Pendidikan
Pengajar, Siswa dan Mahasiswa Vokasi Harus Beradaptasi dengan Konsep Link and Match
Pengajar, Siswa dan Mahasiswa Vokasi Harus Beradaptasi dengan Konsep Link and Match.
POS-KUPANG.COM|JAKARTA - Direktur Jendral ( Dirjen) Pendidikan Sekolah Vokasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan ( Kemendikbud), Wikan Sakarinto mengatakan sumber daya manusia dan pengelola pendidikan vokasi harus beradaptasi dengan konsep peningkatan Link and Match.
Adaptasi bisa dilakukan dengan pembenahan, penguatan, dan inovasi-inovasi yang sesuai dengan poin-poin Link & Match serta agile serta mampu menterjemahkan tantangan dan karakter kompetensi masa depan.
"Selanjutnya, pendidikan vokasi harus mampu berkolaborasi dengan pendidikan akademik dan profesi, untuk menghasilkan hasil riset terapan yang menghilirisasi riset-riset menjadi produk nyata, misalnya dalam bentuk prototype, yang dihilirkan ke pasar, atau industri, atau masyarakat, atau pemerintah, atau stakeholder lainnya, sebagai solusi atas permasalahan nyata," ujar Wikan dalam keterangan tertulis.
• Ini Tips Pembelajaran Jarak Jauh dari Mendikbud Nadiem Makarim Untuk Guru
Pihak pendidik bahkan bisa mendaftarkan hasil riset terapan menjadi HKI (Hak Kekayaan Intelektual/Paten) dan dipublikasikan ke platform publikasi terapan.
Di sisi lain, calon-calon siswa SMK atau mahasiswa vokasi, harus yakin dan memiliki passion ketika memilih jalur pendidikan vokasi.
• Didesak Ruben Onsu dan Wendy Cagur, Ayu Ting Ting Ungkap Alasan Tak Mau Menikah dengan Ivan Gunawan
Kekuatan keyakinan dan passion tersebut akan menimbulkan kecintaan dan perasaan bahagia ketika menjalani proses pembelajaran.
"Hasilnya, mereka akan lulus dengan kompetensi, keterampilan serta karakter leadership yang unggul, serta menjadi insan berkarakter positif. Jangan sampai masuk SMK atau vokasi, karena tidak diterima di jalur pendidikan lain," ujar Wikan.
Baginya, SDM yang unggul dan kompeten akan sulit tercapai bila ada keterpaksaan tanpa passion dan visi saat menempuh pendidikan vokasi.
• Dosen Sisipkan Audio pada Power Point, Bantu Mahasiswa Paham Materi
"Last but not least, pendidikan vokasi harus mampu menghasilkan entreprenuer-entrepreneur hebat yang akan menjadi pilar kehebatan bangsa," ujarnya.
Link and Match tak sekedar MoU
Menurutnya, Link and Match tak sekedar Memoranding of Understanding (MoU) yang diberitakan di media massa.
Prinsipnya, Link and Match harus betul-betul dalam dan sustain/berkelanjutan, 'pernikahan' tersebut, dan menguntungkan seluruh pihak.
• Cara Melaporkan Bantuan Sosial Kemensos Via Instagram, Twitter, Email hingga Nomor WhatsApp
Menurutnya, tingkat kedalaman "pernikahan" bisa ditunjukkan dengan indikator seperti kesesuaian, kolaborasi program magang, sertifikasi kompetensi pengajar, komitmen penyerapan tenaga kerja dari lulusan vokasi, dan sertifikasi kompetensi lulusan.
"Kurikulum harus sesuai dengan kondisi real work, dan didukung oleh beberapa industri/user lulusan yang bereputasi, serta menjawab kebutuhan skills dan kompetensi masa depan," kata Wikan.
Kerja Industri minimal 1 semester atau lebih.
• Rocky Gerung Sebut Presiden Ambil Keputusan Fatal, Jokowi Menyerah Berdamai dengan Pandemi Corona
Pengelolaan dikelola bersama antara sekolah atau kampus bersama pihak industri dengan sangat baik dan terkonsep.
"Jumlah dosen tamu/praktisi/expert dari industri/dunia kerja yang mengajar di SMK dan kampus vokasi harus semakin tinggi dan intensif," ujar Wikan.