STIM Kupang Peduli Kasih di Masa Pandemi Covid-19 Bantu Mahasiswa Tinggal di Kos
Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen Kupang ( STIM Kupang) melakukan aksi peduli kasih, Sabtu (2/5).
Penulis: Apolonia M Dhiu | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM | KUPANG - Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen Kupang ( STIM Kupang) melakukan aksi peduli kasih, Sabtu (2/5). Aksi peduli kasih tersebut berupa bantuan sosial (bansos) dari kampus bagi mahasiswa STIM Kupang yang tinggal di kos dan tidak pulang kampung karena pandemi Covid-19.
Ketua panitia peduli kasih yang juga dosen STIM Kupang, Adrin Alexander, kepada Pos Kupang di kampus tersebut, mengatakan, kegiatan tersebut sebagai upaya membantu para mahasiswa di kos yang tidak pulang ke kampung atau ke rumah keluarga dan mengikuti anjuran pemerintah karena virus corona yang melanda dunia dan NTT.
• Pimpinan dan Staf BRI KC Bajawa Bagikan Masker Gratis untuk Pedagang di Bajawa
Aldrin mengatakan, sebagai orang tua di kampus STIM Kupang, pihaknya terpanggil dan peduli terhadap para mahasiswa tersebut.
Tugas dosen, katanya, tidak saja mengajar dan mendidik mahasiswa di kampus, tetapi juga harus peduli jika ada bencana sosial seperti saat ini.
Menurut Aldrin, banyak mahasiswa yang tidak tersentuh bantuan pemerintah ataupun pihak lain, karena kendala pada identitas diri seperti Kartu Keluarga (KK) ataupun Kartu Tanda Penduduk (KTP).
• Setiap Hari Relawan PMI Sikka Dibantu KSR Unipa Maumere Urus Kebutuhan Warga di Lokasi Karantina
"Sejauh ini masih banyak mahasiswa yang tidak tersentuh oleh bantuan dari pemerintah,"kata Aldrin.
Dikatakannya, pihaknya melakukan pertemuan dan mendata semua mahasiswa STIM Kupang yang masih berada di Kupang untuk diberikan bantuan.
Dia mengatakan, data yang dipegang kampus berdasarkan pendataan yang dilakukan Senat STIM Kupang saat ini sebanyak 51 orang. Namun, bisa saja berkembang saat pembagian. "Yah pasti diantara mahasiswa akan saling memberikan informasi. Mungkin akan bertambah, kami menunggu saja," ujarnya.
Dikatakan Aldrin, bantuan sosial yang diberikan berupa beras. Ia berharap hal tersebut hanya pemicu jika ada pihak lain yang ingin memberikan bantuan kepada mahasiswanya yang tinggal di kos, pihaknya sangat berterima kasih.
Sejauh ini, kata Aldrin, pihaknya tetap menjalankan instruksi pemerintah, sehingga semua proses belajar mengajar dilakukan dari rumah dengan sistem online.
Pembantu Ketua III STIM Kupang, Gabriel Ndawa, mengatakan, STIM Kupang akan patuh terhadap a juran pemerintah dengan diam di rumah (stay at home) dan belajar dari rumah secara online.
Terkait wisuda, Gabriel mengatakan, sesuai dengan pertemuan dengan LLDIKTI, sudah menyampaikan agar seremomi wisuda akan dilakukan saat pandemi Covid-19 berakhir.
Namun, katanya, pihaknya akan tetap memberikan Ijazah dan Transkrip Nilai pada mahasiswa yang sudah menyelesaikan skripsinya. "Mereka juga akan dibagikan toga dan sebagainya," kata Gabriel.
Beberapa mahasiswa yang ditemui mengaku senang sekali dengan bantuan sosial yang diberikan kampus.
Mahasiswa Semester II, Falvianus Egis, mengatakan, dirinya sangat berterima kasih dengan bantuan yang diberikan kampus. "Sebagai mahasiswa, saya senang karena masih ada kepedulian kampus terhadap kami di saat seperti ini," ujarnya.
Ia mengatakan, dirinya taat akan anjuran pemerintah agar wabah ini bisa segera berakhir. Adrianus Silverius Asa, mengatakan, bantuan sosial tersebut sangat berarti bagi mahasiswa dan mengurangi beban pikiran mahasiswa. "Mungkin ada yang orang tuanya belum kirim uang karena kesulitan di masa pandemi covid-19, karena petani atau buruh yang di PHK," ujarnya.
Susana Menge (Semester IV), mengatakan, secara pribadi mengucapkan terima kasih kepada kampus yang sudah memberikan bantuan. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Apolonia Matilde Dhiu)