Anies Baswedan Dikritik Effendi Gazali Soal PSBB, Singgung Ribuan Pemakaman dengan Protokol Corona
Effendi Gazali bahwa untuk mengatasi Virus Corona bukan hanya menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Anies Baswedan Dikritik Effendi Gazali Soal PSBB, Singgung Ribuan Pemakaman dengan Protokol Corona
POS KUPANG.COM -- DKI Jakarta merupakan wilayah yang paling banyak pasien virus corona, bahkan daerah ini paling berdampak terus meluasnya pendemi corona
Berbagai kebijakan telah dilakukan antara lain dengan membelakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar ( PSBB )
Pakar Komunikasi Politik, Effendi Gazali menyinggung soal data korban Covid-19.
Hal itu diungkapkan Effendi Gazali saat menjadi narasumber di acara Indonesia Lawyers Club pada Selasa (14/4/2020).
Effendi Gazali bahwa untuk mengatasi virus corona bukan hanya menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar ( PSBB )
• Ibunda Neymar Punya Pacar Brondong , Ini Fakta Tiago Ramos Mau Pacari Wanita 52 Tahun ini
• TERBARU Virus Corona di Indonesia, 5.136 Kasus, Penularan di NTT Paling Rendah, Masih 1 Kasus
• Cara Berpikir Positif Ahok Jawab Luna Maya , Virus Corona Akan Membuat Banyak Otang Lebih Baik
• Artis Seksi ini Pakai Guna-guna Diungkap Paranormal,Sampai Gaet Pria Tajir Beristri,Pria tak Berdaya
"Rasanya PSBB malam ini Datuk Karni Ilyas dan seluruh pemirsa perlu kita beri bobot bukan lagi Pembatasan Sosial Berskala Besar, tapi setidaknya Paradigma Sosial Berskala Benar ."
"Bahkan kalau mau ke atas lagi peradaban sosial yang berskala benar," kata Effendi.
Lalu, ia menyinggung data yang diungkapkan oleh Pakar Epidemiologi Universitas Indonesia (UI) Pandu Riono.
Pandu Riono mengatakan penularan Virus Corona sudah terjadi sejak Februari 2020.
"Saya mau kasih lihat contohnya, tadi kita punya dua data, satu data dari Pak Prof Pandu dari Fakultas Kesehatan Masyarakat UI ya datanya tadi, saya catat itu dengan jumlah orang yang akan meninggal, kemudian kasusnya, kalau intermes tidak cepat."
"Kalau pulang mudik katanya bisa satu juta lebih akan terjadi kasus."
"Dia mengatakan penularannya sudah terjadi sejak sebetulnya di Februari dan selanjutnya," singgung Effendi.
Sedangkan, kasus Virus Corona baru pertama kali diumumkan Pemerintah pada 2 Maret 2020.
Sehingga menurut Effendi ada perbedaan data yang diungkap pada masyarakat.
"Di konsep peradaban sosial muncul pertanyaan kita Datuk Karni Ilyas, ini sebetulnya mohon maaf ini, dengan tidak mengurangi semangat kita bahwa ini kita harus selesai ini yang hoaks siapa ini, kalau kita bicara peradaban sosial, ini yang hoaks siapa."