TRIBUN WIKKI : Piarakuku Hils, Kabupaten Sumba Timur Bagian Negeri di Atas Awan
nda berada diatas puncak bukit ini mata anda akan disuguhkan dengan keindahan padang rumput yang membaluti bukit-bukit
Penulis: Robert Ropo | Editor: Rosalina Woso
TRIBUN WIKKI : Piarakuku Hils, Sumba Timur Bagian Negeri di Atas Awan
POS-KUPANG.COM--Pulau Sumba terkenal dengan pulau yang sangat eksotik, pasalnya memiliki alam yang sangat indah dan menyimpan banyak spot wisata yang sangat bagus untuk dikunjungi.
Salah satunya adalah bukit Piarakuku Hils yang teletak di Desa Persiapan Hawurut, Kecamatan Matawai La Pawu, Kabupaten Sumba Timur, Propinsi Nusa Tenggara Timur.
Bukit Piarakuku Hils kini sedang hits atau jadi trending topic setelah seorang pengagas Jeferson Ama mengimbarkan bandera Merah Putih di puncak bukit itu pada bulan Agustus 2019 lalu.
Kini bukit Piarakuku Hils menjadi lokasi wisata yang sering dikunjungi baik wisatawan lokal, Nusantara dan wisatawan mancanegara.
Betapa tidak dari atas bukit itu menawarkan keindahan yang menakjubkan yang dapat memanjakan mata anda. Ketika anda berada diatas puncak bukit ini mata anda akan disuguhkan dengan keindahan padang rumput yang membaluti bukit-bukit dan lembah-lembah di sekelingnya sejauh mata anda memandangnya.
Bukan hanya ini saja yang disuguhkan, bukit ini bikin anda jadi baper sebab dibukit ini juga menyuguhkan sinar sunset dan sunrise pada pagi dan sore hari. Di atas bukit juga anda bisa menyaksikan berjenis-jenis patung dari batu alam asli Sumba.
Patung-patung itu karya Jeferson Ama. Jeferson Ama merupakan putra Asli Sumba Timur, pada patung itu Jeferson melukiskan seorang pria perkasa yang sedang mengenakan pakian adat Sumba Timur dan sejumlan patung lain berukuran kecil seperti mamulih (simbol kesuburan perompuan Sumba) dan kini sedang dilukisnya.
Jeferson Ama yang juga merupakan seorang penggagas dan juga pengelola bukit Piarakuku Hils kepada POS-KUPANG.COM, Senin (20/4/2020) mengatakan lokasi Piarakuku Hils ia juga memasang patung-patung karyanya di atas puncak bukit Piarakuku Hils selain untuk menambah keindahan, juga sebagai cara untuk pengunjung bisa mengetahui budaya asli Sumba Timur serta dapat menarik minat para pengunjung.
"Untuk sementara baru patung seorang pria berpakian adat Sumba Timur, ada juga patung mamulih dan sejumlah patung lain simbol budaya Sumba Timur yang sedang saya buat. Ini sengaja saya simpan di atas bukit itu untuk pengunjung bisa mengetahui budaya orang Sumba Timur, juga karena adanya patung itu juga bukit ini makin terkenal,"jelas Jeferson.
Jeferson juga mengatakan, bukit Piarakuku Hils mulai populer sejak tanggal 16 Agustus 2019. Saat itu ia mengimbarkan bandera Merah Putih dan juga meletakan patung Pria berpakian adat Sumba Timur itu.
"Jadi setelah tanggal 16 Agustus itu saya kibarkan bandera merah putih diatas puncak bukit. Sekitar akhir september kami gali jalan untuk mobil masuk ke puncak dan saya letakan patung itu diatas puncak bukit, akhirnya kini bukit itu semakin terpopuler dari semua bukit,"ungkap Jeferson.
Jeferson mengaku, setelah itu para wisatawan baik Nusantara maupun Mancanegara terus datang berwisata ke puncak bukit tersebut, namun untuk sementara ditutup akibat dampak pandemi covid-19.
"Saya belum buat retribusi masuk untuk saat ini karena kita kalau buat retribusi harus semua fasilitas dan sarana prasarana menunjang ya minimal MCK harus tersediah. Biar pengunjung tidak komplein ketika berwisata karena dia sudah bayar retribusi,"kata Jeferson.
Jeferson juga berjanji pada hari ulang tahun (HUT) ke-1 Piarakuku Hils, selain ia membuat acara kecil-kecilan, juga akan memperkenalkan sebuah lokasi destinasi wisata baru yang juga tidak kalah populernyanya dengan Bukit Piarakuku Hils.
Bukit yang akan ia perkenalkan adalah bukit Tanaturra-Watujaji. Ia rencana memperkenalkan bukit itu dengan mengimbarkan bandera dan juga memasang sebuah patung burung Garuda.
"Rencana saya pasang burung Garuda dan kibar bandera merah putih. Di bukit Piarakuku Hils juga saya kibarkan bandera dan pasang patung orang berpakian adat Sumba jadi populer,"ungkap Jeferson.
Jeferson mengatakan, letak bukit ini juga tidak jauh dari bukit Piarakuku Hils. View utama bukit Tanaturra-Watujaji ini juga adalah hamparan padang savana dan bukit-bukit indah.
Salah satu pengunjung bukit Piarakuku Hils Jublina Djami kepada POS-KUPANG.COM mengaku, bukit Piarakuku Hils bagaikan negeri di atas awan. Sebab selain menyuguhkan hamparan padang savana sejauh mata memandang, dari bukit itu juga menyuguhkan hutan dan lembah yang sangat indah.
• Rektor Unika Widya Mandira : Mahasiswa Kuliah Daring Sampai Akhir Semester
• Sebut Anaknya Datang, Bupati Sunur Polisikan Pemilik Akun Oleona John Oleona & Admin Grupnya
Dari semua bukit yang pernah saya kunjungi, Piarakuku Hils seperti negeri di atas awan. Terlalu luarbiasa, sepanjang mata memandang kita disuguhi bukit yang hijau dan bukan hanya bukit yang indah, jika diexplore ke bagian lain ada hutan dan lembah jadi suguhan alam semesta yang komplit,"ungkap Jublina dengan bahagia.
Menurut Jublina bukit Piarakuku Hils sebagai lukisan alam yang paling specta dari semua bukit.
Letak bukit ini sekitar 35 Kilometer arah selatan Kota Waingapu dengan menempuh perjalanan sekitar 30 menit hingga 1 jam lamanya tergantung kecepatan kendaraan yang anda tumpangi.
Untuk bisa sampai di bukit yang anda impikan itu, anda mengikuti jalur jalan dari Kota Waingapu ke arah timur mengikuti jalan Nasional Waingapu-Melolo. Hingga sampai di Kawangu pas depan Puskesmas Kawangu anda belok kanan mengikuti jalur jalan Kabupaten Kawangu-Tanarara.
Sekitar 20 lebih Km anda sudah bisa tiba di bukit Piarakuku Hils yang terletak pada puncak bukit di pinggir jalan. Dari pinggir jalan Kawangu-Tanarara ke puncak bukit hanya sekitar 100 meter saja.
Semua jalan yang anda lalui menuju puncak bukit itu semuanya aspal mulus, anda terganggu sedikit sekitar 500 meter terdapat badan jalan pecah-pecah. Tapi yakin kelelahan anda akan terhapus jika anda sudah berada di atas puncak bukit Piarakuku Hils.
• Jean Benarkan Dirinya Dalam Keadaan Mabuk, Namun Bantah Lakukan Penganiayaan
Disana juga belum ada tersedia warung makan apalagi Cafe atau Restoran sehingga anda disarankan membawa bekal kesukaan anda secukupnya.
Disana juga belum tersedia tempat penginapan seperti Home Stay, Vila apalagi Hotel sehingga disarankan anda untuk mengatur waktu dengan baik untuk bisa kembali ke Kota Waingapu untuk menginap karena disana tersediah banyak Hotel dan Home Stay, Selamat berwisata. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Robert Ropo)