Warga Ende : Kami yang Tidak Dapat BST Semoga Diperhatikan, Begini Penjelasan Kadis Sosial!
Bantuan Sosial Tunai ( BST) di Kabupaten Ende senilai Rp. 600.000 per bulan untuk tiga bulan, sudah mulai disalurkan
Penulis: Laus Markus Goti | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM | ENDE - Bantuan Sosial Tunai ( BST) di Kabupaten Ende senilai Rp. 600.000 per bulan untuk tiga bulan, sudah mulai disalurkan, sejak Sabtu (9/5/2020).
Penyalurannya, ada yang melalui Kantor Pos Indonesia, melalui rekening bank dan ada pula diantar langsung kepada penerima bantuan.
Warga yang dapat BST bersyukur sementara yah tidak dapat bantuan berharap diperhatikan pemerintah.
• RSUD Umbu Rara Meha Tidak Layani Pembuatan Surat Keterangan Bebas Corona
Ariyanto Nong, warga RT 04 Kelurahan Tetandara, mengaku bersyukur karena mendapat bantuan senilai Rp. 600.000 tersebut.
Saat disambangi POS-KUPANG.COM, Ariyanto tengah berdiskusi dengan dua tetangganya Yan Ferdinan dan Densius Tuka yang tidak mendapat BST. Mereka bingung kenapa Ariyanto mendapat BST sementara mereka tidak.
• Pemprov NTT Hibahkan Mobil Operasional Untuk Warga di Wilayah Perbatasan Timor Leste
Menurut Ferdinan dan Densius mereka sudah didata oleh pihak RT, namun mereka kaget karena tidak mendapat BST.
Padahal menurut Ferdinan, mereka bertiga sama-sama buruh lepas dan penghasilan mereka turun drastis karena minimnya permintaan untuk bekerja.
"Yah kami yang tidak dapat, hanya berharap saja semoga kami diperhatikan oleh pemerintah. Mau bagaimana lagi, tentu kami tidak pangku tangan hanya tunggu dari pemerintah kami tetap usaha dalam kondisi begini," ungkapnya.
Sementara itu, Ariyanto mengatakan ia dan keluarga bersyukur mendapat BST. Menurutnya bantuan tersebut sangat ia butuhkan.
"Saya ini buruh lepas, penghasilan tidak tetap, dengan Corona begini tau sendiri, cari makan sa susah, jadi syukur ada bantuan ini," ungkapnya.
Sementara itu, Kadis Sosial Kabupaten Ende, Marmi Kusuma dihubungi POS-KUPANG.COM, megatakan, saat ini pihaknya tengah mengusulkan nama-nama yang layak menerima BST tatapi belum mendapat bantuan tersebut.
"Sementara kami data. Kenapa ada yang belum dapat, karena data yang masuk ke Pusdatin itu tidak valid, kesalahan huruf atau titik saja bisa terexit banyak warga protes, tapi harap bersabar kami sedang mengusulkan, semoga bantuannya sama yakni enam per bulan untuk tiga bulan," ungkapnya. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Laus Markus Goti)