Mahasiswa Jalur Afirmasi 3T Asal Belu di Medan Minta Bantuan

sejak lockdown diberlakukan, ia kesulitan mendapatkan sembako di rantauan dan tidak bisa melakukan apa - apa.

Editor: Rosalina Woso
DOKUMEN PRIBADI
Mahasiswa Universitas Sumatera Utara asal NTT, Maria Grasedis Tae. 

Mahasiswa Jalur Afirmasi 3T Asal Belu di Medan Minta Bantuan

POS-KUPANG.COM | KUPANG -- Maria Grasedis Tae, salah satu mahasiswa asal Belu yang saat ini sedang menempuh pendidikan di Medan meminta bantuan karena kesulitan akibat lockdown.

Mahasiswa semester 10 jurusan Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara (USU), Medan yang diwawancara via telpon, Sabtu, (2/5/2020 ini mengakui, sementara menggarap tugas akhir tapi terkendala Covid-19.

Ia mengatakan, sejak lockdown diberlakukan, ia kesulitan mendapatkan sembako di rantauan dan tidak bisa melakukan apa - apa.

"Orang tua juga mau kirim setengah mati karena mereka mau cari untuk makan saja susah sekali" ujarnya.

Ayahnya pekerja swasta yang biasanya digaji per bulan 800.000 rupiah, itupun harus dibagi dengan biaya pendidikan 3 adiknya yang masih sekolah. Belum lagi biaya makan minum sehari - hari.

Sementara ibunya seorang penjahit dan saat ini tidak ada pelanggan sama sekali.

"Mama penjahit tapi sekarang tidak ada pelanggan sama sekali. Kalaupun ada yang sudah dijahit tapi mereka bilang habis covid baru datang ambil karena belum ada uang untuk kasih keluar baju" ceritanya.

Anak kedua dari 5 bersaudara ini adalah mahasiswa kiriman dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Belu melalui jalur Afirmasi 3T (Tertinggal, Terdepan dan Terluar) untuk belajar di USU, Medan tahun 2015 silam.

Ia juga mengatakan, bantuan dari pemerintah daerah (Pemda) Medan hanya diperuntukkan bagi mahasiswa asal Papua karena mahasiswa NTT tidak sampai 5 orang.

"Yang saya tau mahasiswa asal NTT hanya 4 orang di sini. Dari Belu, Flores dan Rote" ujarnya.

Ia sempat menghubungi pihak dinas pendidikan kabupaten Belu untuk meminta bantuan namun katanya masih menunggu keputusan dari dinas pendidikan provinsi.

"Dinas sosial kabupaten juga saya coba hubungi tapi mereka bilang tidak ada bantuan untuk yang berada di luar NTT" katanya.

Pemprov Apresiasi Sikap Warga NTT yang Tolak Bantuan, Begini Alasannya !

Hardiknas Tahun ini Dimaknai Dengan Cara yang Berbeda

Immanuel Gauru : Bahan Kimia dalam Disinfektan Tidak Pantas untuk Manusia

Ia berharap ada pihak yang bersedia membantunya karena ia dan ketiga temannya benar - benar kesulitan saat ini.(Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ella Uzu Rasi)


 
 

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved