UPDATE CORONA Sikka: Petrus dan Monika Tak Kuasa Melihat Anaknya Dipulangkan dari Lokasi
Monika, sang mama tak bisa menyembunyikan kegembiraanya.selama dua minggu lebih, Gabriel Gula anaknya menjalani karantina terpusat ia
Penulis: Eugenius Moa | Editor: Ferry Ndoen
POS-KUPANG.COM, MAUMERE---Kerinduan telah lama dipendam pasangan suami-istri Petrus Ferson, dan Monika Oni Soge, Jumat (24/4/2020) datang ke halaman Gedung SCC di Jalan Ahmad Yani, lokasi karantina 134 eks penumpang KM Lambelu.
Monika, sang mama tak bisa menyembunyikan kegembiraanya.selama dua minggu lebih, Gabriel Gula anaknya menjalani karantina terpusat ia dan suami hanya melhatnya dari jauh, belasan meter dari halaman gedung. Mereka datang mengantar makan dan minum.
Gabriel, siswa SMKN 1 Maumere pulang dari Makassar menjalani praktek kerja lapangan selama tiga bulan. Ia kembali karena masa prakteknya sudah selesai di saat wabah Covid-19 melanda semua tempat di Indonesia.
Ibu rumah tangga mengaku tahu bahaya wabah virus corona dan pencegahanya. Ketika anaknya naik KM Lambelu, berbagai perasaan menghantuinya. Apalagi setelah tahu banyak ABK di kapal itu positif terjangkit.
“Kami tidak keberatan ketika dilakukan karantina. Prinsipmya untuk kebaikan bersama semua warga,” ujar Monika.
Monika, mensyukuri bisa menyaksikan kondisi anaknya tetap sehat setelah dua minggu karantina. Ia dan suaminya tak keberatan anaknya harus karantina mandiri lagi selama 14 hari di desa.
“Terpenting,anak kami bisa kembali ke rumah. Walau dia harus karantina lagi di kampung,” uja Monika.
Dengan enam anggota keluarga, Monika tidak keberatan anakya menjalani karantina di Pos Yandu milik desa. Selama 14 hari ia akan terpisah dari orang tua dan anak keluarga.
Kepala Desa Kokowahor, Marthin, turut menjemput kepulangan wargaya membenarkan karantina dilaksanakan di Pos Yandu. Ia menempati kamar tidur dan kamar mandi sendiri daripada karantina di rumah belum tentu menjamin karantina berlangsung benar.
‘Warga di sana tidak menolak. Sebelum ini anak (Gabriel) datang,kami sudah diskusi dengan masyarakat. Disepakati karatina di Pos Yandu, tidak berbaur dengan orang tua dan sanak saudaranya,” kata Marthin. (laporan wartawan POS-KUPANG.COM, eginius mo’a).
i.