Virus Corona
Viral! Bapak Ini Ngaku Daun Pohon Laban Obat Corona Usai Mimpi 3 Kali di Malam Jumat, Sebut Dokter
Viral! Bapak Ini Ngaku Daun Pohon Laban Obat Corona Usai Mimpi 3 Kali di Malam Jumat, Sebut Dokter
Bapak di Bangka Belitung ini ngaku ketemu obat covid-19, apa kata dokter?
POS-KUPANG.COM - Benarkah daun pohon Laban jadi obat atasi virus corona?
Seorang kakek di Sungailiat Bangka, Kepulauan Bangka Belitung mendadak viral setelah mengunggah video berisi kesaksian dirinya menemukan obat pandemi corona lewat mimpi.
Dalam video berdurasi 2 menit 37 detik itu, sang kakek yang bernama Marsudi mengaku telah bermimpi pada malam Jumat sebanyak tiga kali.
• Meletus, Terdengar Suara Dentuman Aneh dari Gunung Anak Krakatau, BNPB Beri Penjelasan
• Obat Ini Terbukti Ampuh Sembuhkan 2 Pasien Corona di Kalsel, Ada Tamiflu Klorokuin dan Vitamin
• Beruntungnya 4 Shio Ini di Sabtu Pahing 11 April 2020, Rejeki Tak Habis-habis On The Way Menuju Kaya
Dalam mimpinya Marsudi didatangi orang tua yang memberitahu jika daun pohon leben (Laban) bisa menyembuhkan penyakit corona dan gejala demam.
"Mimpi adalah bunga tidur. Tapi tolong pak dokter untuk memeriksa apa benar pucuk daun leben bisa mengobati corona," kata Marsudi dalam video yang beredar sejak sepekan lalu itu.
Marsudi menuturkan, dalam mimpinya dia dipanggil sebagai cucu dan disuruh minum air rebusan daun leben.
Namun dalam mimpinya Marsudi sempat bertanya untuk apa minum itu karena dirinya tak terjangkit corona.
"Lalu saya terbangun. Kemudian mimpi itu datang lagi Jumat depannya," ujar Marsudi yang sehari-hari bekerja sebagai nelayan.
Bagi yang ingin mencoba khasiat daun leben, Marsudi mengingatkan agar membaca doa terlebih dahulu. "Awali dengan bismillahoirahhmanirrahim," ujar dia.
Video yang diunggah Marsudi menyebar dengan cepat di berbagai kanal media sosial. Bahkan pada salah satu akun Youtube, viewernya mencapai ribuan orang.
Perlu penelitian lebih lanjut Dihubungi terpisah, petugas Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi (KPHP) Rambat Menduyung Bangka Barat, Ardianeka mengakui juga telah melihat video kakek tersebut.
Menurut Eka, perlu penelitian lebih lanjut untuk mengetahui kasiat daun leben sebagai obat.
"Daunnya memang sudah dikenal masyarakat dan banyak tumbuh di daerah ini.
Kalau kita baca referensi, memang sejak dulu khasiatnya untuk obat batuk dan mengencerkan darah," ungkap Eka kepada Kompas.com, Jumat (10/4/2020).
Pohon leben tersebut kata Eka, juga merujuk pada pohon laban yang kini dikembangkan untuk mencegah kebakaran hutan dan lahan. Pohon bernama latin Vitex Pinanta L itu dianggap memiliki kulit yang tebal sehingga lebih lama dimakan api.
Baca juga berita lainnya:
Pemerintah Indonesia berhasil menemukan obat produksi dalam negeri untuk atasi virus corona.
Obat asli Indonesia itu saat ini sedang dalam masa uji coba.
Kabar gembira juga disampaikan oleh Menristek RI mengenai sejumlah penelitian terhadap obat ataupun vaksin corona."Ini memang
jangka menengah panjang, untuk vaksin misalkan ini dibutuhkan kira-kira waktu satu tahun," ujar Prof. Dr. Bambang PS Brodjonegoro dari
Menristek RI dikutip dari kanal YouTube 'BNPB Indonesia' (6/4/2020).
"Kecuali barangkali ada vaksin yang sudah dikembangkan di luar kemudian bisa diproduksi di Indonesia," sambungnya.
Seperti diketahui, kasus positif virus corona di Indonesia kian meningkat setiap harinya.
Dilansir oleh Covid19.go.id, hingga Rabu (8/4/2020), total kasus virus corona di Indonesia mencapai 2.956 kasus.
Jumlah tersebut adalah total dari penambahan 218 kasus dibanding hari sebelumnya.
Sementara itu, sudah ada 240 pasien yang dinyatakan meninggal dunia dan 222 pasien sembuh dari Covid-19 ini.
Pemerintah Indonesia hingga saat ini masih getol menekan rantai penyebaran virus corona.
Tak hanya melalukan Pembatasan Sosial Bersakal Besar atau PSBB.
• Meletus, Terdengar Suara Dentuman Aneh dari Gunung Anak Krakatau, BNPB Beri Penjelasan
• Obat Ini Terbukti Ampuh Sembuhkan 2 Pasien Corona di Kalsel, Ada Tamiflu Klorokuin dan Vitamin
• Beruntungnya 4 Shio Ini di Sabtu Pahing 11 April 2020, Rejeki Tak Habis-habis On The Way Menuju Kaya
• ZODIAK CINTA PAGI Sabtu 11 April 2020 Gemini Gila Cinta Cancer Diputusin Lagi Ya Zodiak Lain?
• KABAR DUKA! Fadli Zon Kehilangan Tokoh Muslim Aji Sastra Jumena: Khusnul Khotimah, Alfatihah
Kali ini, upaya medis pun terus digenjot.
Kabar gembira juga disampaikan oleh Menristek RI mengenai sejumlah penelitian terhadap obat ataupun vaksin corona.
"Ini memang jangka menengah panjang, untuk vaksin misalkan ini dibutuhkan kira-kira waktu satu tahun," ujar Prof. Dr. Bambang PS Brodjonegoro dari Menristek RI dikutip dari kanal YouTube 'BNPB Indonesia' (6/4/2020).
"Kecuali barangkali ada vaksin yang sudah dikembangkan di luar kemudian bisa diproduksi di Indonesia," sambungnya.
Bambang juga menjelaskan mengenai pil kina yang dikabarkan ampuh untuk pasien terjangkit Covid-19.
Perwakilan Menristek RI ungkap Indonesia sedang melakukan uji coba terhadap pil kina. (YouTube BNPB)Lebih lanjut, disampaikan kalau saat ini pemerintah juga menyediakan suplemen yang bahannya berasal dari Indonesia.
"Tapi kami juga fokus, selain vaksin ada suplemen.
"Paling tidak untuk menjaga imunitas dari tubuh dengan berbagai bahan yang ada di Indonesia dan tentunya obat," jelas Bambang PS Brodjonegoro.
Saat ini, obat asli Indonesia tersebut sedang dalam masa uji coba.
"Salah satu yang sedang diuji untuk obat Covid-19 adalah pil kina," tukas Bambang.
Menyoal keputusan pemerintah berencana menjadikan pil kina sebagai obat corona.
Perwakilan dari Menristek RI tersebut pun menjelaskan alasannya.
• Meletus, Terdengar Suara Dentuman Aneh dari Gunung Anak Krakatau, BNPB Beri Penjelasan
• Obat Ini Terbukti Ampuh Sembuhkan 2 Pasien Corona di Kalsel, Ada Tamiflu Klorokuin dan Vitamin
• Beruntungnya 4 Shio Ini di Sabtu Pahing 11 April 2020, Rejeki Tak Habis-habis On The Way Menuju Kaya
• ZODIAK CINTA PAGI Sabtu 11 April 2020 Gemini Gila Cinta Cancer Diputusin Lagi Ya Zodiak Lain?'
• ZODIAK PAGI Sabtu 11 April 2020 Libra Tak Kunjung Kaya leo Makin Kurus Aja Zodiak Lain?
"Karena pil kina ini memiliki kesamaan dengan yang sudah diberitakan media yaitu Klorokuin," jelas Bambang.
Ilustrasi obat (pixabay.com)Bambang PS Brodjonegoro juga berharap agar uji coba terhadap pil kina berbuah manis.
"Mudah-mudahan dari pengujian ini ada sesuatu yang barangkali ada yang bisa berkontribusi pada pengobatan Covid-19 itu sendiri," sambungnya.
Melansir dari Kompas.com, pil kina dan klorokuin memiliki kesamaan struktur zat.
Ekstrak kulit batang pohon kinia mengandung Quinine Sulfate atau Kuinin Sulfat.
Kedua struktur tersebut diyakini memiliki manfaat yang sama dalam proses penyembuhan dan pencegahan penyakit malaria.
Sama halnya dengan Klorkuin yang pada dasarnya adalah obat malaria.
* Corona Menggila, Per 10 April 2020 Pasien Postif Corona Tembus 1,6 Juta, Meninggal 97.298 Orang
Corona belum juga reda. Dari hari ke hari makin menggila. Hari ini, Spanyol mencatata rekor tambahan kasus terbanyak 3.800 kasus bvaru.
Dengan demikian, total pasien positif corona di dunia per Jumat 10 April 2020 tembus 1.625.213 orang.
Dari jumlah tersebut, meninggal dunia sebanyak 97.298 orang dan sembuh 366,444 orang.
Sejauh ini Virus yang pertama kali mewabah di Wuhan, China ini telah menyebar ke 210 negara.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan wabah virus corona sebagai pandemi global, sejak Kamis (11/3/2020), lalu.
Berikut update kasus jumlah pasien virus corona pada Jumat (10/4/2020) pukul 21.30 WIB.
Merujuk dari data worldometers, hingga hari ini, kasus terkonfirmasi positif corona di dunia telah mencapai 1.625.213.
Sementara untuk korban meninggal bertambah 1.606 orang dalam satu jam terakhir, sehingga total ada 97,298 kasus kematian akibat Covid-19.
Kendati demikian tercatat sebanyak 366,444 orang dinyatakan berhasil sembuh.
Selain itu, jumlah kasus aktif virus corona mencapai 1.161.471 orang.
Dimana sebanyak 1.112.226 pasien tengah dirawat dalam kondisi ringan dan sisanya, 49.245 dalam kondisi kritis.
Berdasarkan pembagian per wilayah Amerika Serikat masih menjadi negara dengan kasus positif terbanyak di dunia, yakni mencapai 470.175.
Sementara untuk penambahan kasus baru terbanyak terjadi di Spanyol.
Pada hari ini tercatat 3.800 kasus baru yang dialami oleh Negeri Matador.
Namun untuk angka kematian, Italia memiliki jumlah kasus meninggal tertinggi di dunia.
Hingga hari ini tercatat sebanyak 18,279 orang meninggal di Italia akibat virus corona.
China sebagai negara asal virus corona, hingga malam ini telah bertambah 42 kasus baru.
Total kasus terkonfirmasi Covid-19 di China ada 81.907.
Berikuti rincian data pasien Covid-19 secara global di 20 negara dari worldometers.info, Jumat (10/4/2020) pukul 21.30 WIB.
Global
Terkonfirmasi: 1.625.213
Meninggal: 97.183
Sembuh: 366.444
1. Amerika Serikat
Terkonfirmasi: 470.175
Meninggal: 16.772
Sembuh: 25.972
2. Spanyol
Terkonfirmasi: 157.022
Meninggal: 15.843
Sembuh: 55.668
3. Italia
Terkonfirmasi : 143.626
Meninggal: 18.279
Sembuh: 28.470
4. Jerman
Terkonfirmasi: 119.401
Meninggal: 2.607
Sembuh: 52.407
5. Prancis
Terkonfirmasi: 117.749
Meninggal: 12.210
Sembuh: 23.206
6. China
Terkonfirmasi: 81.907
Meninggal: 3.336
Sembuh: 77.455
7. Iran
Terkonfirmasi: 68.192
Meninggal: 4.232
Sembuh: 35.465
8. Inggris
Terkonfirmasi: 65.077
Meninggal: 7.978
Sembuh: 135
9. Turki
Terkonfirmasi: 42.282
Meninggal: 908
Sembuh: 2.142
10. Belgia
Terkonfirmasi: 26.667
Meninggal: 3.019
Sembuh: 5.568
11. Swiss
Terkonfirmasi: 24.427
Meninggal: 987
Sembuh: 10.600
12. Belanda
Terkonfirmasi: 23.097
Meninggal: 2.511
Sembuh: 250
13. Kanada
Terkonfirmasi: 20.765
Meninggal: 509
Sembuh: 5.311
14.Brasil
Terkonfirmasi: 18.176
Meninggal: 957
Sembuh: 173
15. Portugal
Terkonfirmasi: 15.472
Meninggal: 435
Sembuh: 233
16. Austria
Terkonfirmasi: 13.494
Meninggal: 319
Sembuh: 6.064
17. Rusia
Terkonfirmasi: 11.917
Meninggal: 94
Sembuh: 795
18. Korea Selatan
Terkonfirmasi:10.450
Meninggal: 208
Sembuh: 7.117
19. Israel
Terkonfirmasi: 10.095
Meninggal: 92
Sembuh: 1.061
20. Swedia
Terkonfirmasi: 9.685
Meninggal: 870
Sembuh: 205
(Tribunnews.com/Isnaya)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul https://regional.kompas.com/read/2020/04/10/19145561/viral-seorang-kakek-sebut-daun-leben-obat-corona-setelah-3-kali-bermimpi?page=all#page3