Ingat ! 3 Warga Dari 3 Kecamatan di Ende Meninggal Terkena DBD
Sedangkan dari jumlah yang ada sebanyak 149 orang telah sembuh dan satu yang masih dirawat sedangkan 3 lainnya telah meninggal dunia.
Penulis: Romualdus Pius | Editor: Rosalina Woso
Ingat ! 3 Warga Dari 3 Kecamatan Di Ende Meninggal Terkena DBD
POS-KUPANG.COM|ENDE-- Dalam kurun waktu dari Januari hingga April 2020 tercatat ada 3 warga masyarakat Kabupaten Ende meninggal dunia karena terkena penyakit deman berdarah dangue (DBD).
Kepala Dinas (Kadis) Kesehatan Kabupaten Ende, drg Muna Fatma, M.Kes mengatakan hal itu kepada POS KUPANG.COM, melalui Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Ende, Ahmad Gulung, Selasa (28/4) di Ende.
Ahmad Gulung mengatakan bahwa warga yang meninggal karena terkena DBD masing-masing dari Kecamatan Maukaro dan Kecamatan Kota Baru serta Kecamatan Ende Selatan.
Ahmad mengatakan bahwa yang terbaru meninggal karena DBD adalah seorang anak berusia 4 tahun berjenis kelamin wanita tinggal di Jalan A Yani, Kelurahan Tetandara, Kecamatan Ende Selatan.
Menyikapi hal tersebut pihaknya meminta kepada warga untuk mewaspadai keberadaan DBD terutama anak-anak karena mereka rentan terserang DBD.
“Yang meninggal terbaru itu bukan dari Kecamatan Ende Tengah namun dari Kecamatan Ende Selatan,”kata Ahmad.
Untuk diketahui sebanyak 153 orang warga masyarakat Kabupaten Ende terkena penyakit deman berdarah dangue (DBD) dan 3 diantaranya meninggal dunia.
Kepala Dinas (Kadis) Kesehatan Kabupaten Ende, drg Muna Fatma, M.Kes yang dikonfirmasi melalui Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Ende, Ahmad Gulung, mengatakan hal itu kepada POS-KUPANG.COM, Minggu (26/4) di Ende.
Ahmad menjelaskan bahwa dalam periode antara Januari hingga April 2020 tercatat sudah ada 153 orang warga masyarakat Kabupaten Ende yang terkena penyakit DBD dari dari jumlah tersebut ada 3 orang yang meninggal dunia.
Sedangkan dari jumlah yang ada sebanyak 149 orang telah sembuh dan satu yang masih dirawat sedangkan 3 lainnya telah meninggal dunia.
Ahmad mengatakan bahwa penyakit DBD di Kabupaten Ende akhir-akhir ini mulai menunjukan tren meningkat dikarenakan kondisi wilayah Kabupaten Ende yang kerap turun hujan.
“Dibandingkan pada awal Januari di Kabupaten Ende jarang terjadi hujan namun memasuki Bulan Februari hingga April kerap terjadi hujan yang memungkinkan berkembangnya nyamuk penyebab penyakit DBD,”kata Ahmad.
Oleh karena itu pihaknya meminta kepada warga agar senantiasa menjaga kebersihan lingkungan agar nyamuk penyebar penyakit DBD tidak berkembang.
Ahmad mengatakan bahwa keberadaan penyakit DBD sebenarnya bisa dikendalikan apabila warga juga bersikap pro aktif ikut menanggulangi keberadaan penyakit DBD seperti senantiasa menjaga kebersihan lingkungan dengan menerapkan pola 3 M plus.
3 M Plus yakni menguras juga menimbun dan ataupun menutup wadah penampung air sehingga tidak mudah dimasuki nyamuk penyebar penyakit DBD.
• Bentuk Transparasi, Penyerahan Tempat Tidur Ke BPBD Ende Disaksikan Jaksa
• Observasi Warga Stadion Marilonga BPBD Gunakan Tempat Tidur Pinjaman
• Update Covid 19 di Belu: ODP Masih 9 Orang
• Penutupan Penerbangan di Bandara El Tari, Simak Tanggapan Dr. Norbert Jegalus
Namun yang terjadi selama warga terkadang enggan bahkan bersikap patis terhadap lingkungan tempat tinggal mereka seperti enggan menguras bak mandi atapun wadah penampung air juga membiarkan keleng-kaleng bekas minuman berserakan di samping rumah sehingga memungkinkan berkembangnya nyamuk penyebar penyakit DBD,ujar Ahmad.(Laporan Reporter POS KUPANG.COM, Romualdus Pius)