News

Nyawa Milikior 'Melayang' di Pantai Nangamboa, Ditemukan dalam Kondisi Telanjang, Ini Kronologinya

Milikior Ja (62) ditemukan sudah tidak bernyawa di Pantai Nangamboa, Desa Ondorea Barat, Kecamatan Nangapanda, Kabupaten Ende, Sabtu (25/4).

Penulis: Laus Markus Goti | Editor: Benny Dasman
POS-KUPANG.COM/ITIMEWA
Evakuasi mayat Milikior Ja Sabtu (25/4/2020). 

Laporan Wartawan Pos Kupang, Com, Oris Goti

POS KUPANG, COM, ENDE - Milikior Ja (62) ditemukan sudah tidak bernyawa di Pantai Nangamboa, Desa Ondorea Barat, Kecamatan Nangapanda, Kabupaten Ende, Sabtu (25/4). Korban dalam keadaan telanjang, darah segar mengucur dari luka di kepala.

Warga RT 003 RW 002 Dusun 3 Nangamboa Desa Ondorea Barat itu pertama kali ditemukan sejumlah warga. Kemudian, warga melaporkan kejadian tersebut kepada polisi, tetangga dan keluarga Milikior

Berdasarkan keterangan saksi Stefanus Setu (55) kepada polisi, Milikior rajin ke pantai untuk mandi air laut. Setiap hari ia berangkat pukul 05.00 Wita.

Stefanus menjelaskan, Milikior menderita penyakit diabetes sejak pulang dari Malaysia setahun yang lalu. Korban menyakini penyakitnya dapat sembuh kalau rajin mandi air laut.

Namun, lanjut Stefanus, pada Sabtu kemarin, tidak ada satu warga pun yang melihat korban pergi ke pantai.

"Selama ini Milikior tinggal bersama istrinya, tapi istrinya mengalami gangguan jiwa sehingga keberadaan korban tidak diperhatikan istrinya," ujar Stefanus.

Kapolres Ende AKBP Achmad Muzayin membenarkan peristiwa penemuan jasad Milikior Ja. Penyidik telah memeriksa tiga saksi, yaitu Stefanus Setu, Kanisius Sari (66) dan Placidus Wodo (46).

Ia menjelaskan, jenazah Milikior telah di-visum et repertum oleh dr Hielda Sitohang, dokter jaga di Puskesmas Nangapanda.

Achmad mengatakan, korban berangkat ke pantai sekitar pukul 05.00 Wita. Kebiasaan korban setiap pagi mandi air laut. "Namun hari Sabtu kemarin tidak ada satu warga pun yang melihat korban pergi ke laut," kata Achmad.

"Keluarga korban menerima secara ikhlas kematian korban dan tidak mempermasalahkan serta menolak untuk dilakukan outopsi," kata Achmad ketika dikonfirmasi di Ende, Minggu (26/4).

Kepala Puskesmas Nangapanda, drg Ersan mengatakan, pihaknya sempat berkoordinasi dengan Gugus Tugas Covid-19 Ende. "Setelah kita koordinasi dengan Gugus Tugas Covid-19 Ende dan komunikasi dengan pihak keluarga, kita kembalikan ke keluarga," kata Ersan ketika dihubungi via telepon, Minggu (26/4).

Ia memastikan, penyebab meninggalnya Milikior bukan karena Covid-19. "Korban bukan merupakan pelaku perjalanan dalam pemantauan. Setelah dilakukan pemeriksaan, saya pastikan bukan karena Covid-19," tandasnya.

Menurutnya, para perawat saat mengecek jenazah korban hanya mengenakan jas hujan atau mantel untuk melindungi diri, bukan Alat Pelindung Diri (APD) lengkap sesuai standar protokol penanganan Covid-19.

Ersan mengatakan, korban punya riwayat penyakit sistemik yakni gula dan hipertensi. *

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved