Begini Paru-paru Penderita Corona Pada Orang Tanpa Gejala, Sampai Dokter pun Kaget
Penyakit sangat mematikan apalagi orang yang terserang penyakit ini diawal tak merasakan apapun atau disebut orang tanpa gejala ( OTG )
Begini Paru-paru Penderita Corona Pada Orang Tanpa Gejala, Sampai Dokter pun Kaget
POS KUPANG.COM -- Terserang infeksi virus corona merupakan penyakit yang paling ditakuti saat ini
Apalagi, penyakit yang disebabkan virus corona atau Covid-19 ini juga sudah membunuh ratusan ribuh orang bahkan diperkirakan terus meningkat
Penyakit sangat mematikan apalagi orang yang terserang penyakit ini diawal tak merasakan apapun atau disebut Orang Tanpa Gejala ( OTG )
Meskipun tanpa gejala, awal serangan virus corona ternyata juga langsung mempengaruhi paru-paru
Tak bisa dipungkiri virus corona adalah penyakit yang berbahaya.
Meskipun kenyataannya ada beberapa orang yang terinfeksi virus corona tanpa menunjukkan gejala apapun alias terlihat sehat.
Namun, melalui penjelasan berikut ini mungkin kita akan tersadar betapa berbahayanya penyakit yang menyerang pernapasan ini.
Mengutip dari Daily Mirror pada Minggu (19/4/20), seorang dokter menemukan fakta baru terkait dengan penyakit virus corona.
• Obat Tradisonal China untuk Virus Tidak Tergantikan Menurut Pakar, Diyakini Sembuhkan Corona
• Segera Berkahir Pendemi Virus Corona, Obat Sudah Ditemukan, Uji Coba ke Monyet Sukses
• Wulan Guritno Mengaku Disantet Hingga Tidur di Lantai 4 Bulan, Paranormal Sebut Pelakunya Perempuan
Scan menunjukan bahwa pneumonia muncul pada paru-paru seorang wanita yang sehat tanpa menunjukkan gejala virus yang berpotensi mematikan.

Wanita yang diidentifikasi berusia 30 tahun itu awalnya khawatir dan pergi ke rumah sakit kemudian meminta di tes virus corona.
Hall itu terjadi setelah kerabatnya mengaku sudah terinfeksi penyakit seperti flu kemudian meninggal dunia.
CT Scan mengungkapkan, ada bercak-bercak yang terlihat seperti kaca buram.
Kemudian cairan di ruang-ruang paru-paru yang biasanya ditemukan pada sinar X pasien dengan kasus parah.
Dengan menganalisis pemindaian dari pasien di seluruh dunia, dokter mengindentifikasi kelainan spesifik yang disebabkan oleh Civid-19.