Ramadhan 2020
Ceramah Ustadz Abdul Somad Tentang Nuzulul Quran, Lakukan Amalan dan Doa Ini di 17 Ramadhan 2020
Ustadz Abdul Somad memberikan ceramah tentang hukum memperingati Malam Nuzulul Quran di Bulan Ramadhan 2020
Ceramah Ustadz Abdul Somad Tentang Nuzulul Quran, Lakukan Amalan dan Doa Ini di 17 Ramadhan 2020
POS-KUPANG.COM, JAKART A - Ustadz Abdul Somad memberikan ceramah tentang hukum memperingati Malam Nuzulul Quran di Bulan Ramadhan 2020.
Seperti diketahui, 17 Ramadhan diperingati sebagai malam Nuzulul Quran yang menandai sebagai awal mula Al qur'an diturunkan ke muka bumi.
Di Ramadhan 1441 H ini, Nuzulul Quran jatuh pada Senin, 10 Mei 2020 nanti.
Sebagai sebuah malam istimewa, umat Islam dianjurkan untuk mengisi malam Nuzulul Quran dengan beribadah.
Melansir dari laman Nahdhlatul Ulama yang tayang pada 12 Juni 2017, makna memperingati malam Nuzulul Quran yaitu mengingatkan kembali pentingnya menghayati dan mengamalkan nilai-nilai Al-Quran dalam kehidupan sehari-hari.
Selain itu, bisa memotivasi kepada umat Islam untuk selalu membaca Al-Quran agar hidupnya berkah dan ada dalam ridlo Allah Swt.
Hal tersebut disampaikan oleh Ketua PCNU Sumedang H Sa'dullah.
Beliau pun menyampaikan bagaimana seharusnya umat muslim mengisi dalam Nuzulul Quran dengan ibadah dan amalan mulia.
Cara-cara yang baik untuk mengisi malam Nuzulul Qur'an yaitu, pertama istiqomah membaca Al-Qur'an.
Minimal harus khatam satu kali selama bulan ramadhan.
Kedua, harus memperbanyak i'tikaf, selama i'tikaf bacalah Al-Qur’an atau dzikir lainnya.
Dan yang ketiga, perbanyaklah shalat malam dan doa.
H Sa'dulloh juga menuturkan tentang peran pembaca Al-Quran dalam keberadaan negara dan Nahdlatul Ulama saat ini.
Cara Yang Dilakukan Rasulullah SAW di Malam Nuzulul Quran
Melansir Tribun Lampung (tayang Kamis 16 Mei 2019) Nuzulul Quran yang jatuh setiap tanggal 17 Ramadhan diperingati umat muslim lewat banyak cara.
Dikutip Tribun Lampung dari Muslim.or.id, berdasarkan penuturan sahabat Abdullah bin Abbas radhiallahu ‘anhu tentang apa yang Rasulullah lakukan:
كَانَ جِبْرِيلُ يَلْقَاهُ فِى كُلِّ لَيْلَةٍ مِنْ رَمَضَانَ ، فَيُدَارِسُهُ الْقُرْآنَ . رواه البخاري
“Dahulu Malaikat Jibril senantiasa menjumpai Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pada setiap malam Ramadhan, dan selanjutnya ia membaca Alquran bersamanya.” (Riwayat Al Bukhari)
Demikianlah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bermudarasah, membaca Al Quran bersama Malaikat Jibril alaihissalam di luar salat.
Ternyata itu belum cukup bagi Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau masih merasa perlu untuk membaca Al Quran dalam salatnya.
Anda ingin tahu, seberapa banyak dan seberapa lama beliau membaca Al Quran dalam salatnya?
Berdasarkan penguturan sahabat Huzaifah radhiallahu ‘anhu tentang pengalaman beliau shalat tarawih bersama Rasulillahshallallahu ‘alaihi
wa sallam.
