Malam Lailatul Qadar
Kapan Malam Lailatul Qadar? Berikut Tanda-tanda dan Cara Hitung Jatuhnya Malam Kemuliaan Itu
Menjelang 10 hari terakhir bulan Ramadhan 2020, Umat Islam berburu mendapatkan malam Lailatul Qadar. Lalu kapan jatuhnya malam kemuliaan itu?
Itulah jadwal turunnya Lailatul Qadar sesuai dengan hari pertama di Bulan Ramadan.
Tentu saja jadwal tersebut bukanlah jadwal pasti.
Bisa saja Lailatul Qadar justru turun di awal Ramadhan dan tanggal-tanggal genap.
Hanya Allah SWT yang tahu masalah tersebut.
Tapi, berbekal pengetahuan tentang rumusan yang telah disusun oleh Syeikh Asy-Syadzili yang merupakan seorang sufi tersebut, minimal kita bisa berjaga-jaga.
Lailatul Qadar tentu tidak bisa diraih hanya dengan duduk berdiam diri.
Memperbanyak ibadah, membaca Al-Quran dan berdzikir adalah beberapa kegiatan yang bisa dilakukan untuk mendapatkan Lailatul Qadar.
Artikel ini telah tayang di serambinews.com dengan judul Berikut Tanda-tanda Malam Lailatul Qadar di Bulan Suci Ramadhan, https://aceh.tribunnews.com/2020/05/10/berikut-tanda-tanda-malam-lailatul-qadar-di-bulan-suci-ramadhan?page=all.
Editor: Nur Nihayati
Inilah Dzikir Yang Bisa Datangkan Pahala Lailatul Qadar
Bulan Ramadhan merupakan bulan penuh berkah. Salah satu keistimewaan Ramadhan adalah Lailatul Qadar (malam kemuliaan).
Dalam Al-Qur'an dinyatakan bahwa malam Lailatul Qadar lebih baik dari 1000 bulan (83 tahun).
Hal itu diperkuat dengan hadis Nabi SAW, yang menyebutkan, "Barang siapa berpuasa di bulan Ramadhan dengan penuh iman dan ikhlas, niscaya seluruh dosa-dosanya yang telah lalu akan diampunkan. Dan barang siapa yang mendirikan salat di malam Lailatul Qadar, niscaya seluruh dosa-dosanya yang telah lalu akan diampunkan." (Muttafaqun 'alaih)
Betapa mulianya Lailatul Qadar dan keberkahan yang dimilikinya. Nabi berpesan: "Carilah Lailatul Qadar pada hari-hari ganjil dari sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan." (Muttafaqun 'alaih). (Baca Juga: Begini 5 Cara untuk Meraih Malam Lailatul Qadar)
Hati Adalah Raja, Amalan Hati Lebih Penting Ketimbang Amal Badan
Ummul Mukminin Aisyah radhiallahu 'anha pernah bertanya kepada baginda Nabi.
يَا رَسُولَ اللَّهِ أَرَأَيْتَ إِنْ عَلِمْتُ أَىُّ لَيْلَةٍ لَيْلَةُ الْقَدْرِ مَا أَقُولُ فِيهَا قَالَ : قُولِى اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّى
"Wahai Rasulullah, andai aku mengetahui bahwa aku mendapatkan malam Lailatul Qadar, apa yang seyogyanya aku ucapkan?"
Beliau menjawab, "Katakanlah: 'Allahumma innaka 'afuwwun tuhibbul 'afwa fa'fu 'anni' (Ya Allah sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf yang menyukai permintaan maaf, maafkanlah aku).” (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah)
Zikir Bernilai Pahala Lailatul Qadar
Ada zikir yang diganjar pahala Lailatul Qadar bagi yang mengamalkannya meskipun bukan waktu Lailatul Qadar. Diriwayatkan oleh Abdullah bin Abbas dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, Beliau bersabda: "Siapa orang yang membaca:
xلاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ اْلحَلِيْمُ اْلكَرِيْمُ سُبْحَانَ اللهِ رَبِّ السَّمَاوَاتِ السَّبْع وَرَبِّ اْلعَرشِ اْلعَظِيْمُ ٣
Lailaha illallah Alhaliimul Kariimu Subhanallahi Robbis-Samawaatis-sab'a wa Robbii-'Arsyil 'Azhiim.
Artinya:
"Tidak ada Tuhan kecuali Allah yang Maha Penyantun lagi Maha Mulia. Maha suci Allah, Tuhan yang memiliki langit yang tujuh lapis dan Tuhan yang memiliki Arsy yang Maha Agung." sebanyak 3 kali.
Maka seperti orang yang mendapatkan malam Lailatul Qodar. (Ibnu Asakir dalam Kitab Tarikh dan dari Zuhri)
Menurut akun @habibumar_indonesia di media Instagram Minggu (10/5/2020), para ulama mengatakan barangsiapa yang membaca Zikir di atas walaupun malam itu bukan Lailatul Qodar maka ia seperti mendapatkan malam Lailatul Qodar. (Dinukil dari Kitab Kanzun Najah was Surur).
Tanda-tanda Mendapatkan Malam Lailatul Qadar
Malam Lailatul Qadar menjadi momen sangat istimewa bagi umat Islam yang menjalankan puasa di bulan Ramadan. Sebab, di dalamnya terdapat banyak keberkahan.
Alquran mengajarkan, malam ini nilainya lebih baik daripada seribu bulan. Alhasil, kaum Muslimin berlomba-lomba memperolehnya.
Namun, bagaimana cara meraih Lailatul Qadar di Ramadan? Menurut ahli tafsir Alquran M Quraish Shihab , cara memperoleh Lailatul Qadar adalah dengan giat mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Hal itu dapat dilakukan dengan aneka kebajikan. "Kebajikan dimaksud bukan sekedar ibadah ritual atau membaca ayat-ayat Alquran dan beritikaf, tetapi aneka kebajikan sosial, upaya menambah pengetahuan yang bermanfaat, serta menghiasi diri dengan akhlak yang mulia sambil membersihkan jiwa dari segala penyakit kejiwaan, seperti angkuh, iri hati, riya dan sebagainya," ujar Quraish Shihab seperti dikutip dari buku Quraish Shihab Menjawab: 1001 Soal Keislaman yang Patut Anda Ketahui.
Ia menambahkan, ibadah-ibadah yang dilakukan secara tulus dan ikhlas akan dapat berbekas dalam jiwa seorang Muslim.
Pada akhirnya, seseorang akan merasakan kedamaian, ketenangan, lalu mengubah secara total sikap hidupnya menjadi lebih baik.
Boleh jadi yang bersangkutan sebelum malam ibadah itu masih sering melakukan dosa kecil maupun besar.
Akan tetapi, insya Allah pada saat momen Lailatul Qadar bila dijalaninya dengan ungguh-sungguh, maka akan timbul kesadaran dari dalam hati.
Kesadaran akan dosa dan kelemahan manusia di hadapan Allah. Inilah yang mendorongnya untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT--sambil menginsafi kesalahannya. Dan, pada titik itulah Muslim tadi dapat dikatakan telah mendapatkan berkah Lailatul Qadar.
"Kesadaran dan keinsafan itulah yang mengubah sikapnya 180 derajat. Kesadaran semacam itu bila dirasakan seseorang, maka itulah bukti bahwa ia telah mendapatkan Lailatul Qadar itu," ucap ulama yang pernah menjadi menteri agama RI tahun 1998 itu.
Tentunya, kesadaran ini dapat muncul kapan saja. Akan tetapi, pada malam-malam Ramadan, khususnya pada akhir bulan suci itu, kesempatan untuk mendapatkannya lebih besar lagi.
Khususnya bagi mereka yang mengasah dan mengasuh jiwanya sejak awal Ramadan.
Apalagi, Allah telah menetapkan salah satu malam dalam bulan suci itu untuk tujuan tersebut. "Pada malam Lailatul Qadar malaikat turun.
Malaikat adalah makhluk Allah yang selalu berbuat kebajikan. Siapa yang ditemani malaikat, maka tentulah ia akan terus terdorong untuk melakukan kebajikan. Semoga kita dapat 'menemukan' malam mulia itu," tutur alumnus Universitas Al Azhar Mesir ini.(*)