Pandemi Corona, Kepala BKKPN Kupang Ikram, Ajak Staf Bawa Panci Periuk Ke Kantor dan Lakukan Hal Ini

Pandemi Corona, Kepala BKKPN Kupang Ikram Sangadji dan Staf Bawa Panci Periuk Ke Kantor dan Lakukan Hal Ini

POSKUPANGWIKI.COM KUPANG - Pandemi Corona, Kepala BKKPN Kupang Ikram Sangadji dan Staf Bawa Panci Periuk Ke Kantor dan Lakukan Hal Ini

Pandemi Corona membawa dampak bagi kehidupan perekoniman nelayan dan pembudidaya ikan di Kota Kupang Provinsi NTT.

Sejak Februari 2020 lalu, pendapatan ekonomi nelayan berkurang hingga 50 persen. Kondisi ini menggugah Kepala Balai Kawasan Konservasi Perikanan Nasional (BKKIN) di Kupang dan pegawainya untuk melakukan aksi kemanusiaan bagi sejumlah nelayan.

Apa yang dilakukan kepala balai dan pegawai BKKPN Kupang?

Kepala BKKPN Kupang, Ir. Ikram M Sangadji, M.Si kepada POSKPANGWIKI.COM mengatakan, wabah corona berdampak bagi masyarakat lokal nasional hingga internaisonal, termasuk para nelayan dan pembubiya ikan.

Staf Balai Kawasan Konservasi Perairan Nasional Kupang atau BKKPN Kupang, Provinsi NTT memasak di kantor dan hasilnya dibagikan kepada nelayan dan pembubidaya di wilayah Kota Kupang
Staf Balai Kawasan Konservasi Perairan Nasional Kupang atau BKKPN Kupang, Provinsi NTT memasak di kantor dan hasilnya dibagikan kepada nelayan dan pembubidaya di wilayah Kota Kupang (POS KUPANG.COM/NOVEMY LEO)

Didampingi KTU, Agustini Ernawati dan Hum Riyan AA Ihsan, Ikram menjelaskan, pemasaran atau rantai distribusi perikanan mulai dari penangkapan di laut lalu didaratkan di pusat pendaratan, lalu sebagian diolah dan sebagian didistribusikan ke pasar lokal dan ke pasar domestik dan eskpor.

Karena rantai pemasarannya sangat luas, maka dengan pandemi covid-19  ini sudah pasti berpengaruh terhadap aktifitas nelayan, baik di pasar lokal, pasar domestik dan pasar ekspor.

"Saya melihat bahwa sudah pasti kehidupan nelayan berpengaruh dan pasti akan terdampak covid-18. Rata rata terdapat penurunan jumlah pendapatan nelayan sebanyak hampir 50 persen sejak bulan April 2020 lalu," kata Ikram.

Karenanya sebagai pengelola kawasan konservasi mulai nasional mulai dari Propinsi NTT sampai di Papua, pihaknya tergerak untuk melakukan sesuatu untuk bisa meringankan dampak covid-19 bagi kehidupan nelayan.

"Yang kami lakukan adalah menyentuh psikologi dari masyarakat, terutama nelayan dan pembudidaya. Aspek psikologi yang kami sentuh yakni kita datangi, temui dan diskusi serta memberikan bantuan," kata Ikram.

Staf Balai Kawasan Konservasi Perairan Nasional Kupang atau BKKPN Kupang, Provinsi NTT memasak di kantor dan hasilnya dibagikan kepada nelayan dan pembubidaya di wilayah Kota Kupang
Staf Balai Kawasan Konservasi Perairan Nasional Kupang atau BKKPN Kupang, Provinsi NTT memasak di kantor dan hasilnya dibagikan kepada nelayan dan pembubidaya di wilayah Kota Kupang (POS KUPANG.COM/NOVEMY LEO)

Dan bantuan awal berupa bantuan masker kain, vitamin BCOM-C untuk para nelayan  kepada budiaya dan nelaya n, total untuk laut sawu ada 5408 dari dua lokasi, ntt sekitar 3.500 sudah termasuk 500 butir vitain bcom C.

Bahkan sejak tanggal 3 Mei 2020, demikian Ikram, pihaknya mendistribuskan 100 hingga 150 bungkus nasi ikan setiap harinya kepada para nelayan dan pembudidaya yang ada di wilayah Kota Kupang dan sekitarnya.