“Pada suatu malam di bulan Ramadhan, aku shalat bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam di dalam bilik yang terbuat dari pelepah kurma. Beliau memulai salatnya dengan membaca takbir, selanjutnya beliau membaca doa"
الله أكبر ذُو الجَبَرُوت وَالْمَلَكُوتِ ، وَذُو الكِبْرِيَاءِ وَالْعَظَمَة
"Selanjutnya beliau mulai membaca surat Al Baqarah, sayapun mengira bahwa beliau akan berhenti pada ayat ke-100, ternyata beliau terus membaca.
Sayapun kembali mengira: beliau akan berhenti pada ayat ke-200, ternyata beliau terus membaca hingga akhir Al Baqarah, dan terus menyambungnya dengan surat Ali Imran hingga akhir."
"Kemudian beliau menyambungnya lagi dengan surat An Nisa’ hingga akhir surat.
Setiap kali beliau melewati ayat yang mengandung hal-hal yang menakutkan, beliau berhenti sejenak untuk berdoa memohon perlindungan.
Sejak usai dari shalat Isya’ pada awal malam hingga akhir malam, pada saat Bilal memberi tahu beliau bahwa waktu salat subuh telah tiba beliau hanya salat 4 rakaat.” (Riwayat Ahmad, dan Al Hakim)
Demikianlah cara Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memperingati turunnya Alquran pada bulan Ramadan, membaca penuh dengan penghayatan akan maknanya.
Tidak hanya berhenti pada mudarasah, beliau juga banyak membaca Alquran pada shalat beliau, sampai-sampai pada satu raka’at saja, beliau membaca surat Al Baqarah, Ali Imran dan An Nisa’, atau sebanyak 5 juz lebih.
Inilah yang dilakukan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pada bulan Ramadhan, dan demikianlah cara beliau memperingati turunnya Al Quran.
* Lalu bagaimana hukum memperingati peristiwa tersebut?
Lewat ceramah yang diunggah saluran Youtube Bujang Hijrah pada 20 Agustus 2017, Ustadz Abdul Somad mendapatkan pertanyaan dari jamaah tentang hukum merayakan malam Nuzulul Quran.
Pertanyaan tersebut berkaitan dengan kekhawatiran apakah nantinya peringatan tersebut dikategorikan sebagai bid'ah.
Pertama-tama, Ustadz Abdul Somad pun menjelaskan tentang apa yang biasanya diperingati sebagai Hari-Hari Besar Umat Islam.
"Tahun baru hijriyah, Maulid Nabi, Nuzulul Quran, Isra Mi'raj isinya semuanya ngaji..ngaji...ngaji. Maka niatnya adalah ngaji," terang Ustadz Abdul Somad.
Selanjutnya ia mencontohkan kondisi yang sama dengan cerita tentang Syeikh Ibnu Husaimin yang mendapat pertanyaan serupa.
"Syeikh itu mendapat pertanyaan tentang hukum seorang khatib yang berkhutbah berdasarkan momen, kebetulan bulan muharram, dia cerita hijrah, kemudian bulan Rabiul Awwal, dia cerita hari lahir Nabi. Kebetulan bulan Rajab, dia cerita tentang Isra Mi'raj. apa hukumnya," papar Ustadz Abdul Somad.
"Syiekh pun menjawab jika sang khatib yang bijaksana dan faqih," lanjutnya.
Terakhir, ia berpesan agar tak membuat heboh tentang hukum peringatan hari-hari besar umat islam tersebut.
"Pokoknya tetap buat peringatan yang isinya pengajian. Tetap isi Al Qur'an, bagaimana sikap kita terhadapnya," tutup Ustadz Abdul Somad. (Banjarmasinpost.co.di/Noor Masrida)
Artikel ini telah tayang di banjarmasinpost.co.id dengan judul Amalan Malam Nuzulul Qur'an dan Ceramah Ustadz Abdul Somad tentang 17 Ramadhan 2020, https://banjarmasin.tribunnews.com/2020/05/04/amalan-malam-nuzulul-quran-dan-ceramah-ustadz-abdul-somad-tentang-17-ramadhan-2020?page=all.
Penulis: Noor Masrida
Editor: Murhan