Dihamili Paman dan Pacar, Siswi SMP Pembunuh Bocah 5 Tahun di Sawah Besar Ternyata ? Info
Tahan menuturkan, ketiga pelaku melakukan pelecehan seksual terhadap NF sebelum peristiwa pembunuhan sadis terhada APA terjadi.
Ketua RT 04/RW 06 Sawah Besar, Sofyan mengatakan, orangtua korban bersama warga mencari keberadaan korban ke rumah tersangka NF. Bahkan, mereka juga mengecek kamar tersangka.
"Jadi memang orangtuanya (korban) ini lapor ke saya, bilang anaknya enggak pulang-pulang. Akhirnya kita cari, kita juga sempat ke atas (kamar tersangka) cuma lihat kamar kosong," kata Sofyan.
Keluarga korban baru mengetahui peristiwa pembunuhan yang menimpa anaknya ketika polisi mendatangi TKP pada Jumat pagi.
"Pas Jumat pagi itu, ada polisi datang dari Polsek Taman Sari, saya juga enggak tahu (kalau korbam dibunuh), katanya anaknya (tersangka) lapor dan menyerahkan diri," ungkap Sofyan.
3. Korban dibunuh secara sadis
Heru mengatakan, tersangka membunuh korban ketika korban bermain ke rumah tersangka. Bahkan, kepada polisi, tersangka mengaku secara sadar membunuh korban.
Heru menjelaskan, APA yang berkunjung ke rumah tersangka dibunuh dengan cara ditenggelamkan ke dalam bak mandi, dicekik, dan dimasukkan ke dalam lemari di kamarnya.
Sebelumnya, tersangka sempat berniat membuang jenazah korban. Namun, tersangka mengurungkan niatnya tersebut dan tetap menyimpan jenazah korban dalam lemari.
"Awalnya mau dibuang karena sudah menjelang sore, akhirnya disimpan di dalam lemari," ungkap Heru.
Keesokan harinya, tersangka secara sadar beraktivitas seperti biasa. Dia berangkat ke sekolah dan meninggalkan jenazah korban di dalam kamarnya.
Saat perjalanan menuju sekolah, tersangka memilih berganti pakaian dan menyerahkan diri ke Polsek Taman Sari.
Keterangan awal tersangka kepada polisi, dia mengaku merasa puas setelah membunuh korban.
4. Adegan pembunuhan terinsipirasi film Chucky
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus mengatakan, tersangka kerap menonton film bergenre horor atau film dengan adegan sadis.
Salah satu film yakni Chucky, film tentang boneka pembunuh yang populer tahun 1980-an merupakan inspirasi NF membunuh APA.
"Tersangka ini sering menonton film horor, salah satunya Chucky. Dia senang menonton film horor, itu memang hobinya," ujar Yusri di Polres Jakarta Pusat, Sabtu (7/3/2020).
Kepada polisi, tersangka juga mengaku memiliki hasrat untuk membunuh orang lain. Kebetulan, korban lah yang berada di rumahnya saat hasrat membunuhnya muncul.
"Memang tersangka ini punya hasrat untuk membunuh orang, tapi saat hari itu dia sudah tidak bisa menahan lagi," ungkap Yusri.
5. Sering membunuh hewan tanpa alasan
Tak hanya memiliki hasrat membunuh orang lain, Yusri mengatakan, tersangka juga memiliki kebiasaan tak wajar, yakni membunuh hewan-hewan tanpa alasan.
"Sejak kecil pelaku senang bermain dengan binatang dan membunuh binatang dengan gampang," kata Yusri.
Yusri mengungkapkan, tersangka juga suka memelihara kucing. Kendati demikian, dia tak segan membunuh hewan peliharaannya tanpa alasan.
"Dia mempunyai hewan kesayangan, hewan peliharaan kucing, Tapi kalau lagi kesal, (kucing) itu bisa juga dilempar dari lantai 2," ungkap Yusri. (Kompas.com/ Rindi Nuris Velarosdela)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Remaja Pembunuh Bocah di Sawah Besar adalah Korban Pelecehan Seksual, Kini Hamil 3,5 Bulan".
Mengaku Tak Suka pada Orangtua
Kapolres Jakarta Pusat Kombes Heru Novianto mengungkap latar belakang keluarga remaja pembunuh bocah enam tahun di Sawah Besar, Jakarta Pusat (Jakpus).
Heru Novianto menyebut pelaku, NF, selama ini merasa tak suka pada kedua orangtua kandungnya.
Hal tersebut disebabkan arena kedua orangtua pelaku sudah bercerai sejak lama.
Karena itu lah selama ini pelaku tinggal bersama sang ibu tiri.
Kapolres Jakarta Pusat Kombes Heru Novianto dalam tayangan YouTube metrotvnews, Minggu (8/3/2020). (YouTube metrotvnews)
Melalui tayangan YouTube metrotvnews, Minggu (8/3/2020), Heru mengungkap hasil interogasinya dengan pelaku.
"Kalau yang saya tanyakan langsung 'Adakah yang kamu benci di rumah sekarang ini? Antara orangtua, bapaknya atau ibu tiri?'," ucap Heru menirukan pertanyaannya kepada NF.
"Dia (pelaku) bilang tidak ada, 'Kepada adiknya apakah benci? (Pelaku jawab) tidak juga'," sambungnya.
Lebih lanjut, Heru mengungkap hubungan pelaku dengan kedua orangtua kandung yang sudah bercerai.
Menurut Heru, selama ini pelaku merasa tak suka kepada orangtua kandungnya.
"Memang dia (pelaku) agak sedikit tidak suka kepada orangtua kandungnya," ucap Heru.
"Karena pelaku merasa 'Saya ditinggal orangtua kandung'."
Terkait hal itu, Heru menjelaskan kedua orangtua pelaku sudah bercerai sejak lama.
Perceraian tersebut, disebut Heru, disebabkan karena perselisihan antara kedua keluarga.
"Dan orangtua kandungnya ini bercerai karena ada perselisihan yang disebabkan orangtua kandung perempuan tidak open terhadap keluarga yang sebelumnya," terang Heru.
Karena itulah, kini pelaku tinggal bersama ibu dan adik tirinya.
"Betul, jadi selama ini setelah orangtuanya cerai, si pelaku ini tinggal dengan ibu tirinya plus ada satu adik dari orangtua tirinya," kata Heru.
Lebih lanjut, Heru mengungkapkan pengakuan pelaku soal binatang yang disukai.
Berdasarkan hasil interogasi, pelaku mengaku menyukai kucing.
"Interogasi kemarin memang ada kita tanya 'Apakah kamu menyayangi binatang?'," ujar Heru.
"'Ada salah satunya kucing'."
Namun, setelah ditanya lebih lanjut, pelaku mengaku pernah membunuh kodok dengan cara yang sadis.
Heru mengatakan, pelaku pernah membunuh kodok dengan cara menusuk dengan garpu.
"Kemudian kita tanya 'Apakah ada binatang yang tidak kamu sukai?'," ucap Heru.
"Pertama diem, 'Kamu suka kodok? Tidak (jawab pelaku)'."
"'Pernah kamu bunuh kodok? Pernah, dengan menggunakan garpu ditusuk-tusuk sampai mati'," pungkas Heru.
Simak video berikut ini menit ke-12.57:
Pelaku Merasa Puas
Sebelumnya, Kombes Heru Novianto mengungkap pengakuan ABG pembunuh bocah berusia 6 tahun di kawasan Sawah Besar, Jakarta Pusat.
Heru Novianto menyebut NF, remaja pembunuh bocah lima tahun itu sama sekali tak menyesal setelah melakukan aksi kejinya itu.
Menurut Heru, NF justru merasa puas setelah melakukan pembunuhan.
Hal itu disampaikan Heru melalui tayangan YouTube Kompas TV, Sabtu (7/3/2020).
Pada kesempan itu, Heru juga menceritakan awal mula pembunuhan itu diketahui pihak kepolisian.
Heru menyatakan, pembunuhan tersebut terungkap setelah NF melapor ke Polsek Taman Sari.

"Jadi awal sekali ini terungkap yaitu adanya laporan seorang bocah kepada Polsek Taman Sari," kata Heru.
"Bahwa dia mengaku telah membunuh seorang anak kecil di rumahnya. Dan jenazahnya disimpan di lemari."
Menanggapi laporan tersebut, kepolisian lantas mengantarkan NF pulang.
Saat itu, polisi juga langsung memeriksa di sekitar lokasi dan menemukan sesosok mayat di dalam lemari.
"Setelah itu Polsek Taman Sari mengantar ke rumahnya ternyata masuk ke wilayah Sawah Besar," jelas Heru.
"Apa yang disampaikan bahwa dia tekah menaruh jenazah di dalam lemari di kamar tidurnya, dicek oleh Kapolsek dan ternyata benar ditemukan jasad seorang perempuan sekitar umur 5 tahun."
Menurut Heru, NF sama sekali menyesali perbuatan keji yang dilakukan.

NF bahkan disebutnya secara konsisten mengaku tak menyesali pembunuhan tersebut.
"Hasil interogasi kami dari hari kemarin dan hari ini kami juga langsung berkomunikasi dengan pelaku," ujar Heru.
"Kita tanyakan 'Apakah kamu menyesal dengan perbuatan ini?' Dia konsisten menjawab tidak," sambungnya.
Tak hanya itu, remaja 15 tahun itu bahkan disebutnya merasa puas setelah membunuh bocah 6 tahun.
"Dan bahkan 'Bagaimana perasaanmu pada saat kamu melakukan selesai melakukan pembunuhan?," terang Heru.
"Pelaku ini menjawab dengan tegas, 'Saya puas biasa-biasa aja pak enggak ada masalah'."
Meskipun baru berusia 15 tahun, NF juga menurutnya menyadari betul telah melakukan pembunuhan.
"Sadar karena saya tanya 'Kamu melakukan ini ngerti enggak'," ujar Heru.
"'Ngerti pak'," ucapnya menirukan NF.
(TribunWow.com/Jayanti Tri Utami)
Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Dihamili Paman dan Pacar, Siswi SMP Pembunuh Bocah 5 Tahun di Sawah Besar, https://jabar.tribunnews.com/2020/05/15/dihamili-paman-dan-pacar-siswi-smp-pembunuh-bocah-5-tahun-di-sawah-besar?page=all.
Editor: Ravianto
