Pandemi Covid-19 Secara Mendadak Membuat Banyak Sekolah Harus Mengubah Cara Belajar
Pandemi Covid-19 ini secara mendadak membuat banyak sekolah harus mengubah cara belajarnya
POS-KUPANG.COM | KUPANG -- Pandemi Covid-19 ini secara mendadak membuat banyak sekolah harus mengubah cara belajarnya. Namun tidak semua siap menghadapinya. Siswa menjadi stress karena banyak tugas, orang tua kebingungan karena merasa harus jadi pengganti guru, dan sekolah juga tidak tahu harus bagaimana cara memonitor perkembangan belajar siswa.
Semua berharap agar Pandemi ini cepat berakhir. Tapi kapan itu akan terjadi? Yang lebih penting lagi, apakah situasi dapat kembali seperti semula?
• dr. Muna Fatma : Kita Sudah Temukan dan Rapid Tes 24 Klaster Magetan
Banyak ahli memperkirakan bahwa Pandemi ini mengubah banyak tatanan dunia, yang bisa jadi akan menjadi keadaan “normal” yang baru.
Nah berubah menjadi seperti apa? Seberapa fundamental perubahan itu akan terjadi? Saat ini banyak yang masih merasa perubahan hanya terjadi di tataran cara pembelajaran yang kemudian menjadi jarak jauh dan teknologi masih menjadi penunjang cara pembelajaran.
• Sepuluh Sampel SWAB Kabupaten Lembata Sudah Tiba di Kupang
Bagaimana peran teknologi di sekolah masa depan yang terpaksa di seret maju ke masa kini ini? apakah ini juga sebuah kesempatan untuk mengubah total sistem pendidikan kita ke arah yang lebih fundamental, seperti mengubah tujuan belajar agar semua siswa bisa lebih mandiri belajar, dan bagaimana pula dengan ketersediaan fasilitas yang berbeda-beda di setiap rumah? lalu bagaimana juga nasib sekolah-sekolah dan siswa-siswa di mana kesenjangan teknologi masih terjadi? Ini Beberapa kekuatiran kami.
Lalu kalau belajar atau kuliah online sehari pulsa disiapkan 50 ribu, seminggu siswa/mahasiswa hrus siap 350 ribu, sebulan sudah 1 juta 400 ribu, bayangkan kalau full 5 - 6 bulan. (Ada diskusi menarik dari para dosen, bahkan kuliah online membebani mahasiswa dan keluarga di tengah pandemi ini)
Ini menjadi problema sekarang. Apalagi sampai akhir tahun. Bisa jadi berkat menjadi beban bagi para didikan dan keluarga didikan. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ella Uzu Rasi)