Akibat Covid-19, Warga Penjual BBM Eceran di Carep Ruteng Mengeluh Omzet Turun Dratis
jual bahan bakar minyak (BBM) seperti bensin dan pertalite di bahu jalan di Kampung Carep, Kota Ruteng Kabupaten Manggara
Penulis: Robert Ropo | Editor: Rosalina Woso
Akibat Covid-19, Warga Penjual BBM Eceran di Carep Ruteng Mengeluh Omzet Turun Dratis
POS-KUPANG.COM | RUTENG---Dampak Pandemi corona virus disease 19 atau Covid-19, warga-warga yang jual bahan bakar minyak (BBM) seperti bensin dan pertalite di bahu jalan di Kampung Carep, Kota Ruteng Kabupaten Manggarai, Propinsi NTT mengeluh karena omzet mereka menurun dratis.
Keluhan ini disampaikan oleh para penjual BBM eceran di Carep yakni Felistas Kumul (36), Bibiana Mimik (45), Bernadeta Edi (52) dan sejumlah penjual lainya ketika ditemui POS-KUPANG.COM di lokasi jualan mereka di Carep, Senin (27/8/2020) pagi.
Bibiana Mimik mengatakan, sejak dari awal wabah virus corona yang melanda Indonesia, omzet mereka yang diperoleh turun dratis.
Bibiana mengaku omzet yang mereka peroleh dalam menjual BBM eceran sebelum wabah virus corona ini bisa mencapai Rp 30.000 hingga Rp 40.000 perhari, namun kini turun hanya Rp 10.000 sampai Rp 15.000 perhari.
"Pokoknya semenjak virus ini ada sudah hampir 2 bulan ini omzet kami turun dratis biasanya perhari itu kami dapat Rp 30-Rp 40 ribu tapi sekarang sepi sekali kami hanya bisa dapat Rp 10-Rp 15 ribu perhari saja. Kasihan sekali kami ini,"ungkap Bibinana diamini Felistas Kumul, Bernadeta Edi dan sejumlah penjual lainya.
Felistas Kumul juga menambahkan, mereka sangat menderita akibat virus corona ini, sebab hasil dari menjual BBM eceran itu untuk dapat menambah kebutuhan hidup mereka sehari-hari.
"Tapi sekarang kami sangat sengsara, untung saja beras 1 Kg masih ada yang Rp 10.000 coba kalau tidak kami mati kelaparan. Suami kami juga kerja serabutan tetapi sekarang suruh tinggal di rumah jadi kami mau makan apa tidak ada penghasilan lain lagi,"ungkap Felisitas diamini oleh Bibiana dan Bernadeta.
Felisitas mengatakan hingga saat ini mereka juga belum mendapatkan bantuan langsung tunai (BLT) seperti yang disampaikan Presiden Jokowi di Televisi.
"Kami sangat berharap bantuan BLT itu, karena kami ini mau makan apa harap jual bensin ini tapi hasilnya juga tidak banyak, sementara suami kami mau kerja lain disuruh di rumah saja. Jadi kami mohon Pemerintah perhatikan kami,"pinta Bernadeta diamini oleh Felisitas, Bibiana dan warga penjual BBM eceran lainya di Carep. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Robert Ropo)