Bupati Malaka Sambangi Puskesmas Sarina, 10 Bidan dan Perawat Sampaikan Uneg-Uneg

Bupati Malaka, dr. Stefanus Bria Seran, MPH (SBS) dalam safari kunjungan kerja ke Kecamatan Botin Leobele, berkesempatan mendatangi Puskesmas Sarina.

Penulis: Edy Hayong | Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/EDY HAYONG
Bupati Malaka, Stefanus Bria Seran saat berada di Puskesmas Sarina di Kecamatan Botin Leobele, Selasa (28/4). 

Bupati Malaka Sambangi Puskesmas Sarina, 10 Bidan dan Perawat Sampaikan Uneg-Uneg

POS-KUPANG.COM I MALAKA--Bupati Malaka, dr. Stefanus Bria Seran, MPH (SBS) dalam safari kunjungan kerja ke Kecamatan Botin Leobele, berkesempatan mendatangi Puskesmas Sarina.

Dalam kunjungan kerjanya bersama Kapolres Malaka, AKBP Albert Neno dan Dandim 1605 Belu,
Letkol (Inf) Ari Dwi Nugroho bersama Sekda Malaka, Donatus Bere, S.H, beberapa pimpinan SKPD, selain memeriksa fasilitas di puskesmas itu juga berdialog dengan 10 bidan dan perawat.

Disaksikan Pos-Kupang.com, Selasa (28/4), kehadiran bupati dan rombongan disambut kepala puskesmas setempat juga salah satu anggota DPRD Malaka dari Fraksi Golkar Markus Bria.

Bupati SBS kemudian memeriksa semua ruangan yang ada termasuk fasilitas yang tersedia. Selain itu ditanyakan pula soal tenaga kesehatan yang ada.

Saat bersamaan, 10 tenaga kesehatan seperti bidan, perawat juga apoteker di Puskesmas Sarina menyampaikan uneg-unegnya. Sebagian besar merupakan tenaga kontrak yang sudah bekerja rata-rata di atas 5 tahunan.

Terhadap nasib para tenaga kesehatan ini, Bupati SBS meminta Kepala Dinas Kesehatan Malaka untuk memperhatikan nasib para tenaga kesehatan yang ada.

"Saya senang karena fasilitas di Puskesmas Sarina sangat bagus dan tenaga kesehatanpun cukup banyak. Kadis Kesehatan, coba diperhatikan nasib mereka ini, pengabdiannya rata-rata  sudah cukup lama," katanya.

Bupati SBS juga berpesan kepada petugas kesehatan untuk tetap bekerja melayani masyarakat di wilayah ini. Terus mensosialisasikan kepada masyarakat soal bahaya covid 19 dengan memberikan arahan sesuai protokoler kesehatan.

"Saya juga titip pesan, kalau ada ibu-ibu yang bersalin minta persetujuannya dalam hal pemberian nama. Kalau laki-laki berikan nama Stefanus dan kalau perempuan berikan nama Stefania," ujar SBS disambut tepuk tangan undangan yang hadir.

Dalam dialog dengan tokoh masyarakat dan juga aparat kecamatan, Camat Botin Leobele, Bernardus Bria menyampaikan laporan mengenai situasi di wilayah yang dipimpinnya.

Camat Bernardus menyampaikan bahwa di Botin Leobele ada 5 desa. Persoalan utama yang ada mengenai infrastruktur jalan dari Kereana ke Botin Leobele dan Kaputu yang rusak berat. Jalur ini biasa digunakan warga untuk akses menuju ibu kota kabupaten di Betun.

"Soal covid 19, kami bersama jajaran kesehatan, aparat Polri dan TNI terus berkoordinasi dengan para kepala desa dan tokoh masyarakat dengan menyampaikan aturan protokoler kesehatan," ujar Bernadus.

Tetap Produktif dan Kreatif Mengelola Kebun Organik di Tengah Pandemi Corona

3 Bahan Herbal yang Berkhasiat untuk Jaga Daya Tahan Tubuh dari Virus, Pilih yang Mana ?

Tak Harus Teriak Ya Moms ! Saat Anak Tak Doyan Makan Sayur, Siasati dengan 8 Cara Berikut

Yuk Simak Hasil Penelitian Ini Loh Guys ! Benarkan Suami yang Rajin Mencium Istri Cenderung Sukses?

Bupati Malaka SBS mengharapkan agar warga tetap mentaati aturan protokoler kesehatan dalam upaya memutus rantai penyebaran virus corona ini.(Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Edi Hayong)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved