Cadangan Pangan Dampak Covid-19, Distan Sikka Lakukan Intensifikasi 1.000 Hektar

Dinas Pertanian Kabupaten Sikka melakukan pencadangan pangan akibat dampak wabah virus corona ( Covid-19)

Penulis: Eugenius Moa | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM/EGINIUS MO'A
Kepala Dinas Pertanian Sikka, Ir.Mauritz da Cunha 

POS-KUPANG.COM | MAUMERE - Pencadangan bahan pangan bagi warga masyarakat Kabupaten Sikka di Pulau Flores akibat dampak wabah virus corona ( Covid-19) dilakukan Dinas Pertanian Kabupaten Sikka.

Di masa musim kemarau, Dinas Pertanian Tanaman Pangan melakukan program intensifikasi tanaman pangan pagi, jagung, kacang hijau, ubi kayu, talas dan pisang kepok pada lahan seluas 1.040 ha.

Kepala Dinas Pertanian Sikka, Ir. Mauritz da Cunha, Selasa (28/4/2020) siang menjelaskan, dalam masa Covid-19 ini, tugas yang dibebannya menyiapkan pangan untuk menjaga kebutuhan pangan masyarakat.

PPDP di Ende Terus Meningkat

"Produksi tahun ini agak rendah karena curah hujan yang kurang. Kita harapkan cadangan beras Bulog dan juga suplai dari luar ke Sikka," kata Mauritz.

Bila suatu waktu keadaan wabah (Covid-19) semakin memburuk dan suplai pangan dari luar terganggu telah tersedia cadangan pangan lokal.

"Dilakukan penanaman lagi pada lokasi irigasi permanen dan pegunungan yang kelembabnya tinggi dengan tanaman padi, jagung dan palawija," kata Mauritz.

Kematian Margarita Nenek 70 Tahun di TTS yang Ditemukan Tengkoraknya Masih Misteri

Selain tanaman pangan, kata Mauritz, juga dikembangkan 500 paket ternak ayam kampung untuk 500 kepala keluarga. Setiap kepala keluarga memperoleh 20 ekor anak ayam lengkap dengan kandang dan pakan.

"Usia ternak ayam berkisar tiga sampai empat bulan bisa dipanen," ujar Mauritz.

Secara terpisah Kepala Bidang Tanaman Pangan, Kristian Amstrong, menjelaskan tanaman pangan menyangga kesediaan pangan meliputi tanaman padi 500 ha, jagung 100 ha, kacang hijau 260 ha, ubi kayu 50 ha, ubi talas 30 ha dan pisang kepok 100 ha.

Merealisasikan program ini, pemerintah daerah mengalokasikan anggaran Rp 5.981.850.000. Porsi anggaran terbanyak untuk upah kerja senilai Rp 3.822.000.000 dan sisanya untuk pengadaan pupuk dan benih.

Amstrong menjelaskan setiap kegiatan dihitung dengan hari orang kerja (HOK) yang berlaku sama yakni Rp 60.000/orang/hari. Ia mencontohkan, tanaman padi dihitung dengan HOK mulai pembersihan lahan, pengolahan tanah, persemaian, penanaman, penyiangan, pemupukan, pengendalian organisme pengganggu dan panen. Setiap hektar tanaman padi ditaksasi Rp 4.440.000.

Namun perhitungan HOK setiap jenis tanaman pangan berbeda. Tanaman padi 74 HOK, jagung 68 HOK, kacang hijau 50 HOK, ubi kayu 34 HOK, ubi talas 40 dan pisang 40 HOK.

"Tenaga kerja termasuk pemilik lahan dan warga setempat. Rekrutmen tenaga melibatkan pemerintah desa dan PPL," kata Amstrong. (laporan wartawan POS-KUPANG.COM, eginius mo'a)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved