Corona di NTT
9 Warga NTT Positif Corona Kluster Sukabumi dan Gowa
Sembilan warga NTT positif Corona ( Covid-19) berdasarkan hasil pemeriksaan sampel Swab
Namun informasi yang berkembang, tujuh dari sembilan pasien positif Corona diduga anggota Polda NTT yang mengikuti pendidikan Sekolah Pembentukan Perwira (Setukpa) Lembaga Pendidikan Polri (Lemdikpol) di Sukabumi, Jawa Barat. Sejak pulang dari Sukabumi, para calon perwira tersebut menjalani isolasi di Sekolah Polisi Negara (SPN) Kupang.
Kepala SPN Kupang Kombes Pol Nanang membenarkan ada calon perwira Polri yang diisolasi. Ia menyebut ada 26 siswa calon perwira asal Polda NTT menjalani pendidikan di Setukpa Lemdikpol.
Sebanyak 18 orang di antaranya telah berada di Polda NTT, sementara sisanya masih berada di Sukabumi untuk mengikuti isolasi dan tindakan medik.
"Di SPN, mereka kita karantina sebelum kembali ke keluarga (rumah) masing masing. Kita beri kegiatan olahraga, apel, berjemur, senam dan aneka kegiatan untuk meningkatkan kesehatan," ujar Nanang, Jumat (3/4) lalu.
Kabid Humas Polda NTT Kombes Pol Johannes Bangun menjelaskan siswa calon perwira polisi yang dipulangkan setelah mengikuti pendidikan di Setukpa Lemdikpol menjalani isolasi di SPN Kupang.
Pria yang akrab disapa Jo Bangun ini mengatakan, proses isolasi sesuai protokol kesehatan. "Yang dipulangkan kini diisolasi di SPN. Isolasi sesuai standar dan protokol kesehatan," kata Jo Bangun saat itu, Jumat (3/4).
Mantan Kapolresta Kota Kupang ini enggan berkomentar ketika dikonfrontir mengenai siswa Setukpa positif Corona.
Kasus Manggarai Barat
Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat menerima hasil laboratorium Swab Nasofaring 2 pasien positif Covid-19, Kamis (30/4). "Kedua pasien selanjutnya disebut sebagai Pasien 01 dan 02 Covid-19 Kabupaten Manggarai Barat," sebut Bupati Manggarai Barat, Agustinus Ch Dula dalam keterangan tertulisnya yang diterima Pos Kupang di Labuan Bajo, Jumat (1/5).
Ketua Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Manggarai Barat ini menjelaskan mengenai identitas kedua pasien.
Pasien 01 berinisial SS (71), laki-laki. SS berdomisili di Desa Wae Wako, Kecamatan Lembor. Pasien 02 dengan inisial MS (52), berdomisili di Desa Siru, Kecamatan Lembor.
"Kedua pasien dirawat di rumah karantina di Labuan Bajo yang disediakan pemkab, dan secara intensif dipantau dan diawasi Tim Surveillance Dinas Kesehatan sesuai dengan standar prosedur penanganan Covid-19," terangnya.
Latar belakang Pasien 01, lanjut Agustinus, adalah OTG. Sedangkan Pasien 02 adalah ODP yang memiliki gejala ringan, yakni batuk.
Bupati Agustinus mengatakan, dengan terkonfirmasinya Pasien 01 dan 02 maka
segera melakukan tracing (melacak) riwayat dengan siapa-siapa saja pasien pernah melakukan kontak atau interaksi sosial baik fisik maupun perjalanan, termasuk pihak aparatur desa dan puskesmas.
Ia mengimbau masyarakat tetap tenang dan tidak panik. "Pemerintah daerah akan melakukan berbagai upaya yang terukur untuk mengendalikan penyebaran Covid-19 agar tidak semakin meluas," katanya.