Kartini : Saya Berusaha Utang Masker Karena Taat Pada Himbauan Pemerintah

setelah merebaknya virus Corona ini, jualan semakin sepi. Dalam waktu sehari, pemasukan hanya Rp. 100.000.

Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/ONCY REBON
Kartini, Pedagang Sembako di pasar Oesapa, Jl. Pantai Oesapa, Kelurahan Oesapa, Kecamatan Kelapa Lima, Kupang. Senin, 13/04/2020. 

Kartini, Saya Berusaha Utang Masker Karena Taat Pada Himbauan Pemerintah

POS-KUPANG. COM|KUPANG-- Kartini, Pedagang Sembako di Pasar Oesapa, jl. Pantai Oesapa, Kelurahan Oesapa, Kecamatan Kelapa Lima, Kota Kupang mengatakan, saya berhutang tiga masker karena taat pada himbauan pemerintah. Satu masker dengan harga Rp. 15.000 dan saya berhutang 3 pada penjual masker. 1 masker untuk saya dan 2 untuk anggota keluarga saya yang lainnya.

" Kemarin, kami diharuskan untuk pakai masker. Karena di sini tidak ada yang memakai masker. Tetapi dari pihak pemerintah tidak kasih kami masker. Demikian juga bantuan-bantuan yang lainnya. Kalau pemerintah mau bantu masyarakat, saya harap, bisa dilakukan secepatnya. Karena hingga detik ini tidak ada bantuan sama sekali, ujar Kartini, Senin, 13/04/2020

"Kami dengar, katanya bantuan sembako, masker dan lain-lain, diberikan pak Presiden. Tetapi kita di sini, belum pernah. Setelah Corona ini, pendapatan saya merosot sekali. Biasanya yang jualan di dalam sini pada umumnya sepi. Setelah merebaknya virus Corona ini, jualan semakin sepi. Dalam waktu sehari, pemasukan hanya Rp. 100.000.

Keluhan lain disampaikan ibu Emi, pedagang sembako di pasar Oesapa. Menurut Emi, harga cabe sekarang tembus Rp. 50.000 per kilo. Bawang yang ukuran sedang Rp. 30.000 per kilo, sedangkan yang ukuran kecil Rp. 25.000 per kilo.

Pemkot Kupang Bagi Masker Gratis

Rocky Gerung Ungkap Posisi Sri Mulyani di Kabinet Jokowi hingga Beri Opsi Mundur Jadi Menkeu

Satgas Pencegahan Covid-19 Kodim 1604/Kupang Lakukan Penyemprotan Disinfektan di Kelurahan Manulai 2

"Selain harga barang yang terus melonjak, kami juga dibebankan dengan tarif transportasi kendaraan ke sini. Karena fasilitas jalan yang buruk, makanya tarif kendaraan sangat mahal. Pemilik kendaraan tuntut kami membayar tarif yang mahal dan kami harus berusaha untuk membayar. Kalau tidak berusaha membayar, kami tidak mendapat hasil, keluh Emi (Laporan Reporter POS-KUPANG. COM, Oncy Rebon)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved