Anies Baswedan Dikritik Effendi Gazali Soal PSBB, Singgung Ribuan Pemakaman dengan Protokol Corona
Effendi Gazali bahwa untuk mengatasi Virus Corona bukan hanya menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
"Yang satu mengungkap data yang sebenarnya misalnya, yang satu ingin menyimpan data supaya orang tidak panik," ujarnya.
Lalu, Effendi juga menyinggung soal data yang diungkap oleh Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan terkait meningkatnya jumlah kematian dengan protokol Covid-19 yang mencapai hingga ribuan.
Sehingga, ia merasa bingung mengingat data resmi dari pemerintah yang meninggal akibat Virus Corona baru sekitar 400-an orang.

"Padahal Gubernur DKI Jakarta tadi menunjukkan pemulasaran sesuai dengan standar Covid itu adalah 1.100."
"Kalau bicara kita peradaban sosial berskala benar muncul pernyataan kita yang hoaks siapa, tanpa melemahkan semangat, kita tetap harus bersemangat, bangsa kita tetap harus menang."
"Jadi sampai muncul pertanyaan seperti itu," ujarnya.
Lihat videonya mulai menit ke-5:56:
Anies Ungkap Peningkatan Pemakaman di Jakarta
Pada kesempatan yang sama, Anies juga terang-terangan mengungkap peningkatan korban Virus Corona di wilayah Ibu Kota.
Dilansir TribunWow.com, Anies bahkan menyebut ada peningkatan signifikan kasus baru Virus Corona setiap minggunya.
Melihat kondisi tersebut, ia pun menyinggung peluang DKI Jakarta menyamai negara-negara lain yang tingkat kematiannya tinggi akibat Virus Corona.

Data peningkatan angka pemulasaran dan pemakaman di DKI Jakarta menggunakan protap Covid-19. (YouTube Indonesia Lawyers Club)
Mulanya, Anies menyatakan wilayah DKI Jakarta mengalami peningkatan pemulasaran dan pemakaman menggunakan prosedur tetap (protap) Virus Corona.
"Satu setengah bulan ini kita melihat peningkatan pelayanan pemulasaran dan pelayanan pemakaman dengan menggunakan prosedur Covid-19," kata Anies.