Penjelasan PLN Menanggapi Keluhan Warganet Soal Tarif 900 VA Naik Selama Pandemi Covid-19

Mereka mayoritas adalah pelanggan listrik golongan 900 VA. Salah satunya tampak di komentar cuitan @pln_123.

Editor: Agustinus Sape
KOMPAS.COM/SRI LESTARI
Meteran listrik 

Penjelasan PLN Menanggapi Keluhan Warganet Soal Tarif 900 VA Naik Selama Pandemi Covid-19

POS-KUPANG.COM - Pemakaian listrik selama pandemi mengalami perubahan. PLN menyediakan subsidi atau diskon pada beberapa jenis pelanggan.

Meski begitu banyak warganet yang mengeluh harus membayar mahal untuk biaya listrik selama pandemi ini.

Mereka mayoritas adalah pelanggan listrik golongan 900 VA. Salah satunya tampak di komentar cuitan @pln_123.

Ada yang menganggap PLN telah menaikkan tarif listrik golongan 900 VA karena pada bulan April ini memberikan subsidi bagi R1-450 dan R1-900.

Penjelasan PLN

Saat dikonfirmasi terkait hal itu, Pelaksana Harian Senior Manager (PLH SRM) General Affairs PLN UID Jakarta Raya M. Arief Mudhari menjelaskan bahwa tarif listrik tidak naik di semua golongan.

"900 itu ada 2 yang subsidi dan non subsidi. Rp/kWh keduanya beda. Tapi enggak naik tarifnya, tetap sesuai yang tertera di IG," katanya saat dihubungi Kompas.com, Jumat (1/5/2020).

Tarif listrik tidak naik sejak 2017. Berikut ini rinciannya:

  • Tegangan rendah: Rp 1.467/kWh
  • R-1/900 VA RTM: Rp 1.352/kWh
  • Tegangan menengah: Rp 1.115/kWh
  • Tegangan tinggi: Rp 997/kWh

Lalu bagaimana dengan keluhan warganet yang merasa tarif listrik miliknya naik baru-baru ini?

Arief menjelaskan, pemakaian rumah tangga selama Work From Home (WFH) rata-rata naik 1-3 persen.

Hal itu bisa terjadi karena anggota keluarga berkumpul di rumah. Akibatnya penggunaan barang-barang elektronik yang menyedot listrik ikut naik pula, seperti pemakaian televisi menjadi lebih lama, kipas angin yang terus menyala, pemakaian CPU yang terus-menerus dan sejumlah keperluan lainnya.

 

Tapi bagaimana dengan masyarakat yang tidak WFH?

Jika masih merasa mengalami kenaikan yang tidak wajar, masyarakat bisa memotret kWh-nya dan dikirim ke WA PLN saat tanggal baca bulan.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved