Soal Bantuan Langsung Tunai, Bupati Lembata: Mau Bantu Orang Kok Pakai Syarat

Bupati Lembata Eliaser Yentji Sunur mempermasalahkan syarat bantuan langsung tunai ( BLT)

Penulis: Ricardus Wawo | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM/Ricko Wawo
Bupati Lembata Eliaser Yentji Sunur sedang melantik beberapa Penjabat Kepala Desa di Desa Watokobu Kecamatan Nubatukan, Selasa (28/4/2020) 

POS-KUPANG.COM | LEWOLEBA - Bupati Lembata Eliaser Yentji Sunur mempermasalahkan syarat bantuan langsung tunai ( BLT) yang akan diberikan kepada masyarakat selama masa pagebluk Covid-19.

Menurut dia, persyaratan BLT yang sudah dikeluarkan pemerintah pusat tidak menjangkau semua masyarakat yang terkena dampak Covid-19.

"Ini kan ada yang tidak masuk (persyaratan dapat BLT) karena dari 14 syarat itu, kalau satu, dua, tiga, empat, lima, enam masuk dan tujuh, delapan tidak masuk bagaimana, makanya harus ada kebijakan lain ke yang punya dampak," jelasnya kepada wartawan usai pelantikan Penjabat Kepala Desa di Desa Watokobu, Kecamatan Nubatukan, Selasa (28/4/2020).

Buru Pelaku Pencabulan Gadis 13 Tahun di Labuan Bajo, Ini Barang Bukti yang Diamankan

Menurut dia, rata-rata masyarakat di Lembata yang terdampak Covid-19 adalah para pedagang, penjual sayur, peternak ayam, dan pedagang kebutuhan lainnya yang tidak bisa dijual ke pasar.

Semua masyarakat yang terdampak corona sebagaimana disebutkan harus dibantu dan bukan hanya masyarakat miskin saja.

Lebih lanjut, dia menegaskan kalau pemerintah mau membantu sebaiknya diberikan saja tanpa ada syarat karena banyak pelaku ekonomi baik masyarakat miskin maupun berkecukupan juga yang terdampak.

Polisi Buru Pelaku Pencabulan Gadis 13 Tahun di Labuan Bajo yang Dicabuli di Bukit Cinta

"Nanti kalau mau permanen kita catat itu yang keluarga miskin itu supaya pasca Covid-19 itu mereka tetap dapat," sebutnya.

"Saya lihat syarat itu saya juga bingung, mau baca untuk apa, mau kasi bantuan tapi pakai syarat. Semua warga desa baik miskin tapi tidak miskin tapi berdampak kasi mereka (bantuan)," ujarnya dalam sambutan pelantikan Penjabat Kepala Desa.

Dia ingin memastikan semua kepala keluarga mendapat bantuan langsung tunai.

"Kalau kita sudah jalan aktivitas ekonomi jalan, dua minggu ke depan kalau sudah tidak ada pelaku perjalanan yang masuk kita buka pasar, gereja, masjid. Kita recovery ekonomi masyarakat secara alamiah. Uang daerah sudah terkuras habis. Langkah pencegahan ini sekarang pada bagaimana solusi atasi dampak ekonomi," sebutnya.

Camat Nubatukan Maria Anastasia menyebutkan dampak ekonomi selama pandemi corona cukup dirasakan para petani dan pedagang di pasar. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ricko Wawo)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved