Satu Pasien Suspect Deman Berdarah Dengue Masih Rawat di RSD Aeramo, Nagekeo - NTT

pasien suspect Demam Berdarah Dengue (DBD) masih rawat intensif di Rumah Sakit Daerah (RSD) Aeramo Kabupaten Nagekeo.

Penulis: Gordi Donofan | Editor: Ferry Ndoen
Net
Nyamuk 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Gordi Donofan

POS-KUPANG.COM | MBAY -- Seorang pasien suspect Demam Berdarah Dengue (DBD) masih rawat intensif di Rumah Sakit Daerah (RSD) Aeramo Kabupaten Nagekeo.

Direktur RSD Aeramo, drg. Reni Wahyuningsi, menjelaskan pasien tersebut masih dirawat dan kondisinya sudah membaik.

"DBD tidak ada. Hanya Ada suspect 1orang sedang dirawat," ungkap drg. Reni, kepada POS-KUPANG.COM, Sabtu (18/4/2020).

Ia menyatakan sejak Januari hingga April 2020 jumlah pasien DBD yang rawat di RSD Aeramo berjumlah 28 orang dan suspect 6 orang.

Kaum Perempuan Penjual di Pelataran Pelabuhan Larantuka Serbu Wabup Flotim Minta Sembako

"DBD 28 dan suspect 6 orang," jelasnya.

Jaga Kebersihan Lingkungan

Sementara itu, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Hermelinda Rangga, mengatakan, sebenarnya tingkat kepedulianlah yang harus ditingkatkan.

Warga diminta untuk menjaga kebersihan lingkungan dan upayakan terapkan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).

Hermelinda mengatakan tugas untuk mencegah bukan saja kerja pemerintah tapi perlu melibatkan masyarakat, karena masalah DBD ini erat kaitannya dengan kehidupan masyarakat sehari-hari di lingkungan tempat ia tinggal.

"Jadi sebenarnya paling penting itu pencegahannya. Jadi ini lagi yang selalu salah dipahami di masyarakat kita, nanti sudah ada kasus, nanti pada saat musim hujan datang, kita mulai membersihkan sarang nyamuk. Harusnya pembersihan sarang nyamuk itu dilakukan secara kontinue, bukan hanya di musim penghujan saja tapi di musim kemarau juga bisa. Setiap minggu harus melakukan pembersihan sarang nyamuk. Itu harus dilakukan oleh individu di masing-masing keluarga," ujar Hermelinda belum lama ini.

Ia menjelaskan dari Dinas Kesehatan sendiri sudah menyosialisasikan porgram pencegahan yaitu Jumantik (Juru pemantau Jentik).

Jadi di setiap rumah itu harus ada tugas yang memantau jentik setiap minggu. Dari penampungan air, belakang kulkas, tempat minum, kamar mandi, wc, harus diperiksa. Bak mandi harus disikat supaya jentik nyamuk di situ hilang, jangan lagi nanti ada kasus baru bersih-bersih, ini pola yang salah.

"Ini juga berhubungan dengan program kita, satu rumah satu Jumantik. Paling penting jentik itu yang harus kita minimalisir. Jumantik, fogging juga bisa digunakan. Tapi harus dipahami fogging ini hanya membunuh nyamuk dewasa bukan membunuh sampai pada jentik atau telur nyamuk yang berada di sarangnya. Nah, ini yang harus diluruskan di masyarakat karena jentik nyamuk itu bisa tumbuh menjadi nyamuk 1-2 hari saja. dan tidak akan mati dengan fogging secara terus-menerus,” ujarnya.

Ia mengatakan masyarakat harus menjalankan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) 3M Plus. Karena sebenarnya program 3M Plus ini sudah dari dulu ada dan bahkan sampai saat ini, tapi belum maksimal karena kesadaran masyarakat juga yang kurang.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved