Berita Rocky Gerung

Rocky Gerung Ungkap Posisi Sri Mulyani di Kabinet Jokowi hingga Beri Opsi Mundur Jadi Menkeu

Rocky Gerung memberi saran untuk Menteri Keuangan Sri Mulyani jika dirinya ingin bekerja lebih maksimal di dalam Kabinet Kerja Jilid II

Penulis: Hasyim Ashari | Editor: Hasyim Ashari
Youtube/Rocky Gerung
Rocky Gerung angkat suara soal kinerja Sri Mulyani 

Rocky Gerung Ungkap Posisi Sri Mulyani di Kabinet Jokowi hingga Beri Opsi Mundur Jadi Menkeu

POS-KUPANG.COM, JAKARTA - Pengamat Rocky Gerung memberi saran untuk Menteri Keuangan Sri Mulyani jika dirinya ingin bekerja lebih maksimal di dalam Kabinet Kerja Jilid II Presiden Jokowi.

Awalnya Rocky Gerung ditanya Hesubeno Arief tentang sosok Sri Mulyani yang selama ini bahu membahu bekerja untuk Jokowi.

"Ok, sebagai orang yang kenal dengan Sri Mulyani, kalau anda boleh memberikan saran, saran apa yang ingin anda sampaikan padanya," tanya Hesubeno Arief.

"Kalau Sri Mulyani ingin dikenang sebagai orang yang berintegritas mestinya dia memberi sinyal lebih kuat bahwa beri dia kesempatan untuk evaluasi kebijakan tanpa diintervensi oleh anasir-anasir politik," kata Rocky Gerung.

Dan jika peluang itu tidak tersedia, maka sejatinya menurut Rocky Gerung Sri Mulyani mengundurkan diri sebagai Menteri Keuangan.

Cerai dari Ustaz Abdul Somad, Mellya Juniarti Kini Cari Nafkah Sendiri, Alhamudililah Saya Jualani

Terima Kunjungan Etnis Tionghoa,Danrem Wirasakti Ingatkan Peran Aktif Cegah Penyebaran Corona di NTT

"Dan jika masih diintevensi dia akan mengundurkan diri. Sinyal itu yang harus dia sampaikan. Supaya orang berbalik bahwa Sri Mulyani adalah tokoh yang rasional, kalau tidak orang akan anggap loh anda bagian dari irasionalitas," ujarnya.

Hersubeno Arief kemudian menyinggung soal konsekuensi Sri Mulyani menerima jabatan sebagai Menteri Keuangan dari Presiden Jokowi.

"Memang tugas dia untuk mewujudkan janji-janji presiden itu," tegasnya.

"Ya, jadi saya bilang saya tidak bisa mewujudkan janji-janji presiden karena intervensi politik sehingga teknokrasi berhenti, atau dia bilang bahwa beri saya kekuasaan yang lebih besar untuk mengatur teknokrasi. Jika itu tidak bisa dipenuhi, maka silakan pilih orang lain," tegas Rocky Gerung.

Update Corona NTT: 843 Orang Karantina Mandiri 370 Sembuh, Simak Sebarannya di Mabar, SBD dan TTS

Tim Gabungan Satgas Covid-19 dan Koramil 1618-03/Insut Periksa Suhu Tubuh ABK KM Surga Mulia

Diskusi Rocky Gerung dan Hersubeno Arief ini awalnya tentang Menteri Keuangan Sri Mulyani yang mengaku sakit perut dengan program-program kebijakan Presiden Jokowi, dalam hal ini penyediaan berbagai kartu.

* Rocky Gerung Komentari Sri Mulyani, di Era SBY Tidak Stres, dengan Jokowi Ada Kecemasan Hingga Maag

Kinerja Sri Mulyani disoroti oleh Rocky GerungRocky Gerung menilai Sri Mulyani lebih rileks di era pemerintahan SBY.

Kini, Rocky Gerung tak segan menyebut Sri Mulyani kini menjadi lebih stres dan cemas.

Bandingkan kinerja Sri Mulyani di era SBY dan Jokowi, Rocky Gerung ungkap kini Sri Mulyani sering stres hingga maag, beda dengan jaman SBY.

Pemkab Sumba Barat Perangi Covid-19, Seluruh Desa Bentuk Relawan Didukung Dana Desa, Apa Tugasnya?

Tim Gugus Tugas Covid-19 TTU Pulangkan Tujuh Warga Timor Leste, Ini yang Terjadi Sebelumnya

Komentar Rocky Gerung kembali menjadi sorotan di masyarakat.

Rocky Gerung mengomentari kinerja Menteri Keuangan, Sri Mulyani.

Rocky Gerung membandingkan kinerja Sri Mulyani di era pemerintahan SBY dan juga kini di pemerintahan Jokowi.

Dirinya memang terkenal dengan komentar-komentar dan pendapatnya yang tajam.

Tak jarang komentar Rocky Gerung itu mengundang pro dan kontra.

Hal itu terang-terangan disampaikan Rocky Gerung melalui channel YouTube Rocky Gerung Official, Jumat (14/2/2020).

Menurut Rocky, kini Sri Mulyani mengalami kecemasan dalam menjalankan tugas di era Jokowi.

"Mungkin ini Ibu Sri Mulyani mengalami kecemasan sehingga mengalami sakit mag," kata Rocky Gerung.

"Stres," sambungnya tertawa.

Regenerasi Petani Harga Mati: Kepala BPPSDMP Kementerian Pertanian Kukuhkan 67 Duta Pertanian

Anggota DPRD Belu Termuda Door to Door Bagi Masker untuk Cegah Corona

Lantas, ia pun menyinggung era pemerintahan SBY.

Menurut Rocky Gerung, Sri Mulyani justru mendapat banyak pujian di era SBY.

"Pasti karena stres, karena saya kenal Sri Mulyani orangnya lincah," ucap Rocky Gerung.

"Zaman SBY enggak ada stresnya dia, dapat pujian segala macam."

Rocky Gerung melanjutkan, Sri Mulyani kini sudah mengetahui ada sesuatu yang tidak rasional di pemerintahan Jokowi.

"Sekarang dia stres justru karena dia tahu ada yang tidak rasional dalam pemerintah," ucapnya.

"Karena itu kan, Sri Mulyani kan di-train untuk menjadi rasional."

Lebih lanjut, ia menyebut ketidakrasionalan pemerintahan Jokowi itu justru disebabkan oleh jajaran menteri yang duduk di kabinet.

Rocky Gerung pun menyinggung banyaknya politisi yang dipilih untuk menjadi menteri.

"Tetapi dia menjadi irasional karena harus bergaul dengan kabinet yang sering kali irasional," kata Rocky Gerung.

Ahok Manjakan Ojek Online, Pertamina Beri Fasilitas di Tengah Pandemi Corona, Berlaku Mulai Hari Ini

Anggota DPRD Belu Termuda Door to Door Bagi Masker untuk Cegah Corona

"Karena yang diutus ke kabinet kan orang partai yang kadang kala irasional melihat ekonomi kan."

Tak hanya itu, Rocky Gerung juga menyoroti soal kartu-kartu yang dijanjikan Jokowi selama kampanye 2019 lalu.

Ia menyebut kartu-kartu itu justru tak akan membuat perekonomian membaik.

"Memang enak menyebut 'Saya punya kartu gratis'," terangnya.

"Iya, tapi itu tidak menggerakan ekonomi karena uang enggak beredar kan."

Terkait hal itu, Rocky Gerung pun memberikan contoh untuk menjelaskan pernyataannya.

Rocky Gerung menyatakan kartu-kartu yang dijanjikan Jokowi itu sama sekali tak akan berdampak pada perekonomian masyarakat.

"Setiap kali kita mesti keluarin kartu, ya uangnya beredar dari desa langsung ke pusat kan," terang Rocky Gerung.

"Saya enggak bisa beli singkong dengan kartu tuh, jadi saya enggak bisa bantu keluarga saya untuk punya uang."

"Tetangga saya juga enggak bisa kasih uang jajan pada anaknya tuh," sambungnya.

Dibandingkan kartu-kartu itu, Rocky Gerung menyebut masyarakat lebih membutuhkan uang.

"Tapi keadaan itu yang oleh Pak Jokowi dijanjikan, 'Saya kasih kartu-kartu'," tegas Rocky Gerung.

"Iya, tapi itu tidak menggerakkan ekonomi, kasih uang aja."

* Anak hingga Besan Jokowi Maju Pilkada

Pada kesempatan lain, Budayawan Sudjiwo Tedjo menyoroti pencalonan kerabat terdekat Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam Pilkada 2020.

Dilansir TribunWow.com, Sudjiwo Tedjo menganggap hal tersebut merupakan bentuk nepotisme yang dilakukan Jokowi.

Sudjiwo Tedjo bahkan juga menyebut pencalonan kerabat Jokowi yang maju Pilkada itu sebagai bentuk dinasti politik.

Hal itu disampaikan Sudjiwo Tedjo melalui channel YouTube Macan Idealis, Jumat (14/2/2020).

"Saya sekarang cuma bisa ngomong, walaupun saya sendiri yang jadi presiden belum tentu bisa melakukan," kata Sudjiwo.

Terkait hal itu, Sudjiwo lantas menyebutkan sederet kerabat Jokowi yang maju Pilkada.

Yakni mulai dari anak kandung hingga besan Jokowi.

"Sekarang bagaimana orang bisa percaya Pak Jokowi ketika ngomong nepotisme kalau mantunya maju, Bobby," ujar Sudjiwo.

"Gibran di Solo, terus kabarnya ada besannya juga di Sumatera dan di Wonogiri."

Meski menjadi pro kontra, pencalonan kerabat Jokowi itu menurutnya sah-sah saja di mata hukum.

Bahkan, Sudjiwo menyatakan mencalonkan diri di Pilkada adalah hak setiap warga.

"Maksudku gini, ada yang namanya bener dan ada namanya pener," jelas Sudjiwo.

"Bener itu belum tentu pener. Mereka punya hak politik dong untuk mencalonkan."

Meskipun begitu, Sudjiwo menyebut kerabat Jokowi itu harusnya mencalonkan diri setelah sang presiden lengser dari jabatan.

"Iya dong sebagai warga negara, tapi maksudku tunggu dulu setelah babe selesai jadi presiden, gitu loh maksudku," tegas Sudjiwo.

"Dan mungkin kalau aku jadi presiden, aku juga seperti Pak Jokowi sekarang."

Terkait langkah kerabat Jokowi maju Pilkada itu, Sudjiwo terang-terangan menilai hal itu sebagai dinasti politik.

Bahkan, ia menyebut politik dinasti itu juga diperlukan untuk jaminan masa depan setelah lengser dari jabatan.

"Karena aku harus aman kan, setelah aku lengser terus gimana kalau enggak ada dinasti?," jelas Sudjiwo.

"Sementara hidup demikian kejam."

"Tapi maksudku ada kerugiannya, aku punya kerugian aku udah enggak bisa neken kepala desa, neken petinggi, neken lurah, neken gubernur, neken menteri agar tidak nepotisme," sambungnya.

(Tribunnewsmaker/*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul 

Sebagian Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Rocky Gerung Komentari Sri Mulyani, di Era SBY Tidak Stres, dengan Jokowi Ada Kecemasan Hingga Maag,

Editor: Talitha Desena Darenti

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved