Ramadhan 2020

Ramadhan 2020: Referensi Hilal Awal Ramadhan 1441 Hijriah Terlihat di Indonesia

Selamat memasuki bulan Ramadhan 2020. Selamat menjalankan puasa bagi umat Islam.

Editor: Agustinus Sape
KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG
Petugas lembaga Falakiyah pondok pesantren Al-Hidayah Basmol, Jakarta Barat melakukan pemantauan hilal di atas masjid Al-Musariin, Minggu (5/5/2019). 

Ramadhan 2020: Referensi Hilal Awal Ramadhan 1441 Hijriah Terlihat di Indonesia

POS-KUPANG.COM, JAKARTA - Selamat memasuki bulan Ramadhan 2020. Selamat menjalankan puasa bagi umat Islam.

Anggota tim Falakiyah Kementerian Agama, Cecep Nurwendaya, menyampaikan paparan mengenai posisi hilal 1 Ramadhan 1441 Hijriah.

Paparan itu ia sampaikan mengawali rangkaian pelaksanaan sidang isbat yang digelar di kantor Kementerian Agama, Jakarta Pusat, Kamis (23/4/2020) malam.

Cecep mengatakan, berdasarkan hasil laporan, hilal awal Ramadhan 1441 Hijriah telah teramati di wilayah Indonesia pada hari ini.

"Ada referensi bahwa hilal awal Ramadhan 1441 Hijriah hari Kamis tanggal 23 April 2020 dapat teramati dari wilayah Indonesia," kata Cecep.

Menurut Cecep, ijtimak atau berakhirnya bulan dan munculnya bulan baru telah terjadi pada hari ini sekitar pukul 09.26 WIB.

"Hilal awal Ramadhan sudah cukup tua, umurnya sudah lebih delapan jam. Di Indonesia hilal berada pada posisi signifikan untuk dilihat," ujar dia.

Oleh karenanya, Cecep menjelaskan, hilal awal Ramadhan 1441 Hijriah pada hari ini sudah memenuhi kriteria visibilitas hilal yang ditetapkan MABIMS (Menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura).

Kriteria yang dimaksud ialah tinggi hilal minimal 2 derajat, elongasi bulan ke matahari minimal 3 derajat atau umur hilal minimal 8 jam.

Cecep menambahkan, penetapan atau isbat merupakan penggabungan antara konfirmasi hasil rukyat dengan informasi hasil hisab yang tertera dalam Taqwim Standar Indonesia tahun 2020.

Hadir dalam sidang isbat ini, Menteri Agama Fachrul Razi, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Abdullah Zaidi, Ketua Komisi VIII Yandri Susanto, Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa'adi, dan Dirjen Bimas Islam Kamaruddin Amin.

Sidang juga diikuti perwakilan ormas melalui aplikasi daring.

 Tentang Sidang Isbat

Menteri Agama Fachrul Razi mengimbau agar datangnya bulan Ramadhan dijadikan sebagai momentum introspeksi diri agar menjadi pribadi yang lebih baik.

Selain itu, ia berpesan untuk menyemarakkan bulan Ramadhan dari rumah di tengah pandemi virus corona.

"Selagi masih pandemi corona, mari semarakkan Ramadhan bersama keluarga dari rumah saja dan mari bangun solidaritas bangsa dengan berpuasa Ramadhan dari rumah kita," kata Fachrul.

Kementerian Agama direncanakan akan melakukan sidang isbat (penetapan) awal Ramadhan 1441 Hijriah pada Kamis (23/4/2020) melalui sidang telekonferensi.

Berikut hal-hal yang harus diketahui soal Sidang Isbat 1 Ramadhan 2020:

Digelar Kamis, 23 April 2020

Sidang Isbat.
Sidang Isbat. (KOMPAS.com/Abba Gabrillin)

Kementerian Agama akan menggelar sidang isbat (penetapan) awal Ramadan 1441H pada Kamis, 23 April 2020. Dirjen Bimas Islam Kamaruddin Amin menjelaskan, sehubungan kondisi pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) di Indonesia, sidang isbat akan digelar dengan skema berbeda. "Akan memanfaatkan sarana teleconference dalam sidang isbat tahun ini," kata Kamaruddin dikutip dari laman bimasislam. kemenag.go.id, Kamis (16/4/2020).

Adapun masyarakat dapat menyaksikan proses sidang isbat nanti melalui live streaming laman resmi dan media sosial Kementerian Agama.

Pantau Hilal di 82 titik di 34 provinsi

Rukyatul Hilal atau pengamatan hilal akan dilaksanakan pada Kamis (23/04/2020) mendatang pada 82 titik pemantauan yang tersebar di 34 Provinsi di Indonesia.

"Rukyatul hilal dilaksanakan oleh petugas Kanwil Kemenag Provinsi bekerja sama dengan ormas Islam, BMKG, dan Mahkamah Agung. Mereka akan melakukan pemantauan hilal di 82 titik yang telah ditetapkan. Titik pantau terbanyak di Jawa Timur, 27 lokasi, dan Jawa Barat dengan delapan lokasi," kata Kamaruddin.

 Hasil dari Rukyatul Hilal dan Data Hisab Posisi Hilal awal Ramadan akan dimusyawarahkan dalam sidang isbat untuk kemudian diambil keputusan penentuan kapan ibadah puasa dimulai.

Aturan pemantauan Hilal

Menurut Kamaruddin, pihaknya telah menyiapkan protokol pelaksanaan rukyatul hilal saat pandemi Covid-19.

Aturan tersebut sudah dikirim ke Kanwil Kemenag agar dijadikan panduan dalam pemantauan hilal.

"Peserta harus dibatasi, maksimal 10 orang dan menyesuaikan dengan prosedur protokol kesehatan serta senantiasa physical distancing selama pandemik Covid-19," kata dia.

Selain itu, dalam pelaksanaan rukyatul hilal antara area perukyat dan area undangan dibatasi dengan batas yang jelas.

Sebelum memasuki area rukyatul hilal, semua peserta harus diukur suhu tubuhnya dan menggunakan masker.

"Bagi petugas yang merasa tidak sehat tidak boleh mengikuti kegiatan rukyatul hilal," papar dia.

Aturan lainnya, setiap instrumen pemantauan, baik teleskop, theodolite, atau kamera, hanya dioperasikan oleh satu orang, tidak saling pinjam pakai.

Petugas juga dilarang berkerumun di sekitar instrumen pemantauan yang telah ditempatkan.

"Sebelum dan sesudah digunakan, instrumen rukyat dibersihkan dengan kain yang dibasahi dengan cairan disinfektan," jelas Kamaruddin.

"Petugas juga diimbau melakukan shalat hajat, memohon keselamatan dan kelancaran dalam melaksanakan tugasnya," imbuh dia.

Infografik: Panduan Ibadah Ramadhan dan Idul Fitri Saat Wabah Virus Corona.
Infografik: Panduan Ibadah Ramadhan dan Idul Fitri Saat Wabah Virus Corona. (KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Kemenag: Referensi Hilal Awal Ramadhan 1441 Hijriah Terlihat di Indonesia

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved