Suwanto Pilih Tidak Mudik Guna Memutus Rantai Penyebaran Covid-19

Suwanto, penjual salome di Pasar Penfui, Kelurahan Penfui, Kecamatan Maulafa, Kota Kupang lebih memilih menunda mudik

Editor: Kanis Jehola
POS KUPANG. COM, Ray Rebon
Suwanto, penjual salome di pasar penfui, Jl. Adisucipto, Kelurahan Penfui, Kecamatan Maulafa, Kupang, Selasa, 21/04/2020 

"Pada intinya semua anjuran pemerintah saya teruskan kepada anggota, bahkan dalam bahasa Bugis. Di rumah saja, pakai masker, cuci tangan, dan jaga jarak," sambung pria yang sudah 36 tahun menetap di Kota Kupang.

Sebagai bentuk kepedulian terhadap sesama yang terdampak Covid-19, KKSS NTT akan membagikan 1000 paket sembako tanggal 24 April.

Dari Ende dilaporkan, warga Bima dan Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB) yang ada di wilayah Kabupaten Ende diminta untuk menunda mudik saat Lebaran 2020.

Ketua Pelindung Paguyuban Masyarakat Bima dan Dompu di Kabupaten Ende, Abdul Kadir mengatakan, hendaknya larangan Presiden Jokowi tersebut diikuti masyarakat. Sebab, langkah tersebut sudah sesuai, mengingat dengan kondisi tanah air yang masih terkena virus corona. Dengan tidak adanya mudik maka diharapkan keberadaan virus corona dapat dikendalikan.

Abdul Kadir memang mengaku sedih kalau tidak mudik pada saat Lebaran namun demikian hal itu tidak bisa dipaksakan karena memang kondisi yang tidak memungkinkan.

Untuk mengobati kerinduan dengan sesama saudara ataupun keluarga lanjutanya, tentu dapat dilakukan dengan memanfaatkan media social yang ada untuk berkomunikasi ataupun sekadar bertatap muka atau mendengarkan suara.

"Saat ini memang belum bisa dilakukan mudik namun pemerintah telah berjanji untuk menggantinya di waktu lain. Jadi tidak masalah kalau memang harus menunda mudik," kata Abdul Kadir.

Ketua Paguyuban Minang Kabupaten TTS, H. Yunasril mengimbau warga Minang di Kabupaten TTS agar tidak mudik untuk memutus mata rantai penyebaran virus Corona. Juga sebagai bentuk dukungan terhadap pemerintah dalam upaya pencegahan penyebaran virus Corona.

Dijelaskan, dirinya bersama masyarakat Minang telah kompak untuk tidak mudik lebaran tahun ini. Walaupun sebenarnya tahun ini banyak warga Minang yang sudah mengagendakan untuk melakukan mudik.

"Beberapa waktu lalu saya dan Pak Kapolres sudah berbincang terkait upaya pencegahan penyebaran virus Corona. Salah satu upaya yang dilakukan pemerintah saat ini adalah tidak mudik. Oleh sebab itu, sebagai Ketua Paguyuban Minang saya sudah menyampaikan imbauan tersebut kepada sekitar 30 warga Minang di Kabupaten TTS," ungkap Yunasril.

Ia sendiri sebenarnya sudah berencana untuk mudik lebaran ke Padang. Namun karena adanya wabah virus Corona terpaksa mengurungkan niat tersebut.

"Kami yang satu kampung sudah berencana semua kumpul di Jakarta baru jalan darat ke Padang pada mudik lebaran tahun ini. Tapi mau bagaimana lagi demi keselamatan terpaksa niat tersebut saya urungkan," ujar pemilik Rumah Makan Bundo Kanduang ini.

Selain mengurungkan niat mudik, pandemi virus corona juga menerjang dua unit usahanya yaitu rumah makan dan dua toko pakaian di Kota SoE. Penghasilan dari toko pakaiannya merosot hingga 90 persen. Sedangkan rumah makannya merosot hingga 50 persen.

Keadaan tersebut memaksa Yunasril untuk mengurangi jumlah tenaga kerjanya. Jika sebelumnya mempekerjakan 11 orang di rumah makan, saat ini hanya 8 orang. (cr5/kk/cr6/din/hh)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved