Tenaga Medis di RSUD Atambua Sempat Tegang dengan Manajemen Soal Persedian APD Covid 19

tenaga medis di RSUD Atambua, Kabupaten Belu sempat tegang dengan manajemen terkait dengan persedian Alat Pelindung Diri (APD) yang dinilai terbatas,

Penulis: Teni Jenahas | Editor: Ferry Ndoen
POS KUPANG.COM/TENI JENAHAS
RAPAT---Petugas medis di RSUD Atambua saat rapat dan evaluasi penanganan covid 19 tingkat RSUD Atambua, Selasa (14/4/2020 

POS KUPANG.COM/TENI JENAHAS

RAPAT---Petugas medis di RSUD Atambua saat rapat dan evaluasi penanganan covid 19 tingkat RSUD Atambua, Selasa (14/4/2020).

Laporan Reporter POS KUPANG.COM, Teni Jenahas

POS KUPANG.COM| ATAMBUA-----Para tenaga medis di RSUD Atambua, Kabupaten Belu sempat tegang dengan manajemen terkait dengan persedian Alat Pelindung Diri (APD) yang dinilai terbatas, terutama APD bagi tenaga medis yang bertugas di Ruang IGD sebagai garda terdepan dalam melakukan pelayanan pencegahan virus corona atau covid 19.

Ketegangan itu terjadi saat rapat sekaligus evaluasi penanganan covid 19 antara Direktur RSUD Atambua dengan para tenaga medis, di ruang rapat RSUD Atambua, Selasa (14/4/2020).

Informasi yang dihimpun Pos Kupang.Com, para tenaga medis mendesak manajemen RSUD Atambua agar segera menyiapkan APD yang memadai bagi petugas medis yang bertugas menangani covid 19. Terutama petugas medis yang bertugas di IGD yang merupakan garda terdepan dalam memberikan pelayanan.

Jika manajemen tidak menyiapkan APD yang memadai maka petugas medis pun khawatir untuk memberikan pelayanan. Sebab petugas medis mempertaruhkan nyawa ketika melayani pasien yang memiliki gejala covid 19.

Direktur RSUD Atambua, dr.Batsheba Elena Corputty,MARS saat dikonfirmasi Pos Kupang.Com mengatakan, petugas medis bersama manajemen melalukan rapat sekaligus evaluasi terkait penanganan covid 19 tingkat rumah sakit. Hal yang dikeluhkan para petugas medis adalah mengenai persedian APD.

"Kita rapat sekaligus evaluasi karena ruang isolasi kita sudah jadi. Petugas bukan mogok tapi minta kalau bisa APD disiapkan di IGD dan tadi kami sudah ada solusinya", jelas dr. Elena.

Menurut dr. Elena, APD sudah didistribusikan dan sudah digunakan oleh petugas medis yang bertugas di tenda scrining dan petugas di ruang isolasi, termasuk di IGD. Sedangkan APD yang belum didistribusikan itu untuk di ruangan-ruangan lain.

Katanya, APD yang digunakan petugas medis di tenda scrining dan IGD saat ini antara lain, masker, mantel, kaca mata, topi, sarung tangan. Sedangkan baju hazmat hanya bagi petugas yang bertugas di ruang isolasi. Untuk baju Hazmat dan APD yang lain sudah disediakan di RSUD Atambua.

Ditanya mengenai permintaan petugas medis soal APD yang memadai, dr. Elena mengaku, besok akan didistribusikan lagi ke APD bagi petugas yang menangani covid 19.

"Besok sudah didistribusikan lagi APD
buat petugas di ruangan. Intinya kita tidak abaikan para petugas medis. Kita menjaga petugas medis agar tetap sehat sehingga bisa melayani pasien dengan baik", tutur Elena.

Dikatakannya, APD bantuan pemerintah provinsi dan pengadaan dari manajemen RSUD Atambua termasuk donasi dari para donatur sudah ada dan sudah digunakan. Manajemen juga masih melakukan pengadaan lagi APD khusus penanganan covid 19 yang masih dibutuhkan di RSUD Atambua.

Terkait kendala dalam pengadaan APD, dr. Elena mengaku, kendala pertama adalah harga APD memang cukup meningkat. Hal ini bisa dimaklumi karena dalam situasi seperti sekarang ini harga alkes khusus covid meningkat. Kendala lainnya adalah pengadaan alkes membutuhkan waktu. Karena pengadaan alkes tidak terpusat pada satu distributor tetapi dipesan di beberapa distributor. Hal ini membutuhkan waktu untuk melakukan pengadaan.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved