Militer China Bersiap Menyerbu Taiwan, Siapkan Marinir dan Kapal untuk Mendarat di Pulau di LCS
China mengklaim wilayah Laut China Selatan sebagai daerah maritim miliknya, sementara banyak negara yang dipercaya punya hak atas wilayah maritim ters
Mereka juga berupaya mendirikan pos-pos militer di pulau buatan.
Sebelumnya, China telah mendirikan pangkalan militer di Pulau Hainan, kemudian dilaporkan akan diperluas.
Kepulauan Spratly dan Kepulauan Paracel juga akan dijadikan pangkalan militer China.
Sementara itu, aksi semena-mena China membuat beberapa negara bereaksi, termasuk Amerika yang mengirim kapal induk USS Bunker Hill dan kapal perusak USS Barry.
Mereka berlayar melalui kepulauan Spratly yang diperebutkan sebagai bagian dari serangkaian kebebasan navigasi operasi laut.
Militer China menuduh AS menjajah ke perairan yang didudukinya, namun dibantah oleh pihak AS.
Komandan Angkatan Laut AS Reann Mommsen mengatakan, "Klaim maritim yang melanggar hukum dan menyapu Laut China Selatan menimbulkan ancaman serius terhadap kebebasan laut."
"Termasuk kebebasan navigasi dan penerbangan berlebihan dan hak lintas yang tidak bersalah atas semua kapal," katanya.
Tiongkok berdaulat atas Laut China Selatan yang diperselisihkan dengan klaim dari negara tetangga, Brunei, Malaysia, Filipina, Taiwan, dan Vietnam.
Baca Juga: Benar-benar Kemaruk, China Sudah Keruk Habis-habisan Laut China Selatan Meski Bukan Pemilik 'Sah', Foto Satelit Ini Jadi Buktinya
Laut China selatan merupakan jalur pelayaran paling sibuk di dunia.
Sebuah laporan mengatakan, di bawah hukum internasional, sebagian besar Laut China Selatan berada di bawah kedaulatan Vietnam.
Beijing tidak setuju dan mengatakan bahwa seluruh jalur laut hingga pantai Filipina, Malaysia dan Taiwan adalah milik China.
Namun, klaim itu ditolak oleh pengadilan arbitrase internasional pada tahun 2016.
Foto Sateli Bukti China Sudah Keruk Habis-habisan Laut China Selatan Meski Bukan Pemilik 'Sah