"Setiap hari sejak tanggal 3 mei hingga tanggal 20 mei mendatang, kami berikan nasi ikan gratis kepada 100 hingga 150 nelayan, pembudiya juga penjual ikan dan masyarakat siapaupn yang menurut kami layak untuk dibantu," kata Ikram.

Bantuan itu sudah diberikan kepada nelayan di kelurahan Nunbaun Sabu, Kelurahan Kelapa Lima, Kelurahan Pasir Panjang dan Kelurahan Oeba.

Ikram mengatakan, semaki lama kehidupan masyarakat akan semakin terpuruk jika tidak mematuhi ketentuan WHO dan Pemerintah setempat.

Staf Balai Kawasan Konservasi Perairan Nasional Kupang atau BKKPN Kupang, Provinsi NTT memasak di kantor dan hasilnya dibagikan kepada nelayan dan pembubidaya di wilayah Kota Kupang
Staf Balai Kawasan Konservasi Perairan Nasional Kupang atau BKKPN Kupang, Provinsi NTT memasak di kantor dan hasilnya dibagikan kepada nelayan dan pembubidaya di wilayah Kota Kupang (POS KUPANG.COM/NOVEMY LEO)

"Harapan terbesar kami sudah pasti agar pandemi corona segera berakhir. Saya ajak kita bersama-sama untuk bisa mengikuti protokol WHO dan anjuran Pemerintah agar bisa mengendalikan perkembangan Covid-19," kata Ikram.

Ikram menambahkan, meski sebagian pegawainya sudah WFH tapi dirinya tetap WFO. Hal ini dilakukan agar dia bisa tetap menjaga konsistensi nelayan untuk bisa menerapkan pola hidup sehat.

Setiap hari mulai pukul 4-6 sore Ikram menemui para nelayan, pembudidaya dan untuk mendengar dan mencatat keluhan mereka dan terus memberikan himbauan.

Ir. Ikram M Sangadji, M.Si, Kepala Balai Kawasan Konservasi Perairan Nasional Kupang atau BKKPN Kupang (poskupangwiki.com/novemy leo)
Ir. Ikram M Sangadji, M.Si, Kepala Balai Kawasan Konservasi Perairan Nasional Kupang atau BKKPN Kupang  (POS KUPANG.COM/NOVEMY LEO)

"Sebab tugas saya adalah tetap berkomunikasi, memberi informasi ke masyarakat, stakeholder. Saya sampaikan kepada mereka, nelayan dan pembudiaya bahwa mereka adalah kelompok masyarakat yang bisa menjaga perekonomian, bisa memasok pangan. Jadi jangan sampai mereka akhirnya terpapar covid-19. Kalau  satu orang nelayan terpapar covid 19, maka sudah pasti orang tidak akan membeli ikan. Sehingga saya tetap berada di lapangan agar bisa menjaga konsistensi," kata Ikram.

Ikram mengatakan, pemberian bantuan makanan gratis ini adalah bentuk kerelaan dia dan stafnya untuk meringankan beban masyarakat nelayan," kita ambil dari kerelaan teman-teman di kantor yang menyumbang. Setiap hari mereka masak sendiri, membeli ikan, meramu menu dan membagikan ke nelayan. Mereka memasak di sini, di dapur balai," kata Ikram.

Ir. Ikram M Sangadji, M.Si (kedua dari kiri), Kepala Balai Kawasan Konservasi Perairan Nasional Kupang atau BKKPN Kupang bersama staf memasak di kantor dan masakannya dibagikan gratis kepada nelayan di wilayah Kota Kupang dan sekitarnya
Ir. Ikram M Sangadji, M.Si (kedua dari kiri), Kepala Balai Kawasan Konservasi Perairan Nasional Kupang atau BKKPN Kupang bersama staf memasak di kantor dan masakannya dibagikan gratis kepada nelayan di wilayah Kota Kupang dan sekitarnya (POS KUPANG.COM/NOVEMY LEO)

Agustiny mengatakan, setiap hari bahan ikan dikelola dengan bervariasi sehingga tidak membosankan. Ikan yang digunakan adalah ikan cakalang, ikan tuna, ikan kembung.

"Capek masak tapi demi masyarakat kami rela, kami juga mau berbagi kasih dengan masyarakat. Ingat ya, menu ikan juga bisa melawan corona caranya bumbu-bumbunya terbuat dari ramuan jahe, sereh dan lainnya," kata Agustina dibenarkan Rahmad Hidayat dan Leni Sitinjak. (vel)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved