Virus Corona Diduga Hasil Rekaya DiungkapPeneliti Indonesia,Ada Semacam Struktur Buatan yangDitempel
Ada sejumlah pakar biologi yang menduga, virus corona adalah senjata biologis yang bocor mengingat daya tular dan daya mematikannya yang luar biasa ce
Virus Corona Diduga Hasil Rekaya Diungkap Peneliti Indonesia, Ada Semacam Struktur Buatan yang Ditempel'!
POS KUPANG.COM -- Hingga kini para ahli dari berbagai negara belum bisa menemukan vaksin atau obat yang bisa menyembuhkan pasien yang terinfeksi virus corona
Sementara itu penelitian mengenai asal muasal virus corona juga tak kunjung menuai hasil
China yang menjadi negara asal virus ini juga sangat tertutup dakam membuka informasi mengenai virus corona ini
Di sisi lain banyak pihak menduga, virus corona merupakan senjata bilogis yang bocor di Wuhan
Kontroversi soal munculnya keberadaan virus corona hingga kini masih menjadi bahan perdebatan.
Ada sejumlah pakar biologi yang menduga, virus corona adalah senjata biologis yang bocor mengingat daya tular dan daya mematikannya yang luar biasa cepat.
• Peneliti Virus Corona Tewas Ditembak di Rumahnya , Padahal Hasil Penelitiannya Bisa Beri Kabar Baik
• Baim Wong Ditipu Driver Ojol, Modus Motor Mogok , Ketua Garda Ojol Jakarta Minta Maaf
• Ivan Gunawan Diancam Begini ,Padahal Usahanya Baru Saja Kenapa Tibu, Apes!
• Inilah 10 Bagian Tubuh Wanita yang Ingin Disentuh, Mulai dari Leher Bibir Hingga Payudara
Sementara para ahli lain melihat, memang ada keanehan pada struktur virus Corona Wuhan. Menurut diskusi sejumlah pakar internasional, ternyata ada usaha penempelan.
"Virus ini ada keanehan yaitu virus corona dari Wuhan punya tambahan struktur yang ada dalam dirinya yang tidak dipunya SARS ataupun MERS," kata Guru Besar Biologi Molekuler Universitas Airlangga, Prof. Dr. drh. Chaerul Anwar Nidom MS., seperti dikutip dari gelora.com (07/02/20)
Nidom yang aktif dalam diskusi dengan pakar internasional terkait virus RNA ini lantas memaparkan keanehannya. Ada unsur tambahan yang belum jelas asal-usulnya.
"Yang membedakan di kalangan pengamat bahwa ini tambahan buatan atau tambahan alam," katanya.
"Jadi ada tambahan protein sekitar 45 nukleotida, ini agak aneh. Apakah protein ini menempel pada virus yang berbadan kelelawar atau ada satu usaha penempelan, itu yang belum diamati. Jadi perlu kehati-hatian dalam menangani virus ini," papar Nidom.
Prof Nidom kemudian menjelaskan, ada dua macam virus corona yaitu low pathogenic yang tidak begitu ganas di mana reseptornya ada di saluran atas dan high pathogenic yang reseptornya ada di paru yang berakibat fatal.
Baca Juga: Studi: 50% Penderita Penyakit Langka di Indonesia adalah Anak-anak
"Virus high pathogenic berakibat fatal tatkala virus itu masuk ke paru. Low pathogenic bisa sembuh karena di saluran atas, di mana dengan batuk akan keluar," paparnya.