Pemerintah Kecamatan Noemuti Bangun Posko Siaga Covid-19 di Perbatasan TTU dan TTS
masyarakat yang berasal dari zona merah tidak langsung bertemu dengan keluarganya sebelum mendapat pemeriksaan medis.
Penulis: Thomas Mbenu Nulangi | Editor: Rosalina Woso
Pemerintah Kecamatan Noemuti Bangun Posko Siaga Covid-19 di Perbatasan TTU dan TTS
POS-KUPANG.COM | KEFAMENANU--Pemerintah Kecamatan Noemuti, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) tidak tinggal diam dalam upaya untuk memutus mata rantai penyebaran virus corona (covid-19) di daerah tersebut.
Bersama dengan Forkopincam Noemuti yang terdiri dari Camat Noemuti, Polsek Noemuti, Kepala Desa se Kecamatan Noemuti, dan Kepala Puskesmas Noemuti serta Oemeu bekerja sama dengan BPBD dan LLAJR TTU membangun posko siaga covid-19 di perbatasan antara Kabupaten TTU dan TTS tepatnya di Desa Oeprigi.
Kepada Pos Kupang, Camat Noemuti, Gregorius Bastian, S.Ip mengatakan bahwa pembangunan posko tersebut untuk mencegah penyebaran covid-19 di wilayah Provinsi NTT secara umum dan TTU secara khusus.
Gregorius mengatakan, pembangunan posko tersebut dilakukan sebagai tindak lanjut dari perintah Bupati TTU, Raymundus Sau Fernandes bahwa penduduk yang baru pulang dari luar NTT harus ditangani secara medis.
"Jadi yang menjadi sasaran kegiatan di posko siaga ini adalah bagi orang-orang yang baru datang dari luar NTT terutama bagi yang berasal dari zona merah untuk diperiksa terlebih dahulu," ungkapnya.
Gregorius menambahkan, para kepala desa juga telah dikerahkan ke Posko Operigi untuk mengenali riwayat perjalanan penduduknya yang mungkin tidak dideteksi oleh petugas, supaya bisa mendapatkan penanganan medis terlebih dahulu.
"Jadi kami sudah membangun posko ini sejak tanggal 9 April yang lalu. Rencnaannya sampai dengan akhir bulan Mei, sambil melihat perkembangan virus ini," ungkapnya.
Kepala puskesmas Oemeu Bediktus Tunbas, S.km mengakan bahwa pembangunan posko siaga tersebut bertujuan untuk melakukan screaning terhadap orang-orang yang melakukan perjalanan masuk ke wilayah TTU untuk mengetahui para pelaku perjalanan tersebut yang berasal dari zona merah.
Dengan begitu, kata Bediktus, masyarakat yang berasal dari zona merah tidak langsung bertemu dengan keluarganya sebelum mendapat pemeriksaan medis.
"Di posko Oeprigi ini nanti bila ditemukan penduduk dari zona merah Corona akan di segera dirujuk ke posko kabupaten untuk mendapat pelayanan lanjutan," ujarnya.
Bediktus mengharapkan kepada semua pelaku perjalanan agar jujur menyampaikan riyawat perjalanan saat dicek diposko Oeprigi tersebut supaya tidak menyebarkan virus kepada sanak keluarganya.
Sementara itu, tokoh mudah asal Kecamatan Noemuti Hendrikus M. Batu mengatakan bahwa dirinya sangat bersyukur dengan adanya pembangunan Posko Penjagaan Covid-19 di Oeprigi tersebut.
Dengan adanya posko tersebut dapat memberi peringatan kepada seluruh masyarakat di Kecamatan Noemuti dan TTU, bahwa virus ini sedang mengancam kehidupan manusia.
• Terinspirasi Bripda Tapobali,Rekan Satu Leting Juga Ikut Donasikan Gaji Untuk Sumbang Warga Miskin
• Cegah Covid -19 , Gubernur NTT Tutup Perbatasan Timor Leste
• Update Corona TTU : Tetap Waspada! Jumlah PPDP di TTU Tembus 1.006 Orang
• Psikolog Ini Bilang Jangan Lupa Berpikir Positif, Manfaatnya Imunitas Meningkat Bikin Cegah Virus
"Oleh karena itu, seluruh masyarakat harus tetap berjuang untuk melawan penyebarannya virus dengan sabar, jujur, dan taat pada ketentuan pemerintah," ungkapnya. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Tommy Mbenu Nulangi)