Khasanah Islam

Panduan Lengkap dan Doa Mandi Wajib Sebelum Puasa Ramadan dalam Bahasa Arab dan Latin Serta Arti

Panduan Lengkap dan Doa Mandi Wajib Sebelum Puasa Ramadan dalam Bahasa Arab dan Latin Serta Arti

Editor: Adiana Ahmad
iStock via thrillist.com
ILUSTRASI - Jangan Asal Mandi Wajib, Begini Tata Cara Mandi Junub atau Janabah Sesuai Syariat Bagi Pria & Wanita 

Mandi wajib adalah kewajiban bagi setiap muslim laki-laki maupun perempuan yang sedang berhadats besar.

Dalam islam, umat muslim diharuskan untuk mandi wajib terlebih dahulu atau bersuci setelah berhubungan suami istri maupun setelah haid bagi perempuan agar kembali suci.

Mandi wajib atau juga dikenal dengan mandi junub adalah menyiramkan air ke seluruh tubuh secara merata.

Dalam mandi wajib ini, ada tata cara serta niat tertentu agar proses mandi wajib tersebut dikerjakan dengan benar.

Disebut wajib karena mandi ini diwajibkan bagi kaum muslimin agar kembali suci dari hadats besar, baik setelah haid, nifas, berhubungan atau sebab lainnya.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

وَإِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوا

"Dan jika kamu junub, maka mandilah (QS. Al Maidah: 6)

Ketika menjelaskan ayat ini dalam Fiqih Islam Wa Adillatuhu, Syaikh Wahbah Az Zuhaili mengatakan jika ayat ini memerintahkan agar kita menyucikan seluruh tubuh, kecuali bagian yang air tidak bisa sampai kepadanya seperti bagian dalam mata.

Hal ini disebabkan membasuh bagian dalam mata adalah menyakitkan serta membahayakan seperti dikutip TribunnewsBogor.com dari bersamadakwah.net

Begini Tata Cara dan Bacaan Niat Mandi Wajib atau Junub yang Benar, Wajib Tahu!

1. Keluarnya mani

Ini berlaku bagi muslim laki-laki maupun perempuan. Baik pada saat tidur (mimpi) maupun dalam kondisi terjaga, disertai dengan syahwat.

Ada pun jika ia keluar karena sakit atau cuaca dingin, maka tidak wajib mandi. Hal ini pernah terjadi di zaman sahabat.

Seseorang bertanya kepada sejumlah sahabat, ia mengadukan bahwa dirinya kadang keluar air memancar saat buang air kecil. Thawus, Saad bin Jubair dan Ikrimah menanyakan apakah air yang memancar itu adalah air yang menjadi asal kejadian anak.

Begitu dijawab iya, mereka menyuruh laki-laki itu untuk mandi wajib (mandi besar). Namun begitu didengar Ibnu Abbas, ia meralat fatwa mereka karena keluarnya air tersebut tidak disertai syahwat dan tidak membuat lesu.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved