri pelaku tak menemui korban karena memang tujuannya memberi tahu orang tua korban," ungkapnya.

Setelah mengungkap hubungan terlarang itu, istri Pwd justru menyarankan kasus dugaaan pencabulan yang menimpa korbannya masih di bawah umur itu dilaporkan. Orang tua korban menuruti, kemudian melaporkan kasus ini ke Polres Blitar.

"Selang sehari dari laporan, pelaku kami tahan. Ia mengakui kalau itu perbuatannya," papar Kapolres Ahmad Fanani.

Menurut Fanani, perbuatan tak senonoh itu pertama kali terjadi di rumahnya pada 22 Februari 2020.

Tindakan amoral oknum guru itu terjadi siang hari atau pukul 12.00 WIB saat jam pelajaran masih berlangsung.

Istri pelaku masih mengajar dan anaknya juga belum pulang sekolah. Tahu rumahnya kosong, pelaku mengajak korban ke rumahnya, sambil dibonceng naik motor.

"Korban juga belum waktunya pulang namun dipaksa pelaku, untuk diajak ke rumahnya. Karena yang mengajak gurunya, korban tak berani menolak," papar Kapolres Ahmad Fanani

Jarak rumah pelaku dengan sekolah sekitar 4 km. Karena itu, korban dibonceng motor oleh pelaku. Sesampai di rumah, pelaku mulai melancarkan aksinya dengan bujuk rayu, hingga akhirnya korban tak berdaya.

Rupanya perbuatan itu tak hanya dilakukan sekali. Perbuatan berikutnya juga berlangsung di rumah pelaku. Waktunya juga siang hari, ketika istrinya sedang mengajar di sekolah.

Tanpa disadari pelaku, kalau ada guru yang mencium gelagatnya. Hingga akhirnya sang istri curiga dan terungkap setelah membuka isi WA sang suami.

Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Asmara Guru vs Siswi SMP di Blitar Tercium Setelah Bu Guru Baca Chat WA Muridnya, Saya Tidak Menshttps://surabaya.tribunnews.com/2020/05/15/asmara-guru-vs-siswi-smp-di-blitar-tercium-setelah-bu-guru-baca-chat-wa-muridnya-saya-tidak-mens?page=all

Penulis: Imam Taufiq
Editor: Anas Miftakhudin